Tersandung Masalah Keamanan, CEO Zoom Akui Telah Gegabah

''Kami bergerak terlalu cepat dan kami salah langkah'' kata Yuan dalam wawancaranya di CNN dengan Brian Stelter.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Senin, 06 April 2020 | 13:45 WIB
Eric Yuan pendiri dan CEO Zoom Technologies.  (YouTube/ Zoom)

Eric Yuan pendiri dan CEO Zoom Technologies. (YouTube/ Zoom)

Hitekno.com - Usai namanya terseret masalah keamanan, kini CEO ZOOM Eric S. Yuan mengatakan pada bahwa mereka bergerak terlalu cepat dan salah langkah.

Wawancara tersebut ditampilkan pada hari Minggu di CNN, ia tampil dengan menggunakan aplikasi Zoom dengan latar yang unik.

Eric S. Yuan tampil dengan latar luar angkasa dengan bentuk planet Bumi yang berbentuk hati dan duitambah tulisan ''We Care'' (kita peduli).

Baca Juga: Potret Muda Luhut Binsar Pandjaitan Beredar, Netizen: Memang Ganteng

Ia mengatakan bahwa meskipun ada masalah keamanan perusahaan baru-baru ini, niatnya baik.

''Kami bergerak terlalu cepat dan kami salah langkah'' kata Yuan dalam wawancaranya di CNN dengan Brian Stelter.

Dalam wawancara tersebut, Yuan juga mengatakan akan belajar dari pengalaman dan mengambil langkah mundur untuk fokus pada privasi dan keamanan.

Baca Juga: Duh, Kuis Jadul dengan Pertanyaan Sulit Ini Bikin Netizen Kekinian Minder

Eric Yuan pendiri dan CEO Zoom ologies.  (YouTube/ Zoom)
Eric Yuan pendiri dan CEO Zoom ologies. (YouTube/ Zoom)

Sebelumnya Yuan sempat mengatakan pada Wall Street Journal bahwa dirinya benar-benar kacau sebagai CEO dan dia merasa kewajiban untuk mendapatkan kembali kepercayaan pengguna.

Dalam beberapa waktu pengguna Zoom meningkat, sejak kebijakan bekerja dan sekolah dari rumah diwajibkan selama karantina di beberapa negara di dunia.

Dilihat dari unggahan blog Yuan pada 1 April lalu bahwa perusahaan mencapai 200 juta peserta rapat harian dan mengalami kenaikan di bulan Desember.

Baca Juga: Biar Nggak Bosan, Ini Cara Mudah Mengganti Background di Aplikasi Zoom

Hal inilah yang membuat Zoom menjadi target masalah keamanan atau yang dikenal dengan istilah Zoombombing .

Pada 2 April lalu, perusahaan Zoom menghentikan pembaruan fitur selama 90 hari dan fokus pada privasi dan keamanan.

Kekhawatiran ini memaksa beberapa sekolah termasuk New York CIty untuk melarang meggunakan aplikasi Zoom untuk kelas online.

Dilaporkan Washington Post Departemen Pendidikan Kota New York bahkan mengatakan pada para guru bahwa mereka tak boleh menggunakan aplikasi Zoom untuk melakukan kelas dan disarankan menggunakan layanan saingan Microsoft Team.

Berita Terkait
Berita Terkini

Mencari handphone atau HP murah dengan harga mulai Rp1 jutaan, namun dengan spesifikasi gahar, ada banyak pilihan....

gadget | 11:20 WIB

Infinix kembali memperkenalkan inovasi terbarunya untuk anak muda Indonesia lewat peluncuran AI Pad Infinix XPAD 20, ser...

gadget | 22:29 WIB

OBSBOT Tail 2 akhirnya hadir ke pasar Indonesia secara resmi....

gadget | 18:01 WIB

Sebuah teaser beredar menyatakan Samsung Galaxy Z Fold7 "dibuat untuk bertahan lama."...

gadget | 16:37 WIB

Infinix, brand teknologi yang berfokus pada inovasi untuk generasi muda, akan resmi meluncurkan Infinix XPAD 20 pada 12 ...

gadget | 23:46 WIB