Mengenal Kentang Laut, Kentang Imut yang Tak Bisa Digoreng

Hewan ini sangat imut dan sangat langka dijumpai.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 17 Agustus 2018 | 12:00 WIB
Kentang laut. (Meawdow)

Kentang laut. (Meawdow)

Hitekno.com - Baru-baru ini wisawatan pantai di daerah Cornwall, Inggris mendapatkan sebuah pemandangan mengejutkan. Ratusan makhluk hidup berukuran bola tenis atau sering disebut kentang laut tiba-tiba muncul.

Seorang wisawatan lokal yang bernama Rosie Hendricks sedang berjalan di sepanjang pantai Wherrytown dan menemukan sesuatu yang mengejutkan.

Dia mengatakan bahwa dirinya belum pernah melihat sesuatu yang seperti ini sebelumnya.

Baca Juga: Asus ROG GL504 Strix Scar II, Laptop Gaming dengan Bezel Tipis

Hendricks juga tidak yakin itu makhluk berjenis apa.

Meskipun itu merupakan pemandangan langka bagi masyarakat umum, namun sebenarnya itu merupakan fenomena ilmiah yang bisa dijelaskan.

Dilansir dari Iflscience, ratusan makhluk hidup berbentuk bola tenis itu disebut dengan kentang laut atau landak jantung.

Baca Juga: Robot Berbahaya Bagi Anak-Anak, Penelitian Ini Membuktikannya

Meskipun dikenal dengan kentang laut kamu jangan sekali-kali mencoba untuk menggorengnya. Nama itu hanya istilah saja dan hewan laut ini tidak untuk digoreng.

Hewan yang ditemui Hendricks termasuk dalam spesies Echinocardium Cordatum.

Baca Juga: Harus Dilirik, Ini 4 Smartphone Vivo dengan Triple Card Slots

Makhluk itu masuk dari keluar landak Loveniidae.

Kentang laut hidup di dalam terowongan bawah tanah yang mereka gali sendiri. Mereka menggali 10 hingga 15 cm ke dalam pasir di dasar laut. Hewan ini bisa dijumpai di dasar laut dengan kedalaman hingga 200 meter.

Sama seperti kerabat dekat mereka yaitu bintang laut, kentang laut memiliki kaki berbentuk tabung yang mereka gunakan untuk berjalan, mengumpulkan makanan dan melarikan diri dari predator.

Baca Juga: Razer Nommo Pro, Speaker Gamer Kelas Berat

Kentang laut. (Wikimedia)
Kentang laut. (Wikimedia)

Setelah mereka berumur 15 tahun, E. Cordatum akan ditutupi dengan selimut yang terdiri dari duri kuning kecokelatan. Selimut duri tersebut dapat memberi mereka penampilan seperti hewan bulat berbulu.

Namun setelah mereka mati, mereka dengan cepat kehilangan duri sehingga tampak seperti bintang laut.

Ahli ekologi dan juga seorang profesor dari Plymouth University yang bernama Martin Attrill mengatakan bahwa fenomena massal kentang laut di periode ini sangat tidak biasa.

Kentang laut. (Iflscience)
Kentang laut. (Iflscience)

E. Cordatum berkumpul di akhir musim panas untuk bertelur, dengan demikian badai atau gelombang turbulen khususnya selama periode ini dapat membawa sejumlah besar kawawan ke pantai.

Jika kamu menemuinya di pantai kamu tak usah khawatir karena hewan ini tidak seperti bulu babi atau landak laut.

Kentang laut memiliki duri yang tidak berbahaya dan sengatannya juga tidak beracun.

"Mereka cukup imut," kata Attrill.

Bagi kamu yang pernah melihat kentang laut, kamu cukup beruntung karena hewan ini biasanya mendekam di dasar laut yang dalam.

TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak