Saat Dibeli Facebook, Privasi Pengguna Aplikasi WhatsApp Dijual

Brian Acton pernah bertengkar dengan

Agung Pratnyawan
Kamis, 27 September 2018 | 20:30 WIB
Ilustrasi aplikasi WhatsApp. (Pixabay)

Ilustrasi aplikasi WhatsApp. (Pixabay)

Hitekno.com - Salah satu pendiri WhatsAppBrian Acton mendadak jadi jutawan setelah layanannya diberli Facebook. Seperti diketahui layanan aplikasi WhatsApp dijual ke Facebook pada 2014.

WhatsApp dijual ke Facebook seharga 22 juta miliar dolar Amerika Serikat, tetapi itu semua dibayar mahal karena privasi pengguna yang tadinya sangat sakral akhirnya ikut dijual.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Forbes, Brian Acton mengaku meninggalkan WhatsApp pada 2017 karena bertengkar dengan pendiri dan bos Facebook, Mark Zuckerberg.

Baca Juga: Perangkat iPhone 4 Tak Bisa Lagi Gunakan Aplikasi WhatsApp

Salah satu penyebab pertengkaran itu terkait rencana Facebook untuk mulai mencari untung dari WhatsApp, layanan pesan yang memang tersedia gratis bagi sebagian besar dari 1,5 miliar penggunanya di seluruh dunia.

Riwayat penyimpanan WhatsApp. (gizbot.com)
Ilustrasi aplikasi WhatsApp. (gizbot.com)

Mark Zuckerberg ingin WhatsApp mulai menayangkan iklan yang secara spesifik menyasar pengguna tertentu. Tetapi iklan seperti itu mewajibkan aplikasi WhatsApp membuka data-data pribadi pengguna sehingga iklan bisa tepat sasaran.

Hal inilah yang ditentang keras Brian Acton dan Jan Koum. Sejak awal berdirinya, data pribadi para pengguna WhatsApp memang disakralkan.

Baca Juga: Deretan Arti Emoji Hati di WhatsApp, Beda Warna Beda Makna

Aplikasi WhatsApp juga tak menerima iklan dan menerapkan end to end encryption yang menjaga ketat pesan-pesan pengguna dari intipan pihak lain.

Tak kuat bertarung dengan Mark Zuckerberg dan petinggi Facebook lainnya, Brian Acton pun mengundurkan diri. Setahun kemudian, Jan Koum juga memutuskan untuk hengkang.

Menurut Forbes, keputusan Brian Acton itu dibayar mahal. Ia kehilangan jatah saham senilai 850 juta dolar AS. Jan Koum sendiri juga meninggalkan WhatsApp dengan meninggalkan jatah saham senilai hampir 1 miliar dolar AS.

Baca Juga: Fitur Baru, WhatsApp Dapat Lacak Sumber Pesan Hoaks

"Saya menjual privasi pengguna saya untuk keuntungan lebih besar. Saya sudah membuat keputusan dan berkompromi. Dan saya kini terbebani dengan hal itu setiap hari," kata Brian Acton kepada Forbes.

Ilustrasi aplikasi WhatsApp. (sozcu)
Ilustrasi aplikasi WhatsApp. (sozcu)

Wawancara Brian Acton itu diterbitkan Forbes hanya beberapa hari setelah dua pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger, mengundurkan diri. Sama seperti WhatsApp, Instagram juga milik Facebook setelah dibeli pada 2010 silam.

Systrom dan Krieger, seperti dilaporkan Wall Street Journal, mundur dari Instagram karena juga tak cocok dengan Zuckerberg. Mereka disebut tidak nyaman karena tim Facebook semakin campur tangan di dalam Instagram.

Baca Juga: Bahaya, Pesan WhatsApp Bisa Diubah untuk Sebar Hoax

Komentar Brian Acton sendiri kemudian ditanggapi pedas oleh Facebook. David Marcus, kepala bidang blockchain Facebook, lewat akun Facebook-nya menyindir Brian Acton.

"Menurut saya, menyerang orang dan perusahaan yang membuat Anda jadi miliarder... adalah sangat rendah," tulis David Marcus.

Tulisan mengenai privasi pengguna aplikasi WhatsApp ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Privasi Pengguna WhatsApp Dijual saat Diakuisisi Facebook.

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak