Kolase Gibran Rakabuming Raka dengan Dokter Tifa. (Ist)
Hitekno.com - Polemik mengenai latar belakang pendidikan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kembali mencuat ke publik. Kali ini, isu tersebut kembali dipanaskan oleh pernyataan dari pegiat media sosial sekaligus dokter, Tifauzia Tyassuma atau yang lebih dikenal sebagai dokter Tifa.
Melalui unggahan di akun media sosial X pribadinya, dokter Tifa melontarkan klaim mengejutkan yang langsung memicu perdebatan luas. Ia menyebut ada kejanggalan serius dalam riwayat pendidikan Gibran, bahkan menilai hal itu rawan scam hingga potensial palsu.
Dalam cuitannya, dokter Tifa menyampaikan bahwa dirinya baru saja menerima data terbaru yang menurutnya menambah bukti adanya kejanggalan terkait pendidikan Gibran Rakabuming.
“Riwayat pendidikan Gibran sangat problematik, rawan scam, potensial fake,” tulisnya dalam unggahan yang dikutip pada Senin (22/9/2025).
Dokter Tifa menambahkan bahwa informasi yang ia terima bersumber dari pihak luar negeri. “Barusan dapat tambahan data fresh dari Australia yang bikin saya geleng kepala,” sambungnya.
Pernyataan itu sontak menimbulkan tanda tanya besar di kalangan warganet. Banyak yang penasaran data seperti apa yang dimaksud, dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi persepsi publik terhadap keabsahan pendidikan Gibran.
Tak hanya berhenti pada persoalan teknis, Dokter Tifa juga menarik perbandingan dengan isu yang sebelumnya menimpa ayah Gibran, mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo alias Jokowi. Ia menyinggung panjangnya polemik ijazah Jokowi, yang menurutnya menjadi presiden buruk bagi bangsa.
“Negara ini sudah bermusibah dengan Presiden berijazah palsu 10 tahun,” tambah dokter Tifa lagi.
Dengan nada satir dan penuh kekhawatiran, ia mempertanyakan apakah masyarakat akan kembali menghadapi situasi serupa.
“Masa kita masih tahan dengan penderitaan 5 tahun ke depan gara-gara amburadulitas pendidikan Wapres? Ampun Gusti Allah,” pungkasnya.
Baca Juga: 15 Kode Redeem FF Max 22 September 2025, Main Makin Seru Tanpa Top Up
Di sisi lain, warganet ramai menanggapi pernyataan Dokter Tifa. Beberapa akun menyuarakan keheranan mereka terhadap minimnya pembahasan mendalam terkait isu ini dari pihak pemerintah maupun mantan pejabat.
"Luar biasanya adalah kenapa para presiden sebelumnya, mantan pejabat, orang kuat secara politik, partai politik, semua dulu diam saja dan ngasih jalan ke pembodohan ini?” tulis akun @yusti***.
“Insya Allah saya coba tidak berpihak, tapi kalau bisa ada yang jawab pertanyaan saya ini, Gibran ini keahliannya apa ya? Ekonomi? Hukum? Budaya? Militer? Sosial? Bisnis? Bahasa asing? IT? Manajemen? Coba pendukungnya jawab apa saja keahlian terkait pengelolaan negara?” komentar @Berrym*****.
"Ditipu selama 10 tahun oleh satu dinasti lalu ingin ditambah 5 tahun lagi, apa nggak bosan-bosan terus-menerus ditipu. Negara luar pastinya memandang remeh negara 280 juta penduduk kok nggak bosan terus-terusan ditipu. Oleh satu keluarga lagi... tukang martabak ingin jadi presiden, apa nggak malu," tambah @yoes********.
"Gila, Indonesia mau dibawa kemana punya pemimpin yang secara administrasi saja sudah palsu dan bohong," sambung @set*******.
"Bapak sama anak sama, sama-sama nggak punya ijazah," timpal @rind**_****.
Berbagai reaksi itu menunjukkan bahwa klaim Dokter Tifa bukan hanya memicu diskusi tentang keabsahan ijazah, melainkan juga menggiring perbincangan ke ranah kompetensi seorang pemimpin negara.
Kontroversi mengenai riwayat pendidikan Gibran Rakabuming Raka kembali menguat setelah pernyataan tegas dari Dokter Tifa. Klaim adanya data baru dari Australia semakin memanaskan diskusi publik.
Sebagaimana yang diketahui, publik telah lama mempertanyakan riwayat pendidikan Gibran Rakabuming yang dinilai janggal. Mulai dari durasi waktu hingga kesetaraan jenjang pendidikan. Terlebih, setelah warganet mengetahui bahwa kolom pendidikan terakhir Gibran Rakabuming di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) kosong dan dibandingkan dengan cawapres lainnya pada Pemilu 2024 lalu.