Jumlah Korban Tewas Gempa Turki Meningkat, Capai Ribuan Dalam Sehari

Hitekno.com - Warga dunia bersimpati atas musibah memilukan yang menimpa Turki. Pada laporan terbaru, korban tewas karena gempa Turki mencapai lebih dari 4.300 orang.

Update pada Selasa (07/02/2023) pukul 02.41 GMT atau pukul 09.41 WIB, Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat mengungkap bahwa korban tewas di Turki mencapai 2.921 orang.

Korban tewas di Suriah tercatat sebanyak 1.444 orang. Ini berarti jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah mencapai 4.365 orang dalam sehari.

Pejabat setempat mengatakan bahwa jumlah tersebut masih akan bertambah mengingat banyak korban belum ditemukan di dalam reruntuhan gedung.

Pusat gempa berada di dekat kota Gaziantep, Turki. Wilayah tersebut merupakan rumah bagi sekitar 2 juta orang.

Perbesar

Dilihat dari Trends24.in, hahstag #PrayForTurkey masih dicuitkan sekitar 5 ribu netizen pada Senin (07/02/2023) siang.

Setelah banyak video mengenai reruntuhan gedung dan pemandangan memilukan di Turki, #PrayForTurkey kini dicuitkan lebih dari 286 ribu kali.

Dikutip dari The Guardian, gempa berkekuatan magnitudo 7,8 terjadi pukul 04.17 dini hari waktu setempat (pukul 01.17 GMT atau 08.17 WIB).

Menurut US Geological Survey (Survei Geologi AS), gempa Turki M 7,8 ini berpusat sekitar 32 kilometer dari Gaziantep.

Gempa berkekuatan magnitudo 6,7 bergemuruh sekitar 10 menit kemudian. Terdapat beberapa gempa susulan setelah gempa utama M 7,8.

Baca Juga: BRIN: Riset Alat Pendeteksi Tsunami InaBuoy Tidak Dihentikan

Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, mengatakan jumlah korban tewas telah melampaui 1.500 orang di Turki pada sore hari.

Yunus Sezer, yang mengepalai badan bantuan bencana Turki Afad, mengatakan sedikitnya 8.500 orang terluka di selatan negara itu.

“Seratus tiga puluh gempa susulan telah tercatat setelah gempa. Hampir 15.000 personel pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan ke wilayah tersebut,” ungkap pejabat setempat.

Setelah gempa 7,8 SR, Turki kembali dilanda gempa susulan 7,7 SR pada di tengah hari pada Senin (07/02/2023). Saat artikel berita ini dibuat, hashtag #PrayForTurkey masih bergema di Twitter.