5 Fenomena Langit Sepanjang Desember 2022, Hujan Meteor hingga Konjungsi

Banyak hujan meteor yang akan meramaikan Desember 2022, juga ada beberapa fenomena langit lainnya.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 02 Desember 2022 | 09:47 WIB
Ilustrasi hujan meteor. (Pixabay/ O12)

Ilustrasi hujan meteor. (Pixabay/ O12)

Hitekno.com - Setidaknya ada lima fenomena langit sepanjang Desember 2022 ini yang bisa diamati. Terutama hujan meteor yang banyak terjadi pada pengujung tahun ini.

Dikutip dari Suara.com, para pengamat langit di Indonesia berkesempatan untuk melihat beberapa fenomena langit sepanjang Desember 2022.

Setiap bulan selalu ada fenomena langit yang dapat disaksikan, baik dengan mata telanjang ataupun bantuan teleskop. Begitu juga dengan Desember 2022 ini.

Baca Juga: 5 Fenomena Langit yang Terjadi pada November 2022, Ada Gerhana Bulan Total

Dilansir dari In The Sky pada Jumat (2/12/2022), berikut ini lima fenomena langit sepanjang Desember 2022 yang harus diketahui pengamat langit di Indonesia:

1. Hujan meteor Phi-Cassiopeid

Hujan meteor Phi-Cassiopeid. (In the Sky)
Hujan meteor Phi-Cassiopeid. (In the Sky)

Hujan meteor Phi-Cassiopeid akan aktif mulai dari 1 Desember hingga 8 Desember, dengan tingkat puncak meteor akan terjadi sekitar 6 Desember mendatang.

Baca Juga: 5 Fenomena Langit Sepanjang September 2022, Hujan Meteor hingga Bulan Purnama

Selama periode tersebut, pengamat berkesempatan untuk melihat meteor Phi-Cassiopeid setiap kali titik pancaran di konstelasi Andromeda berada di atas cakrawala.

Hujan meteor akan aktif sekitar pukul 02:01 WIB saat titik pancarannya terbenam di bawah ufuk barat.

Untuk melihat sebagian besar meteor, tempat terbaik untuk mengamatinya bukan secara langsung pada pancaran itu sendiri, tetapi pada bagian langit yang gelap yang berjarak sekitar 30-40 derajat darinya.

Baca Juga: 5 Fenomena Langit Sepanjang Juli 2022, Supermoon hingga Konjungsi

2. Hujan meteor Puppid-Velid 2022

Hujan meteor Puppid-Velid 2022. (In the Sky)
Hujan meteor Puppid-Velid 2022. (In the Sky)

Hujan meteor Puppid-Velid mulai aktif sejak 1 Desember hingga 15 Desember. Namun, puncak hujan meteor diperkirakan akan terjadi pada 7 Desember 2022.

Selama periode ini, pengamat berkesempatan untuk melihat hujan meteor tersebut di konstelasi Vela.

Baca Juga: 5 Fenomena Langit Sepanjang Mei 2022, Hujan Meteor hingga Konjungsi Bulan

Hujan meteor ini tidak akan terlihat sebelum sekitar pukul 20:34 WIB, ketika titik pancarannya naik di atas ufuk timur. Hujan meteor akan tetap aktif hingga fajar menyingsing sekitar pukul 05:04 WIB.

Pancuran hujan meteor tersebut kemungkinan akan menampilkan tampilan terbaiknya pada sekitar pukul 03:00 WIB.

Hujan meteor Puppid-Velid akan muncul pada ketinggian puncak 51 derajat di atas cakrawala dan diperkirakan pengamat bisa melihat hingga tujuh meteor per jam.

3. Bulan purnama

Bulan purnama Desember 2022. (In the Sky)
Bulan purnama Desember 2022. (In the Sky)

Bulan purnama Desember jatuh pada 8 Desember 2022. Pada saat mencapai fase penuh, Bukan akan terletak di konstelasi Taurus. Satelit alami Bumi tersebut akan berada pada jarak 400.000 km dari Bumi.

Bulan purnama setiap bulannya memiliki istilah yang diambil dari Farmers' Almanac. Nama-nama yang digunakan menyebut itu berasal dari suku asli Amerika kuno.

Bulan purnama Desember sendiri dikenal sebagai Cold Moon atau Bulan Dingin. Dijuluki Cold Moon karena Bulan purnama ini terbit pada salah satu malam "terpanjang" dalam setahun karena kedekatannya dengan titik balik Matahari musim dingin di Desember.

Nama itu juga cocok karena Bulan purnama ini bersinar di atas cakrawala untuk jangka waktu yang lebih lama daripada kebanyakan Bulan purnama lainnya.

4. Konjungsi Bulan dan Mars

Konjungsi Bulan dan Mars. (In the Sky)
Konjungsi Bulan dan Mars. (In the Sky)

Bulan dan Mars akan terlihat berdekatan di langit pada hari yang sama dengan Bulan purnama, yaitu 8 Desember. Mars akan berada pada jarak 0 derajat di utara Mars, yang artinya keduanya akan tampak sangat berdekatan.

Pasangan tersebut akan terlihat mulai pukul 18:27 WIB di ketinggian 7 derajat di atas cakrawala timur laut. Keduanya akan mencapai titik tertinggi pada pukul 23:40 WIB dengan ketinggian 58 derajat di atas cakrawala utara.

Bulan dan Mars akan tenggelam sekitar pukul 04:52 WIB ketika keduanya tenggelam di bawah 7 derajat di atas cakrawala barat laut. Pengamat di Indonesia bisa melihat keduanya di konstelasi Taurus.

5. Hujan meteor Geminid 2022

Hujan meteor Geminid 2022. (In the Sky)
Hujan meteor Geminid 2022. (In the Sky)

Hujan meteor Geminid akan aktif mulai 4 Desember 2022 hingga 17 Desember dengan tingkat puncak hujan meteor terjadi pada 14 Desember 2022.

Selama periode ini, pengamat bisa melihat hujan meteor Geminid di konstelasi Gemini. Hujan meteor tidak akan terlihat sebelum sekitar pukul 20:04 WIB setiap malam, ketika titik pancarannya naik di atas ufuk timur.

Hujan meteor ini akan tetap aktif hingga fajar menyingsing sekitar pukul 05:07 WIB. Pancuran tersebut kemungkinan akan menampilkan tampilan terbaiknya pada sekitar pukul 02:00 WIB.

Pancaran hujan meteor akan muncul pada ketinggian puncak 50 derajat di atas cakrawala dan diperkirakan pengamat dapat melihat hingga 92 meteor per jam.

Badan induk yang menciptakan hujan meteor Geminid sendiri diidentifikasi sebagai asteroid 3200 Phaethon.

Dengan mengetahui fenomena langit sepanjang Desember 2022, pengamat di Indonesia dapat menyaksikan seluruh peristiwa langit yang akan datang. Pastikan untuk mengamati seluruh fenomena langit tersebut dalam keadaan cuaca cerah dan minim polusi cahaya.

Itulah lima fenomena langit sepanjang Desember 2022 yang bisa diamati dengan kondisi tertentu. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak