Badai Tropis Laura dan Marco Terekam Satelit NASA, Begini Penampakannya

Astronot NASA Chris Cassidy berbagi pemandan badai tropis Laura dari ISS.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 27 Agustus 2020 | 09:00 WIB
Badai tropis Laura terekam dari ISS. (Twitter/ Astro_SEAL)

Badai tropis Laura terekam dari ISS. (Twitter/ Astro_SEAL)

Hitekno.com - Seorang astronot NASA berhasil mengabadikan pemandangan menakjubkan dari badai tropis Laura dan Marco dari luar angkasa. Satelit telah melihat badai tropis Marco dan Laura saat mereka secara bersamaan bergerak menuju Teluk Meksiko (dekat perbatasan AS dan Meksiko).

Setelah diturunkan menjadi badai tropis Kategori 1 pada Minggu (23/08/2020), Marco mendarat di sepanjang pantai Louisiana, Amerika Serikat Senin (24/08/2020) malam waktu setempat.

Badai tropis Marco membawa curah hujan, angin kencang dan gelombang badai sebelum melemah menjadi opan pasca-tropis, menurut National Hurricane Center (NHC).

Baca Juga: Mengerikan, Begini Penampakan Badai Raksasa di Bumi dari ISS

Sementara Badai Tropis Laura meningkat menjadi badai Kategori 1 pada Selasa pagi (25/08/2020) dan diperkirakan akan menguat menjadi badai Kategori 3 pada hari ini (26/08/2020).

Badai diperkirakan akan menghantam pantai Louisiana dan Texas saat menghempas ke daratan.

Badai tropis Laura terekam dari ISS. (Twitter/ Astro_SEAL)
Badai tropis Laura terekam dari ISS. (Twitter/ Astro_SEAL)

Stasiun Luar Angkasa Internasional menangkap pemandangan yang kemudian disebut Badai Tropis Laura pada Minggu (23/08/2020) sebelum badai itu menghantam Kuba.

Baca Juga: Gara-gara Badai, Astronot NASA Batal ke Luar Angkasa

Pada 25 Agustus 2020, astronot NASA Chris Cassidy yang saat ini bekerja di laboratorium ISS saat mengorbit berbagi pemandangannya tentang badai tropis Laura.

Satelit Terra NASA juga menangkap pemandangan infra merah Tropical Storm Marco menggunakan instrumen Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS).

Baca Juga: Rekam Badai Terbesar, Citra Planet Jupiter Terbaru Ini Tampak "Terbakar"

Dikutip dari Space.com, tampilan satelit menunjukkan sisa badai petir di timur laut pusat badai, di mana suhu sedingin minus 50 derajat Fahrenheit (minus 45,5 derajat Celcius).

Suhu puncak awan ini menunjukkan badai petir kuat yang menjulang tinggi ke atmosfer dan berpotensi menghasilkan curah hujan lebat, menurut pernyataan dari NASA.

Laporan dari CNN, saat mendarat, angin di dalam badai Marco berkekuatan sekitar 40 mph atau 64,3 kmh.

Baca Juga: Selamat dari Badai, Tupai Imut Ini Malah Jadi Selebgram

Satelit Terra NASA merekam kondisi suhu badai tropis Laura. (NASA)
Satelit Terra NASA merekam kondisi suhu badai tropis Laura. (NASA)

Beberapa daerah yang terdampak bisa mendapatkan curah hujan setidaknya 7 inci.

Data yang didapat hingga 24 Agustus 2020, setidaknya sembilan orang tewas di Karibia, termasuk beberapa di Republik Dominika dan Haiti, akibat badai tropis Laura.

Diamati dari satelit NASA dan ISS, badai tropis Laura terlihat seperti pusaran awan besar yang berkumpul pada satu titik.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak