Bukan Lagi Fiksi, Ilmuwan Racik Biokomputer Pakai Otak Manusia

Teknologi ini dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana otak bekerja.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Kamis, 02 Maret 2023 | 13:41 WIB
Ilustrasi otak. (Pexels)

Ilustrasi otak. (Pexels)

Hitekno.com - Biokomputer futuristik yang menggunakan sel otak manusia dapat segera menjadi sangat nyata.

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para ilmuwan Universitas Johns Hopkins dan diterbitkan dalam "Frontiers in Science" menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk menggunakan organoid otak yang diambil dari sampel kulit manusia kecil, sehingga merevolusi industri hi-tech.

"Biokomputer adalah upaya besar untuk memadatkan daya komputasi dan meningkatkan efisiensinya untuk melewati batas teknologi kami saat ini," klaim tim peneliti, dilansir dari Sputnik News.

Baca Juga: Redmi Watch 3 Lite Lolos Sertifikasi, Siap Rilis di Pasar Global?

Tim ilmiah menggunakan jaringan otak seukuran titik pena untuk eksperimen, seperti perangkat keras biologis.

Para peneliti menekankan bahwa meskipun komputer dapat mengalahkan otak manusia dalam perhitungan, ketika datang untuk membuat keputusan logis yang kompleks, mereka gagal.

"Otak masih tak tertandingi oleh komputer modern. Frontier, superkomputer terbaru di Kentucky, adalah instalasi seluas $600 juta, 6,800 kaki persegi. Hanya pada bulan Juni tahun lalu, itu melebihi untuk pertama kalinya kapasitas komputasi satu otak manusia - tetapi menggunakan energi jutaan kali lebih banyak," kata ilmuwan utama.

Baca Juga: Spesifikasi PC Wo Long Fallen Dynasty, Game Action RPG Era Three Kingdoms

Para spesialis mulai tumbuh dan merakit sel-sel otak menjadi organoid fungsional menggunakan sampel kulit manusia.

Kemudian mereka memprogram ulang sel-sel ini menjadi embrionik, keadaan seperti sel induk. Tim ilmiah berharap dapat membangun Superkomputer dengan organoid ini.

Mereka percaya bahwa bagian biologis ini akan mengurangi tuntutan konsumsi energi AI. Eksplorasi ilmiah juga membuka pintu untuk penelitian baru tentang ilmu saraf.

Baca Juga: Setelah Brasil, CEO Akui RRQ Akan Segera Buat Tim untuk Gabung MDL Filipina

"Ini membuka penelitian tentang bagaimana otak manusia bekerja. Karena Anda dapat mulai memanipulasi sistem, melakukan hal-hal yang tidak dapat Anda lakukan secara etis dengan otak manusia," klaim peneliti.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB