Superdeep Borehole, Lubang Terdalam Buatan Manusia yang Misterius

Superdeep Borehole atau yang juga disebutkan sebagai Kola Superdeep Borehole di Rusia.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Selasa, 06 November 2018 | 19:00 WIB
Kola Superdeep Borehole. (Wikipedia/Andre Belozeroff)

Kola Superdeep Borehole. (Wikipedia/Andre Belozeroff)

Hitekno.com - Superdeep Borehole atau yang juga disebutkan sebagai Kola Superdeep Borehole merupakan sebuah lubang buatan Rusia pada tahun 1970. Lubang misterius ini dibuat sebagai proyek sains atas dasar rasa ingin tahu para peneliti mengenai fakta bahwa bumi bisa ditembus dengan melakukan pengeboran.

Proyek besar di distrik Pechengsky, Kola ini dimulai pada tanggal 24 Mei dengan target kedalaman hingga 15.000 meter.

Sejak dimulai pada tahun 1970, pengeboran ini mencapai kedalaman 12.000 meter di bawah permukaan tanah pada tahun 1983. Saat yang sama, proyek tersebut sempat terhenti selama satu tahun lamanya.

Baca Juga: Real Face, Topeng Super Realistik dengan Teknologi Unik

Hingga pada tahun 1984, pengeboran dilakukan hingga 12.066 meter. Sayangnya saat sampai di kedalaman ini, bor mengalami kerusakan.

Kola Superdeep Borehole. (Wikipedia/Scanned and processed by Mariluna)
Kola Superdeep Borehole dari stampel. (Wikipedia/Scanned and processed by Mariluna)

Namun, proyek kembali dilanjutkan dengan mencapai kedalaman 12.262 pada tahun 1989. Di tahun yang sama, pengeboran lalu terpaksa berhenti.

Pengeboran yang berhenti ini lalu menimbulkan banyak spekulasi dan tanya. Beberapa saksi mata mengatakan jika sering terdengar jeritan-jeritan. Jeritan-jeritan ini dipercaya sebagai jeritan manusia yang disiksa di neraka.

Baca Juga: Tower Pembersih Udara Terbesar dan Terkuat di Dunia Dikenalkan

Karena terlalu banyak spekulasi, para peneliti lalu mencoba menyampaikan penjelasan ilmiahnya mengenai berhentinya pengeboran ini.

Kola Superdeep Borehole. (Wikipedia/Own work)
Kola Superdeep Borehole. (Wikipedia/Own work)

Hal ini karena suhu di bawah tanah lebih panas daripada yang diperkirakan. Para peneliti memperkirakan bahwa suhu di kedalaman 12.262 meter sudah mencapai 100 derajat celsius. Namun, faktanya suhu di kedalaman tersebut mencapai 180 derajat celsius.

Suhu panas dari dalam tanah ini membuat peralatan rusak hingga batu dapat meleleh seperti plastik yang rapuh.

Baca Juga: Terowongan Ini Mampu Bawa Kendaraan Melaju 250 Km per Jam

Walaupun masih meninggalkan misteri, proyek Kola Superdeep Borehole ini sukses menguak beberapa penemuan dari bawah tanah. Pada kedalaman tersebut, ilmuwan menemukan bahwa tidak ada perubahan dari granit ke basal.

Kola Superdeep Borehole. (Wikipedia/Own work)
Kola Superdeep Borehole. (Wikipedia/Own work)

Penemuan lainnya adalah adanya air pada kedalaman tersebut. Air ini berasal dari kandungan hidrogen dan oksigen dalam batu. Yang mengejutkan, para peneliti juga sukses menemukan adanya fosil mikroskpis berjumlah 24 spesies yang berusia 2,7 miliar tahun.

Setelah dihentikan dan ditinggalkan, kota Kola Superdeep Borehole sering merasakan gempa yang rasanya seperti kiamat kecil. Sampai sekarang tidak diketahui apakah hal itu disebabkan oleh galian tersebut ataukah hanya karena fenomena alam.

Baca Juga: Seungri BIGBANG Akan Segera Merilis Franchise Industri VR

Kola Superdeep Borehole ini lalu terbengkalai hingga sekarang dan dibiarkan menganga menyimpan setumpuk pertanyaan dari ujung lubang gelap dan panjang. Berani masuk?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak