HP bodi tipis Nubia Air. (Nubia)
Hitekno.com - Perang "bodi tipis" yang selama ini menjadi arena eksklusif bagi smartphone flagship berharga belasan juta rupiah kini resmi diguncang oleh penantang tak terduga, Nubia.
Nubia secara resmi meluncurkan Nubia Air, sebuah perangkat yang secara agresif membawa estetika ultra-ramping dan durabilitas level ekstrem ke segmen harga menengah.
Nubia Air sekadar ponsel baru, melainkan manuver pasar yang sangat spesifik, menargetkan konsumen yang lebih memprioritaskan estetika, durabilitas, dan kualitas layar di atas kekuatan pemrosesan mentah.
Dengan banderol harga global di angka 279 dolar AS (sekitar Rp 4,6 juta), Nubia Air secara sadar memposisikan dirinya sebagai jawaban bagi mereka yang mendambakan aura premium dari Galaxy S25 Edge atau iPhone 17 Air, namun dengan budget yang jauh lebih rasional.
Tentu, "ada harga ada rupa berlaku pada persaingan ini," namun Nubia tampaknya telah menemukan sebuah formula kompromi yang sangat cerdas.
Paradoks Rekayasa: Super Tipis, Super Ringan, Super Tahan Banting
Inilah keajaiban dan nilai jual paling unik dari Nubia Air. Di satu sisi, ia menawarkan profil yang sangat ramping. Nubia Air mempunyai ketebalan 6,7 mm, dengan titik tertipis di rangka tengah berukuran 5,9 mm.
Dipadukan dengan "bobot hanya 172 gram," perangkat ini dirancang untuk kenyamanan maksimal dalam genggaman.
Namun, yang membuatnya luar biasa adalah bagaimana desain yang ringkih secara penampilan ini justru dibekali dengan "baju zirah" yang tangguh.
Nubia Air hadir dengan "sertifikasi IP68/IP69K." Ini bukan sekadar tahan air biasa. Rating IP69K adalah standar proteksi tertinggi yang menjamin perangkat aman debu dan semburan air panas bertekanan.
Baca Juga: Era AI Dimulai: Lenovo Siap Ubah Cara Kita Bekerja, Bermain, dan Berkreasi
Ini adalah sebuah tingkat ketahanan yang biasanya hanya ditemukan pada ponsel rugged industrial, bukan pada ponsel stylish yang tipis.
Layar Superior yang Melampaui Harganya
Di luar desainnya, kekuatan utama Nubia Air terletak pada kualitas visualnya. Perangkat ini dibekali "layarnya berukuran 6,78 inci dengan jenis AMOLED," yang menampilkan visual tajam berkat resolusi 1.224 × 2.720 piksel dan refresh rate 120Hz.
Spesifikasi ini saja sudah sangat solid, namun yang membuatnya benar-benar menonjol adalah tingkat kecerahannya. Dengan "kecerahan puncak mencapai 4.500 nits," layar ini menjanjikan visibilitas yang luar biasa bahkan di bawah terik sinar matahari sekalipun.
Dilindungi oleh Gorilla Glass 7i dan dilengkapi pemindai sidik jari di bawah layar, sektor ini jelas melampaui ekspektasi untuk sebuah ponsel di kelas harga Rp 4 jutaan.
Kompromi Cerdas di Ruang Mesin
Untuk dapat menanamkan semua fitur premium tersebut dengan harga yang terjangkau, Nubia membuat sebuah pilihan strategis di dapur pacu. Soal jeroan, Nubia Air mengandalkan chipset Unisoc T8300 dengan RAM 8 GB dan penyimpanan internal 256 GB.
Unisoc T8300 adalah prosesor octa-core modern yang sangat mumpuni, terdiri dari dua core Cortex-A78 (2.2 GHz) + Cortex A-55 (2.0 GHz).
Meskipun performanya solid untuk tugas sehari-hari dan gaming kasual, ini bukanlah chipset kelas flagship. Inilah kompromi cerdas yang dilakukan Nubia.
Mereka mengorbankan kekuatan pemrosesan mentah tertinggi untuk dapat memberikan paket desain, durabilitas, dan kualitas layar yang superior di segmennya.
Di sektor fotografi, ia dibekali sistem tiga kamera belakang dengan lensa utama 50 MP, serta kamera selfie 20 MP. Untuk menopang semua itu, ditanamkan baterai 5.000 mAh-nya mendukung pengisian daya cepat 33 W, sebuah kombinasi yang sangat andal untuk penggunaan seharian penuh.