Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay)
Hitekno.com - WhatsApp kembali memperkuat komitmennya terhadap keamanan dengan mengembangkan fitur baru bernama pengaturan keamanan akun yang ketat. Fitur ini merupakan langkah lanjutan dari pembaruan sebelumnya pada versi beta Android, di mana WhatsApp memperkenalkan sistem pemblokiran pesan dari akun tidak dikenal untuk mengurangi spam dan pesan berbahaya.
Pembaruan ini dirancang agar pengguna memiliki kendali lebih besar terhadap siapa yang dapat berinteraksi dengan mereka serta untuk meminimalkan risiko serangan digital. WhatsApp menargetkan fitur ini bagi individu yang merasa rentan terhadap ancaman siber, sehingga mereka dapat mengamankan akun tanpa harus menyesuaikan banyak pengaturan secara manual.
Melalui fitur keamanan ketat ini, aplikasi akan menggabungkan berbagai lapisan perlindungan dalam satu paket sederhana yang mudah diaktifkan.
Saat diaktifkan, sistem secara otomatis menyesuaikan seluruh pengaturan ke mode paling aman. Misalnya, media dan lampiran dari pengirim yang tidak dikenal tidak akan diunduh secara otomatis, mencegah risiko tersebarnya file berbahaya seperti malware atau tautan phishing.
Dengan begitu, komunikasi dari pihak tak dikenal akan terbatas hanya pada pesan teks, menciptakan ruang obrolan yang lebih aman.
Selain itu, WhatsApp menonaktifkan pratinjau tautan untuk melindungi alamat IP pengguna. Biasanya, saat tautan dibagikan, aplikasi menghasilkan cuplikan dari situs web terkait, tetapi proses ini dapat mengekspos informasi perangkat kepada pihak ketiga. Dengan menonaktifkan pratinjau otomatis, WhatsApp mencegah potensi kebocoran data dan memastikan pengguna tetap anonim saat berinteraksi secara daring.
Dilansir dari Xiaomi Time pada Rabu (5/11/2025), lapisan keamanan lain yang turut diperkuat adalah fitur Bungkam Penelepon Tak Dikenal.
Ketika fitur ini aktif, panggilan dari nomor yang tidak tersimpan tidak akan berdering di perangkat, tetapi tetap tercatat di tab panggilan. Hal ini tidak hanya mengurangi gangguan, tetapi juga membantu mencegah serangan zero-click, yakni eksploitasi yang dapat terjadi tanpa interaksi pengguna. Dengan cara ini, WhatsApp menutup celah yang dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk mengakses perangkat.
Pengaturan privasi grup juga disesuaikan agar hanya kontak yang terverifikasi yang dapat menambahkan pengguna ke dalam grup. Langkah ini penting untuk mencegah penambahan otomatis ke grup spam atau kampanye penipuan massal.
![Pengaturan keamanan akun yang ketat di WhatsApp. [WABetaInfo]](https://media.hitekno.com/thumbs/2025/11/05/90415-pengaturan-keamanan-akun-yang-ketat-di-whatsapp/730x480-img-90415-pengaturan-keamanan-akun-yang-ketat-di-whatsapp.jpg)
Selain itu, pengguna akan menerima notifikasi keamanan setiap kali terjadi perubahan kode enkripsi, sehingga mereka dapat memastikan bahwa komunikasi tetap privat dan tidak disusupi.
Baca Juga: Philips Comeback! Tawarkan HP Mirip Flagship dan HP Murah, Mampukah Berhasil?
Untuk perlindungan tambahan, verifikasi dua langkah diaktifkan secara otomatis. Setiap upaya untuk mendaftarkan ulang akun akan memerlukan PIN pribadi, sehingga mencegah pembajakan akun bahkan jika seseorang memiliki akses ke kartu SIM korban.
WhatsApp juga akan secara otomatis membatasi visibilitas informasi pribadi seperti foto profil, status, dan waktu terakhir online hanya untuk kontak terverifikasi. Ini memastikan bahwa data sensitif tidak dapat dimanfaatkan untuk pelacakan atau penipuan.
Selain itu, pengguna dapat memilih untuk melindungi alamat IP mereka selama panggilan dengan mengarahkan koneksi melalui server WhatsApp, sehingga lokasi pengguna tidak dapat dilacak oleh pihak lain. Meskipun fitur ini sedikit memengaruhi kualitas panggilan, manfaat privasi yang diberikan jauh lebih besar.
Ketika pengaturan keamanan ketat diaktifkan, beberapa opsi akan dikunci untuk mencegah perubahan yang tidak disengaja atau upaya modifikasi dari pihak luar. Meskipun begitu, pengguna masih memiliki kebebasan untuk menonaktifkan mode ini kapan pun mereka mau.
Fitur ini bersifat opsional dan ditujukan bagi mereka yang membutuhkan perlindungan ekstra dari ancaman siber canggih, sementara pengguna umum tetap mendapatkan keamanan standar berkat enkripsi end-to-end dan pembaruan sistem berkala.
Saat ini, fitur pengaturan keamanan akun ketat masih dalam tahap pengembangan dan belum dirilis untuk versi beta publik. Namun, indikasi awal menunjukkan bahwa WhatsApp berencana untuk memperkenalkannya dalam pembaruan mendatang, menjadikannya salah satu langkah paling signifikan dalam memperkuat privasi dan keamanan pengguna di platform perpesanan tersebut.