Rektor UGM Dinilai Blunder soal Ijazah Jokowi, Dokter Tifa Akan Tuntut Ova Emilia

Dokter Tifa mengaku akan menuntut Rektor UGM.

Lintang Siltya Utami

Posted: Selasa, 26 Agustus 2025 | 13:04 WIB
Kolase foto dokter Tifa dengan Rektor UGM Ova Emilia. (Ist)

Kolase foto dokter Tifa dengan Rektor UGM Ova Emilia. (Ist)

Hitekno.com - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia, tengah menjad sorotan masyarakat setelah pertanyaannya terkait ijazah milik mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi. Sayangnya, pernyataan tersebut justru mendapat kritik keras dari Tifauzia Tyassuma alias dokter Tifa.

Dalam rekaman video yang beredar di jagat maya, Ova Emilia secara gamblang menyatakan bahwa pihak UGM memiliki bukti yang menjelaskan bahwa Jokowi adalah lulusan UGM.

Rektor UGM itu membeberkan bahwa universitas menyimpan dokumen autentik terkait keseluruhan proses pendidikan Jokowi di kampus tersebut, mulai dari penerimaan mahasiswa, perkuliahan sarjana muda hingga sarjana, serta kelulusannya pada 1985.

Namun, pernyataan bahwa Jokowi menempuh sarjana muda menjadi sorotan dokter Tifa. Ia bahkan meneriakkan akan menuntut Ova Emilia. Hal tersebut disampaikannya melalui akun X miliknya @DokterTifa.

"Rektor UGM akan saya tuntut: mana ijazah sarjana muda Joko Widodo? Ayo rakyat, kita tuntut agar Joko Widodo dan UGM menunjukkan ijazah sarjana muda!" tulisnya.

Dokter Tifa mengaitkan pernyataan Rektor UGM itu dengan koran yang menjadi salah satu bukti yang ditampilkan oleh Bareskrim Polri sebelumnya.

"Kali ini kita dapat petunjuk baru, menurut Rektor UGM, Ova Emilia, Joko Widodo menempuh jalur sarjana muda sebelum dia sarjana. Artinya, koran Kedaulatan Rakyat tanggal 18 Juli 1980, yang dijadikan Bareskrim sebagai salah satu barang bukti, yang memuat nama Joko Widodo di nomor urut 14 sebagai calon mahasiswa Program Studi Sarjana Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980, adalah koran palsu!" tambah dokter Tifa.

Tak hanya itu, dokter Tifa turut menyinggung Wakil Rektor UGM dan acara reuni yang beberapa kali didatangi oleh Jokowi.

"Dan penjelasan UGM sebelum Rektor Ova Emilia ini memberikan pernyataan terbaru, sebagaimana yang disampaikan Wakil Rektor Prof Wening Udasmoro tanggal 15 April 2025, adalah pernyataan bohong. Apalagi Joko Widodo! Yang berkali-kali hadir dan membuat reuni sejak 2017, 2022, dan terakhir 2025, dengan berkumpul bersama lulusan Program Studi Sarjana Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980, adalah bohong!" timpal dokter Tifa lagi.

Cuitan dokter Tifa. [X/@DokterTifa]
Cuitan dokter Tifa. [X/@DokterTifa]

Menurut dokter Tifa, jika memang benar Jokowi menempuh pendidikan sebagai sarjana muda, maka seharusnya namanya tidak tercantum di koran.

Baca Juga: Samsung Galaxy A07 Resmi Rilis, HP Rp1 Jutaan dengan Update 6 Tahun dan Fast Charging 25W

"Kalau memang benar dia diterima di Program Studi Sarjana Muda Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980, maka namanya tidak akan ada di pengumuman koran sebagai peserta ujian yang lolos PP-1. Sebab, calon mahasiswa Program Sarjana Muda, pengumumannya ditempel di kampus, bukan diumumkan di koran. Beda kelas, bos!" jelasnya.

Oleh karena itu, dokter Tifa menilai seharusnya lingkungan belajar Jokowi sebagai sarjana muda berbeda.

"Dan ketika masa perkuliahan pun, kelasnya beda, mata kuliahnya beda, tempat kuliahnya beda, dan tentu saja teman-temannya pun, circlenya pun beda! Jadi kalau dia datang reuni alumni prodi S1 Kehutanan UGM, artinya dia ngaku-ngaku. Pantesan ketika datang reuni, seperti tidak saling kenal," cecar dokter Tifa.

Lebih lanjut, dalam cuitannya dokter Tifa mengatakan bahwa hal yang dilakukan oleh Jokowi selama ini adalah kebohongan publik.

"Jadi selama ini, telah terjadi kebohongan publik, yang dilakukan Joko Widodo, UGM, dan teman-teman Joko Widodo yang suka jadi tim hore-hore, seperti Frono Jiwo, Tou, Andi Pramaria, dll yang alumni asli Program Sarjana Kehutanan UGM!" pungkasnya.

Unggahan itu pun sontak menuai beragam komentar dari publik. Rupanya, tak sedikit warganet yang setuju dengan dokter Tifa.

"Nah betul sekali, kalau lulusan kampus negeri yang diumumkan di koran itu hanya S1. Kalau sarjana muda bukan di koran. Tapi kenapa Bareskrim kekeh punya bukti koran ya," tulis @ab*******

"Asyik nih tambah lagi kasusnya dari tuntutan Rp 29 miliar dan menyebarkan berita bohong. Mau lari kemana lagi bu Rektor. Jujur itu hebat bu, tapi berat buat seorang Rektor UGM untuk berkata jujur," komentar @a96********

"Struktural UGM, kecuali rektor... apakah hanya diam ketika secara tidak langsung diajak menjadi bumpernya Mulyono untuk membohongi masyarakat luas? Masalahnya ini yang dijadikan pertaruhan adalah integritas lembaga UGM yang selama ini dinilai sebagai universitas unggul yang tentunya menjunjung tinggi etika dan kejujuran," tambah @wis********

Berita Terkait Berita Terkini

Dapatkan saldo gratis melalui DANA Kaget dengan cara mudah dan cepat. Klik link resmi, pastikan akun DANA Premium aktif,...

internet | 09:21 WIB

Dapatkan saldo gratis melalui DANA Kaget dengan cara mudah dan cepat. Klik link resmi, pastikan akun DANA Premium aktif,...

internet | 09:15 WIB

Sekarang, saatnya mencoba keberuntungan Anda sendiri. Berikut adalah tautan resmi DANA Kaget terbaru yang bisa langsung ...

internet | 07:49 WIB

Cara mudah transfer paket data Indosat....

internet | 20:29 WIB

Melihat situasi yang semakin tidak terkendali, aparat gabungan dari Polresta Yogyakarta, Polda DIY, hingga Brimob segera...

internet | 15:17 WIB