Misteri Laba-laba Menyeramkan di Mars, Ini Penjelasan Ilmuwan

Setelah dua dekade berlalu, akhirnya ilmuwan bisa menjelaskannya.

Agung Pratnyawan
Minggu, 11 April 2021 | 06:00 WIB
Potret Planet Mars yang didapatkan misi China. (CNSA)

Potret Planet Mars yang didapatkan misi China. (CNSA)

Hitekno.com - Misteri laba-laba menyeramkan di Mars telah lama menjadi perhatian, setelah para astronom menemukan pola-pola di planet merah tersebut.

Para astronom melihat pola aneh ini seperti laba-laba menyeramkan. Penemuan pola tersebut sempat menjadi misteri setelah dua dekade berlalu.

Akhirnya, kini para ilmuwan bisa menjelaskan misteri pola laba-laba yang ditemukan para astonom di planet Mars.

Baca Juga: Penelitian Baru NASA, Mars Sembunyikan Lautan di Bawah Kerak Planet

Pola-pola tersebut terlihat dalam citra satelit di kutub selatan Mars.

Pola itu berbentuk seperti percabangan berwarna hitam di permukaan Planet Merah dan terlihat cukup menyeramkan, sehingga peneliti menjulukinya "araneiforms", berarti "seperti laba-laba".

Berukuran hingga 1 kilometer, bentuk laba-laba tersebut tidak menyerupai apa pun di Bumi.

Baca Juga: Helikopter NASA di Planet Mars Dijadwalkan Terbang Awal April

Namun, dalam studi baru yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports, para ilmuwan berhasil menciptakan kembali laba-laba versi menyusut di laboratorium.

Pola aneh seperti laba-laba di Mars. [Trinity College Dublin]
Pola aneh seperti laba-laba di Mars. [Trinity College Dublin]

Dilansir dari Space.com, Kamis (8/4/2021), laba-laba itu diciptakan menggunakan lempengan es karbon dioksida dan mesin yang mensimulasikan atmosfer Mars.

Ketika es melakukan kontak dengan lapisan sedimen mirip Mars yang jauh lebih hangat, sebagian es langsung berubah dari padat menjadi gas, sehingga membentuk retakan mirip laba-laba di mana gas yang keluar mendorong melalui es.

Baca Juga: Misi Tianwen-1 China Pamerkan Potret Planet Mars Terbaru

"Eksperimen menunjukkan secara langsung bahwa pola laba-laba yang kami amati di Mars dari orbit, dapat diukir dengan konversi langsung es karbon dioksida dari padat menjadi gas," kata Lauren McKeown, ilmuwan planet di Open University, Inggris.

Menurut NASA, atmosfer Mars mengandung lebih dari 95 persen karbon dioksida dan banyak es serta embun beku terbentuk di sekitar kutub planet pada musim dingin yang juga terbuat dari karbon dioksida.

Dalam penelitian 2003, para peneliti berhipotesis bahwa pola laba-laba di Mars dapat terbentuk di musim semi, ketika sinar Matahari menembus lapisan es karbon dioksida dan memanaskan tanah di bawahnya.

Baca Juga: Bikin Gemas, Potret Kawah di Mars Ini Berbentuk Wajah Bahagia

Pemanasan itu menyebabkan es menyublim dari dasarnya, membangun tekanan di bawah es hingga akhirnya retak.

Hingga saat itu, para ilmuwan tidak memiliki cara untuk menguji hipotesis tersebut di Bumi.

Pola aneh seperti laba-laba di Mars. [Nature.com]
Pola aneh seperti laba-laba di Mars. [Nature.com]

Namun, dalam penelitian baru ini, para ahli membuat permukaan kecil Mars di laboratorium menggunakan perangkat yang disebut Open University Mars Simulation Chamber.

Eksperimen membuktikan bahwa hipotesis sublimasi laba-laba memang valid.

Menurut para peneliti, pola kaki laba-laba bercabang lebih banyak muncul ketika penggunaan butiran sedimen dalam eksperimen lebih halus.

Studi ini memberikan bukti fisik pertama yang menunjukkan bagaimana pola laba-laba di Mars mungkin terbentuk.

Itulah misteri laba-laba menyeramkan di Mars yang akhirnya bisa dijelaskan oleh para ilmuwan kenapa pola aneh ini bisa terbentuk. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak