Diserang Singa Gunung, Seorang Pria Bisa Selamat Karena Ini

Baca tips dari pakar binatang ini agar selamat dari serangan singa gunung.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 07 Februari 2019 | 11:30 WIB
Ilustrasi singa gunung atau puma ketika akan menyerang. (Pixabay/ skeeze)

Ilustrasi singa gunung atau puma ketika akan menyerang. (Pixabay/ skeeze)

Hitekno.com - Seorang pria yang disembunyikan identitasnya diketahui sedang berlari di sekitar rute pendakian di West Ridge Trail, Pegunungan Horsetooth, Colorado, Amerika Serikat. Nahas, di tengah olahraganya itu seorang pelari bertemu dengan singa gunung.

Menurut laporan dari Coloradoan, Colorado Parks and Wildlife (CPW) mengonfirmasi bahwa seekor singa gunung jantan (Puma concolor couguar) diketahui telah menyerang seorang pria.

Singa gunung yang masih remaja tersebut diketahui memiliki berat 80 pon atau 36,2 kilogram.

Baca Juga: Makin Mengkhawatirkan, Ratusan Hewan Terbesar di Dunia Menuju Kepunahan

Pertempuran antara singa gunung dan seorang pelari tersebut akhirnya dimenangkan oleh seorang pelari.

Singa gunung diketahui mati karena tercekik, sementara pelari menderita cedera serius tetapi tidak mengancam jiwa.

Dalam laporannya, seorang pria diketahui sedang berlari di sekitar rute pendakian, kemudian seekor singa tiba-tiba menyerangnya.

Baca Juga: Ilmuwan Takjub, Ada Hewan Kecil di Kedalaman Danau Antartika

Ia menggigit dan mencakar wajah dan pergelangan tangan milik pelari.

Spesies Puma concolor couguar diketahui masih ada di sekitar Amerika Utara dan Barat. (Wikipedia/ Brian Wolfer)
Spesies Puma concolor couguar diketahui masih ada di sekitar Amerika Utara dan Barat. (Wikipedia/ Brian Wolfer)

Untungnya pria itu tak menyerah dan memutar untuk menggulingkan singa gunung.

Seorang pria itu terpaksa mencekik singa gunung untuk mempertahankan hidupnya sehingga singa gunung langsung mati.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Hewan Paling Aneh di Dunia

''Pelari melakukan segala yang dia bisa untuk menyelamatkan hidupnya. Jika terjadi serangan dari singa, kamu perlu melakukan apa saja dengan kekuatanmu untuk melawan, seperti yang dilakukan pria ini,'' kata Mark Leslie, seorang manajer dari CPW.

Singa gunung atau puma diketahui sudah punah di Amerika bagian timur. Namun menurut peneliti, hewan buas tersebut kini mulai pulih dan memiliki populasi di Amerika bagian barat.

Di Amerika bagian timur sendiri, hanya ada sedikit subspesies puma yang masih bertahan.

Baca Juga: Selain Ular Berbisa, Ini Hewan Beracun yang Ada di Indonesia

Fish and Wildlife Service AS mencatat bahwa terdapat phanter Florida (Puma concolor coryi) yang terancam punah dan masih berkeliaran di sana.

Puma Amerika Timur diketahui sudah punah. (Wikipedia/ US Fish & Wildlife Service)
Puma Amerika Timur diketahui sudah punah. (Wikipedia/ US Fish & Wildlife Service)

Dikutip dari Gizmodo, para peneliti dan penjaga di Colorado Parks and Wildlife membagikan beberapa tips ketika kita menghadapi singa gunung.

Hal yang pertama adalah jangan berjalan sendiri dan terus berkelompok, singa gunung tidak akan menyerang mangsa manusia yang sedang berkelompok.

Mereka juga cenderung menghindari konfrontasi. Jika singa gunung atau puma mendekat, segera berbicara atau berteriak dengan tenang dan tegas sambil mundur perlahan.

CPW menyarankan kita agar tidak berlari dan berusaha tampil lebih besar, seperti mengangkat lengan atau melebarkan jaket.

Jika singa gunung berperilaku agresif, cobalah melempar benda tanpa berjongkok dan membalikkan punggung.

Selalu gunakan benda apa saja di sekitar untuk melawan ketika terjadi serangan mendadak.

Apabila kita berlari ketakutan dan memberi gerakan tiba-tiba (tidak tenang), singa gunung dipastikan langsung menerkam kita.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak