Sempat Menganga, Lubang Ozon di Kutub Utara Akhirnya Tertutup

Jika lapisan ozon ini terbuka dan terjadi lubang ozon, maka Bumi tentu akan merasakan paparan radiasi.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Rabu, 29 April 2020 | 06:45 WIB
Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/pixabay)

Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/pixabay)

Hitekno.com - Baru-baru ini, ilmuwan mengungkap telah menemukan lubang ozon baru yang menganga di atas Arktika atau Kutub Utara. Sempat menimbulkan kekhawatiran, laporan terbaru menyebutkan bahwa lubang ozon tersebut telah tertutup.

Saat pertama kali ditemukan, lubang ozon ini sebesar tiga kali ukuran Greenland dan telah berada di atas Kutub Utara selama hampir satu bulan lamanya. Lubang ozon ini lalu menyabet sebutan sebagai lubang ozon terbesar yang pernah terdeteksi.

Setelah dipantau secara serius dalam waktu yang lama, para ilmuwan dari Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) membuat laporan terbaru dan menyebut bahwa lubang ozon ini akhirnya tertutup.

Mengutip dari Live Science, CAMS menyebutkan bahwa lubang ozon di Kutub Utara yang sebelumnya menganga akhirnya tertutup dengan sendirinya. Kabar baik ini lalu menjadi udara segar bagi Bumi secara keseluruhan.

Seperti yang diketahui, lapisan ozon di bagian atmosfer Bumi ini bertugas untuk melindungi planet Bumi dari radiasi ultraviolet. Jika lapisan ozon ini terbuka, maka Bumi tentu akan merasakan paparan radiasi.

Lubang ozon di Kutub Utara. (Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS))
Lubang ozon di Kutub Utara. (Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS))

Lubang ozon yang muncul pertama kali pada Maret 2020 lalu ini mulai terdeteksi saat kondisi angin yang tidak biasa menjebak udara dingin di Kutub Utara selama beberapa minggu.

Angin ini yang lalu menciptakan sebuah sangkar melingkar yang terbentuk dari udara dingin dan mengarah membentuk awan di wilayah tersebut.

Awan-awan hasil polusi dan mengandung klorin serta bromin ini lalu menjadi momok dan mengganggu gas ozon di sekitarnya. Hal ini yang lalu menimbulkan lubang ozon yang berukuran besar di Kutub Utara.

Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/Jaymantri)
Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/Jaymantri)

Padahal menurut para ilmuwan, terbentuknya lubang ozon di Kutub Utara adalah hal yang janggal dan langka terjadi. Biasanya, lubang ozon di Kutub Utara hanya terbentuk saat musim gugur.

Tidak dapat dipungkiri bahwa tertutupnya lubang ozon ini juga karena bantuan perjanjian internasional Protokol Montreal yang dikeluarkan pada tahun 1987. Protokol Montreal ini digagas untuk melarang penggunaan zat CFC yang menjadi penyebab lubang ozon.

Baca Juga: Bantu Hadapi Pandemi, NASA Kembangkan Ventilator Khusus

Para ilmuwan menilai bahwa menutupnya lubang ozon di Kutub Utara ini menjadi kabar baik di tengah banyaknya kabar buruk yang terjadi belakangan ini.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB