Sony Xperia 10 VII. (Sony)
Hitekno.com - Di tengah gempuran masif dari para raksasa China dan Korea Selatan, sebuah anomali menarik terus bertahan di industri smartphone: Sony.
Meskipun pangsa pasarnya kini hanya 0,35 persen secara global, divisi seluler raksasa elektronik Jepang ini secara tegas menolak untuk menyerah. Mereka kembali ke arena dengan senjata baru, Sony Xperia 10 VII, sebuah perangkat kelas menengah yang menandai sebuah pergeseran strategi yang menarik.
Langkah ini adalah sebuah pernyataan. Di saat banyak analis meragukan masa depan bisnis ponselnya, CFO Sony Lin Tao menjelaskan bila 'smartphone adalah bisnis yang sangat penting bagi mereka'.
Peluncuran Xperia 10 VII adalah bukti nyata dari komitmen tersebut, sebuah upaya untuk tetap relevan dengan cara yang unik: mengadopsi bahasa desain yang sedang tren, sambil menyuntikkan DNA superioritas rekayasa yang menjadi ciri khas Sony.
Strategi Desain Baru: Saat Sony 'Meminjam' dari Google dan Apple
Inilah pergeseran paling signifikan dari Xperia 10 VII. Jika selama ini lini Xperia dikenal dengan desain "OmniBalance" atau "Ambient Flow" yang sangat khas dan cenderung kaku, kini Sony tampaknya lebih fleksibel. Perangkat baru ini secara sadar mengadopsi tren desain yang dipopulerkan oleh para rivalnya.
"Sony Xperia 10 VII mengusung modul kamera horizontal, gaya khas Google Pixel." Desain "visor" atau "bar" ini juga belakangan diadopsi oleh Apple pada "HP tipis Apple, iPhone Air."
Keputusan untuk "meminjam" bahasa desain ini adalah sebuah langkah cerdas untuk menarik audiens yang lebih luas, yang mungkin selama ini merasa desain Xperia terlalu "berbeda".
DNA Sony yang Tak Tergantikan: Audio, Layar, dan Durabilitas
Di balik fasad desain barunya, Xperia 10 VII tetaplah sebuah produk Sony sejati. Di sinilah letak kekuatan dan pembeda utamanya dari para pesaing.
Layar Sinematik: Menggunakan "panel OLED 6,1 inci dengan resolusi Full HD+ dan refresh rate 120 Hz," layar ini mewarisi keahlian Sony dari divisi TV Bravia, menjanjikan akurasi warna dan kualitas gambar yang superior.
Audio Kelas Atas: Sony adalah satu-satunya brand yang masih setia pada para audiofil. Kehadiran "speaker stereo" dan "jack headphone 3,5mm" adalah sebuah kemewahan yang kini hampir mustahil ditemukan di kelas menengah, memberikan kualitas audio tanpa kompromi.
Durabilitas ala Jepang: Perangkat ini dibekali "sertifikasi tahan air serta debu IPX5/IPX8/IP6X," sebuah tingkat ketahanan yang jauh melampaui standar "tahan cipratan" pada umumnya.
Mesin Bertenaga dan Komitmen Jangka Panjang
Di jantungnya, "Sony Xperia 10 VII mengandalkan chipset Snapdragon 6 Gen 3 dengan RAM 8 GB dan penyimpanan 128 GB," sebuah kombinasi yang sangat bertenaga dan efisien untuk semua kebutuhan.
Di sektor fotografi, ia dibekali sistem tiga kamera serbaguna, termasuk sensor utama 50 MP yang mendukung zoom optik 2x.
Namun, nilai jual paling signifikan untuk jangka panjang adalah komitmen perangkat lunaknya. Menjalankan Android 15, Sony memberikan jaminan "empat kali pembaruan OS dan enam tahun pembaruan keamanan," sebuah janji yang setara dengan Google Pixel dan melampaui hampir semua pesaing Android lainnya.
Dengan harga 449 euro (sekitar Rp 8,7 juta) di pasar Eropa, Xperia 10 VII mungkin tidak akan bersaing secara langsung dalam perang harga.
Sebaliknya, ia menawarkan sebuah proposisi nilai yang unik: sebuah perangkat dengan kualitas rekayasa, audio, dan durabilitas superior, yang kini dibalut dalam desain yang lebih modern dan didukung oleh jaminan perangkat lunak jangka panjang.
Ini adalah cara Sony untuk mengatakan: kami mungkin tidak untuk semua orang, tetapi bagi mereka yang menghargai kualitas, kami masih yang terbaik.