Ikan Laut Dalam Menyeramkan Terdampar di Jepang, Pertanda Tsunami?

Wah jadi ngeri ya kalau oarfish ini ditemukan di Indonesia.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 04 Februari 2019 | 17:00 WIB
Oarfish saat ditemukan beberapa wisatawan di Jepang. (Twitter/ Christfafalios)

Oarfish saat ditemukan beberapa wisatawan di Jepang. (Twitter/ Christfafalios)

Hitekno.com - Ikan laut dalam raksasa bermuka menyeramkan diketahui terdampar di sepanjang pantai Jepang. Tiga ikan yang dinamakan oarfish ini telah ditemukan dalam jaring nelayan selama seminggu terakhir.

Total oarfish yang ditemukan musim ini menjadi tujuh ekor. Makhluk raksasa penghuni laut dalam itu diyakini dapat tumbuh hingga 11 meter.

Warga lokal Jepang banyak yang percaya bahwa mereka merupakan pertanda bencana, terutama tsunami.

Baca Juga: Penelitian Terbaru, Napoleon Ternyata Sembunyikan Emas di Tempat Ini

Hal itu membuat warga Jepang yang mempercayainya semakin takut akan gempa bumi atau tsunami yang diprediksi dapat menerjang mereka.

Legenda setempat mengatakan bahwa mereka akan menepi sendiri sebelum gempa bawah laut atau tsunami datang menerjang.

Oarfish dikenal sebagai ''pembawa pesan dari istana dewa laut''. Mereka diperkirakan hidup sekitar satu kilometer di bawah air dan sangat jarang terlihat di permukaan.

Baca Juga: Sambut Halloween, Google Maps Ungkap Foto Menyeramkan Ini

Oarfish ditemukan di Jepang. (Twitter/ Chrisfafalios)
Oarfish ditemukan di Jepang. (Twitter/ Chrisfafalios)

Ikan raksasa laut dalam itu hanya akan ke permukaan ketika mereka sakit atau sekarat.

Setidaknya, terdapat 10 oarfish yang terdampar di Jepang pada tahun 2010. Beberapa bulan kemudian, terjadi gempa pada Maret 2011 yang memicu tsunami raksasa.

Bencana tersebut menewaskan hampir 19 ribu orang dan menghancurkan pabrik nuklir Fukushima.

Baca Juga: Kepala Ayam Tanpa Tubuh, Hewan Aneh Ini Hidup di Laut Dalam

''Tidak diragukan lagi, ini adalah bukti dari datangnya gempa. Dan jika mereka berada di Palung Nankai (daerah yang rentang terhadap pergerakan lempekan tektonik), mereka bisa menjadi pertanda gempa besar,'' kata salah satu pengguna Twitter.

Dikutip dari Independent, seorang ilmuwan sekaligus ahli paleontologi mengatakan bahwa ikan tersebut bukan pertanda gempa bumi.

''Oarfish sangat keren, tetapi mereka tidak memprediksi gempa bumi,'' kata Jason Loxton dalam keterangannya.

Baca Juga: Fakta Menyeramkan Berkomunikasi dengan Papan Ouija

Oarfish Raksasa ditemukan di California pada tahun 1996. (Wikipedia/ Navy)
Oarfish Raksasa ditemukan di California pada tahun 1996. (Wikipedia/ Navy)

Penjaga Uozu Aquarium di Jepang yang bernama Kazusa Saiba juga menjelaskan bahwa tak ada bukti ilmiah mengenai gempa besar dan kemunculan oarfish.

''Tidak ada bukti ilmiah sama sekali untuk teori bahwa oarfish muncul di sekitar gempa besar, kata Kazusa Saiba dalam keterangannya.

Namun ia juga menjelaskan bahwa kita tidak bisa 100 persen menyangkal kemungkinan itu.

Saiba mengatakan bahwa meskipun ia meragukan validitas teori tersebut, terdapat penjelasan yang memungkinkan.

Penjelasan tersebut adalah perubahan halus pada kerak bumi di dasar laut sebelum gempa bumi ''kemungkinan menyebabkan arus yang menggerakkan dan mendorong makhluk itu ke permukaan''.

Ikan laut dalam, oarfish, terutama Regalecus glesne dapat mencapai ukuran raksasa dan membutuhkan lebih dari lima orang untuk menggendongnya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak