Terdeteksi Reaksi Kimia di Mars, Pertama Kali Bisa Terlihat

Para ilmuwan telah mengamati gas yang mengandung klorin di atmosfer Mars sejak tim ahli memastikan bahwa planet itu aktif secara vulkanik.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 13 Februari 2021 | 06:00 WIB
Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Hitekno.com - Penelitian akan planet Mars makin gencar dilakukan, termasuk paling baru terdeteksi adanya reaksi kimia di Planet Merah tersebut.

Para ahli dalam laporan terbaru mendapati reaksi kimia yang sebelumnya tidak terlihat telah terdeteksi di atmosfer Mars.

Untuk pertama kalinya, pengorbit ExoMars mengambil sampel dari hidrogen klorida yang terdiri dari atom hidrogen dan klorin.

Baca Juga: Inilah Negara Arab Pertama yang Bisa Sampai di Mars

Penemuan gas ini menghadirkan misteri baru bagi para ilmuwan yang bertanya-tanya bagaimana gas itu bisa berada di sana.

"Kami telah menemukan hidrogen klorida untuk pertama kalinya di Mars. Ini adalah deteksi pertama gas halogen di atmosfer Mars dan merupakan pemahaman siklus kimia baru," kata Kevin Olsen, fisikawan dari Universitas Oxford, seperti dikutip Science Alert, Jumat (12/2/2021).

Para ilmuwan telah mengamati gas yang mengandung klorin di atmosfer Mars sejak tim ahli memastikan bahwa planet itu aktif secara vulkanik.

Baca Juga: Misi Tianwen-1 China Pamerkan Potret Planet Mars Terbaru

Namun, jika hidrogen klorida dihasilkan oleh aktivitas vulkanik, seharusnya lonjakan hanya terjadi secara regional dan disertai dengan gas vulkanik lainnya.

Reaksi kimia di Mars. [ESA]
Reaksi kimia di Mars. [ESA]

Anehnya, hidrogen klorida yang terdeteksi di Mars tidak menunjukkan hal itu. Ini menunjukkan bahwa gas tersebut diproduksi melalui proses lain.

Untungnya, proses serupa di Bumi juga terjadi sehingga para ahli dapat memahaminya.

Baca Juga: Bikin Gemas, Potret Kawah di Mars Ini Berbentuk Wajah Bahagia

Ini adalah proses yang membutuhkan beberapa bahan utama. Pertama, dibutuhkan natrium klorida (garam biasa), sisa dari proses penguapan.

Kandungan ini ada banyak di Mars, yang dianggap sebagai sisa-sisa danau garam kuno. Ketika badai debu terjadi di permukaan Planet Merah, natrium klorida akan terlempar ke atmosfer.

Kemudian ada lapisan es kutub Mars yang akan menyublim jika dihangatkan selama musim panas.

Baca Juga: 3.000 Hari Jelajahi Mars, Robot Curiosity Kirim Foto Ekstrem

Ketika uap air yang dihasilkan bercampur dengan garam, reaksi tersebut akan melepaskan klorin dan bereaksi lebih lanjut untuk membentuk hidrogen klorida.

ExoMars mengambil sampel dari hidrogen klorida. [ESA]
ExoMars mengambil sampel dari hidrogen klorida. [ESA]

"Kami juga mengamati korelasi dengan debu. Kami melihat lebih banyak hidrogen klorida ketika aktivitas debu meningkat, proses yang terkait dengan pemanasan musiman di belahan selatan," tambah Olsen.

Penelitian yang telah dipublikasikan di Science Advances, model tersebut didukung oleh deteksi hidrogen klorida selama musim berdebu 2019 dan badai pasir pada 2018 di Mars.

Namun, para ahli harus mengonfirmasi lebih lanjut. Pengamatan di masa depan dan yang sedang berlangsung akan membantu mengumpulkan gambaran yang lebih komprehensif dari siklus proses tersebut.

Itulah laporan terbaru dari para peneliti yang untuk pertama kalinya menemukan reaksi kimia di Planet Mars. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak