Mendarat di Asteroid, Ini yang Dilakukan Pesawat Ruang Angkasa Jepang

Hayabusa-2 akan kembali ke Bumi pada akhir 2019.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 23 Februari 2019 | 13:00 WIB
Pesawat ruang angkasa Jepang Hayabusa-2 (JAXA)

Pesawat ruang angkasa Jepang Hayabusa-2 (JAXA)

Hitekno.com - Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) telah berhasil meluncurkan pesawat ruang angkasa Hayabusa-2. Nantinya pesawat ruang angkasa jepang ini akan mendarat di asteroid.

Setelah peluncurannya, kini pesawat ruang angkasa Jepang ini telah mengangkasa sekitar 200 juta mil dari Bumi.

Hayabusa-2 mendapatkan misi untuk mengambil sampel debu dan tanah dari permukaan asteroid. Karena itu, pesawat ruang angkasa Jepang ini perlu mendarat di asteroid.

Baca Juga: Ngeri! Asteroid Ini Dinamai Dewa Kekacauan, Kejahatan dan Kegelapan Mesir

Hayabusa-2 sendiri merupakan penenus pesawat Hayabusa yang telah berhasil mengembalikan sampel astroid ke Bumi pada tahun 2010.

Hayabusa-2 diluncurkan pada tahun 2014 lalu, melakukan perjalanan ruang angkasa selama tiga setengah tahun kemudian tiba di asteroid bernama Ryugu pada Juni 2018.

Ilustrasi Hayabusa 2 (Sumber: JAXA)
Pesawat ruang angkasa Jepang Hayabusa-2. (JAXA)

Nantinya, sampel tersebut akan dikirim kembali ke Bumi dan dianalisis oleh para ilmuwan untuk mengetahui tentang susunan kimiawi batuan asteroid.

Baca Juga: Prediksi Ilmuwan, Manusia Akan Bangun Stasiun Ruang Angkasa di Asteroid

''Asteroid merupakan batu pertama yang terbentuk di sekitar Matahari sebelum terciptanya planet. Dari perspektif ilmiah, sampel tersebut akan membantu kita untuk mengetahui tentang awal dari tata surya,'' ucap Dante Lauretta, peneliti utama dalam misi ini, seperti yang dikutip dari The Verge.

Diharapkan, Hayabusa-2 dapat membawa antara 10 hingga 100 miligram untuk penelitian tersebut. Sayangnya, JAXA tidak memiliki cara untuk mengukur atau mengetahui berapa banyak bahan yang telah dikumpulkan Hayabusa-2.

Ilustrasi salah satu aktivitas Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). [Shutterstock]
Ilustrasi salah satu aktivitas Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). [Shutterstock]

Meskipun mengumpulkan sampel dari asteroid adalah proses yang sangat sulit dan dibutuhkan ketepatan pinpoint di sekitar objek di mana gravitasi sangat rendah.

Baca Juga: Keren, NASA Temukan Asteroid Mirip Kuda Nil

Melihat pendaratan yang mulus Hayabusa-2 di asteroid, para ilmuwan sangat yakin bahwa Hayabusa-2 dapat membawa cukup sampel. Hayabusa-2 sendiri direncanakan akan meninggalkan Ryugu sekitar akhir tahun 2019 ini.

Seperti sampel yang diambil pesawat ruang angkasa Jepang ini? Kita tunggu saja kembalinya Hayabusa-2 ke Bumi. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Deretan Asteroid yang Berpotensi Menabrak Bumi, Ini Ukurannya

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak