Ditipu Agen "Wanita Cantik", Smartphone Tentara Israel Banjir Malware

Ratusan tentara Israel tertipu dengan "wanita cantik" palsu yang mengobrol dengan mereka.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 21 Februari 2020 | 14:06 WIB
Hacker dari sel militan Hamas menyusupkan malware menggunakan akun wanita cantik. (IDF)

Hacker dari sel militan Hamas menyusupkan malware menggunakan akun wanita cantik. (IDF)

Hitekno.com - Berbekal 6 akun wanita cantik, agen militan Palestina, Hamas, berhasil menginfeksi malware pada ratusan smartphone milik tentara Israel. Hacker dari Palestina disebut memanfaatkan operasi yang dikenal sebagai "Honey Trap" atau "Perangkap Madu".

Itu berarti militan Hamas berhasil memikat tentara Israel menggunakan "rayuan" sehingga mereka mengira bahwa akun media sosial wanita cantik merupakan wanita sebenarnya.

Menurut laporan dari HackerRead, ratusan tentara Israel menjadi tertipu sehingga smartphone mereka terinfeksi Malware.

Baca Juga: Dikenal sebagai "Aset Penting" Rusia, Hacker Ini Dihukum di AS

Melalui situs resmi mereka pada tanggal 17 Februari 2020, juru bicara Israeli Defence Force (IDF) Letnan Kolonel Jonathan Conricus menjelaskan bahwa serangan yang lebih buruk berhasil digagalkan.

Namun sayangnya, para hacker Palestina telah menginfeksi ratusan smartphone dari tentara Israel.

Kumpulan akun wanita cantik palsu yang menipu tentara Israel. (IDF)
Kumpulan akun wanita cantik palsu yang menipu tentara Israel. (IDF)

Hacker membujuk tentara Israel menggunakan foto-foto wanita cantik yang menarik perhatian sehingga mereka saling mengobrol secara intens.

Baca Juga: Thread Viral, Netizen Ini Bagikan Kisah Hacker Berantai di Instagram

Militan Hamas menggunakan platform media sosial seperti Instagram dan Facebook serta aplikasi perpesanan seperti WhatsApp dan Telegram untuk mengobrol dengan tentara Israel.

Dikutip dari ZDNet, hacker menyamar menjadi 6 karakter "wanita cantik" palsu yang mewakili akun media sosial bernama Sarah Orlova, Maria Jacobova, Eden Ben Ezra, Noa Danon, Yael Azoulay, dan Rebecca Aboxis.

Tentara yang terlibat percakapan dan terpesona dengan kecantikan karakter palsu diminta memasang salah satu dari tiga aplikasi chatting seperti Catch & See, Grixy, dan Zatu.

Baca Juga: Kisah Cinta Unik: Artis Korea Mengaku Pacaran dengan Hacker

Aplikasi yang digunakan oleh militan Palestina untuk menginfeksi malware. (IDF)
Aplikasi yang digunakan oleh militan Palestina untuk menginfeksi malware. (IDF)

Agen wanita cantik palsu itu berjanji berbagi banyak foto jika mereka menginstal aplikasi di atas.

Karakter palsu menyamar sebagai imigran baru Israel untuk memanfaatkan kurangnya pengetahuan mereka tentang bahasa Ibrani.

Setelah diinstal, aplikasi akan memberi kesan bahwa mereka tidak dapat berjalan di smartphone dengan menunjukkan pesan "crash".

Baca Juga: Gawat! Kamera Android Bisa Disalahgunakan Hacker untuk Memata-matai Kamu

Kemudian aplikasi secara otomatis akan menghapus ikon aplikasi pada smartphone tentara Israel untuk menipu pengguna agar berpikir bahwa aplikasi tersebut terhapus dengan sendirinya.

Padahal, aplikasi bisa berjalan di background smartphone dan akan mengambil foto, SMS, kontak dan data penting lainnya.

Aplikasi juga dapat menginstal malware lain di smartphone sehingga bisa melacak lokasi geografis smartphone secara realtime.

Akun hacker yang menyamar menjadi wanita bernama Yael Azoulay. (IDF)
Akun hacker yang menyamar menjadi wanita bernama Yael Azoulay. (IDF)

Perusahaan cyber-security Check Point mengaitkan malware baru-baru ini dengan sebuah kelompok yang telah dilacak dengan nama kode APT-C-23, aktif sejak musim panas 2018.

Ini adalah kasus keempat kalinya dalam lima tahun terakhir terkait "Honey Trap" dari hacker Palestina untuk memperdaya tentara Israel.

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak