Punya Tarian Unik dan Warna Indah, 7 Spesies Laba-laba "Merak" Ditemukan

Salah satu laba-laba merak bahkan punya pola warna mirip lukisan Starry Night karya Vincent Van Gogh.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 05 April 2020 | 06:30 WIB
Spesies baru laba-laba merak. (Museums Victoria)

Spesies baru laba-laba merak. (Museums Victoria)

Hitekno.com - Tak banyak yang tahu, spesies laba-laba tertentu mempunyai tarian unik untuk memikat pasangannya. Ilmuwan baru saja menemukan 7 spesies baru laba-laba merak atau sering disebut "peacock spider" dengan warna-warna memesona.

Pada sebuah rilis resmi dari Museums Victoria, mereka menjelaskan bahwa pihaknya bangga karena memiliki staf sekaligus peneliti yang mereka sebut sebagai Spider-Man.

Bagaimana tidak, peneliti muda ini berkontribusi dalam memberikan nama pada selusin spesies baru laba-laba.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Hewan Langka Berkeliaran saat India Lockdown?

Joseph Schubert "Spider-Man", peneliti berusia 22 tahun ini bahkan berhasil menemukan spesies laba-laba dengan pola warna mirip lukisan fenomenal "Starry Night" karya Vincent Van Gogh.

Ia menjelaskan bahwa spesies baru laba-laba merak yang ia temukan dengan nama ilmiah Maratus constellatus memiliki corak warna mirip lukisan Starry Night sehingga cukup memesona untuk dilihat.

Ilustrasi peacock spider atau laba-laba merak. (YouTube/ Museums Victoria)
Ilustrasi peacock spider atau laba-laba merak. (YouTube/ Museums Victoria)

Dari belasan laba-laba yang pernah ia temukan, Schubert menerangkan bahwa 7 spesies laba-laba merak yang ia temukan bersama ilmuwan warga (citizen scientist) merupakan penemuan menarik.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Hewan Purba yang Dijuluki "Yeti", Punya Berat 1 Ton!

Ketujuh spesies ini diberi nama Maratus azureus, Maratus constellatus, Maratus laurenae, Maratus noggerup, Maratus suae, Maratus volpei, dan Maratus inaquosus.

Kelima spesies yang disebutkan di awal ditemukan di Australia Barat sementara Maratus volpei dan Maratus inaquosus ditemukan di Australia Selatan dan Victoria.

Dari kiri ke kanan, spesies laba laba merak baru dengan nama Maratus constellatus, Maratus inaquosus, Maratus laurenae. (Museums Victoria)
Dari kiri ke kanan, spesies laba laba merak baru dengan nama Maratus constellatus, Maratus inaquosus, Maratus laurenae. (Museums Victoria)

Penelitian dan penemuan mengenai 7 spesies baru laba-laba merak telah dipublikasikan di jurnal Zootaxa.

Baca Juga: Disebut Mirip Penis, Hewan Aneh Ini Bikin Netizen Penasaran dan Ngeri

"Saya harus mengatakan bahwa Maratus constellatus adalah favorit saya sejauh ini. Spesies yang terlihat bagus, polanya mengingatkan saya pada Starry Night oleh van Gogh. Ditambah lagi, saya menempuh perjalanan yang sangat, sangat jauh untuk menemukannya!" kata Schubert dikutip dari IFLScience.

Dari kiri ke kanan, spesies laba laba merak baru dengan nama Maratus noggerup, Maratus suae, Maratus volpei. (Museums Victoria)
Dari kiri ke kanan, spesies laba laba merak baru dengan nama Maratus noggerup, Maratus suae, Maratus volpei. (Museums Victoria)

Mereka dijuluki laba-laba merak karena memiliki warna perut cerah dan kaki ketiga yang digunakan untuk "tarian pacaran".

Laba-laba merak jantan akan bertengger di atas permukaan yang lebih tinggi menggunakan kaki ketiga mereka (ujungnya biasanya berwarna putih).

Baca Juga: Sampah Manusia Bikin Hewan Menderita, 7 Foto Ini Buktinya

Untuk mendapatkan perhatian lawan jenis, laba-laba merak jantan akan menghasilkan getaran yang menyerupai tarian nyentrik dan aneh.

Jika sang betina tertarik, ia akan memamerkan perut dan melakukan serangkaian gerakan kaki cepat.

Tarian unik dari spesies laba-laba merak biasanya akan berlangsung dalam beberapa menit hingga lebih dari satu jam.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak