Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Instagram/@smindrawati)
Hitekno.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani belakangan ini menjadi sorotan publik setelah berkomentar tentang gaji guru dan dosen. Polemik gaji guru dan dosen yang selama ini dinilai tak layak membuat Sri Mulyani menganggapnya sebagai tantangan bagi keuangan negara.
Narasi itu sendiri disampaikan oleh Sri Mulyani dalam acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia pada Kamis (7/8/2025).
"Banyak di media sosial, saya selalu mengatakan menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya nggak besar. Ini salah satu tantangan bagi keuangan negara," ucap Sri Mulyani.
Lebih lanjut, ia mempertanyakan siapa yang seharusnya menanggung biaya kesejahteraan para guru dan dosen.
"Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat," tambahnya.
Menurut Sri Mulyani, dana pendidikan sebesar Rp 724,3 triliun pada 2025 dialokasikan ke dalam tiga bagian. Salah satunya adalah anggaran bagi guru dan dosen.
Namun, meski Sri Mulyani tidak menjelaskan lebih detail terkait partisipasi masyarakat yang dimaksud, pernyataan itu mengundang amarah publik, salah satunya dari guru sendiri.
Dalam video yang dibagikan oleh akun TikTok @cak_man1999, pemilik akun yang merupakan seorang guru di sebuah Sekolah Dasar (SD) membagikan aktivitasnya sehari-hari, mulai dari bangun tidur hingga terbenam Matahari.
Pemilik akun dengan nama Man Abdullah tersebut memulai harinya pada pukul 02.30 dini hari untuk membuat adonan martabak yang akan dijualnya. Setelahnya, ia terlihat mengarit rumput dan mulai mengajar pada pukul 08.45 pagi.
Menjelang siang hari, guru itu kembali ke rumah untuk memasang adonan martabak yang sebelumnya telah disiapkan untuk dijual di sekolah. Kemudian pukul 13.20 siang, guru tersebut mengajar les untuk anak-anak hingga pukul 16.20 sore.
Baca Juga: Resep Cloud Coffee yang Sedang Viral: Kopi Awan Segar dan Estetik
Kegiatan dilanjut dengan dirinya melakukan pekerjaan sampingan membungkus tempe. Man Abdullah lantas melanjutkan kegiatannya di rumah untuk berberes pada pukul 20.00 malam, di mana ia juga menyambi membuat konten. Setelahnya, pemilik akun baru tidur pada pukul 22.46 malam.
Dalam keterangannya, pemilik akun merasa sakit hati dengan pernyataan Sri Mulyani.
"Guru semandiri ini dibilang beban negara. Punggung berasa dipukulin pontang-panting demi sesuap nasi yang tak bisa diperoleh dari gaji kami. Inget bu, gaji kami Rp 250 atau Rp 350 per bulan, ribu bukan juta," tulisnya.
Ia meminta jika Sri Mulyani bahkan tak bisa menyejahterakan para guru dan dosen, maka lebih baik untuk tak merendahkan profesi tersebut.
"Tolong jika tidak bisa menaikkan gaji kami, ibu cukup diam saja, tak perlu merendahkan kami. Kami sudah capek bu dengan tugas-tugas kami, 8-9 profesi saya kerjakan dalam satu hari hanya untuk membeli sesuap nasi," tambahnya.
Pemilik akun merasa tak adil jika dibandingkan dengan para pejabat yang sudah jelas merugikan negara.
"Sedangkan para pejabat yang seenaknya dan sudah jelas merugikan negara saja masih pulang ke rumahnya dengan tertawa lepas. Nggak adil bagi kami tapi kami diam selama ini, nyusahinnya di mana?" sahutnya.
Unggahan yang kini telah dilihat sebanyak lebih dari 6,6 juta penayangan itu pun menuai beragam komentar.
"Yang beban itu gaji DPR. Kerja 5 tahun aja ada tunjangannya," tulis akun @myb******
"Sebulan full kerja gaji nggak sampai Rp 1 juta dibilang beban negara?" komentar @dti****
"Abangnya aja tidur nggak pake kasur bu. Sedangkan ibu yang bilang guru beban negara bobonya di kasur empuk," tambah @zahr******