Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan ijazah Jokowi asli. (Suara.com/Faqihj)
Hitekno.com - Polemik kasus dugaan ijazah palsu milik mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi hingga kini belum menemukan titik terang. Meski pihak berwenang mengatakan bahwa ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM) Jokowi identik dengan dua ijazah pembandingnya, namun Roy Suryo mengatakan sebaliknya.
Setelah itu, muncul Andi Pramaria, mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perdagangan Provinsi NTB yang memberikan kesaksian di mana ia mengaku menjadi teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM.
Dalam pernyataannya pada Mei 2025, Andi Pramaria menegaskan bahwa ijazah Jokowi adalah asli karena miliknya pun dicetak menggunakan jenis huruf Times New Roman.
Kemunculan Andi Pramaria ini mulai menjadi pertanyaan beberapa pihak, salah satunya Refly Harun yang bertanya kepada kuasa hukum dokter Tifa, Abdullah Alkatiri. Ia menanyakan pendapat Abdullah Alkatiri sebagai pakar hukum.
Dalam podcast yang tayang di kanal YouTube Refly Harun berjudul "Ini Dia yang Ditunggu! Geger Teman JKW Mau Bongkar Kasus Ijazah?! Ini Pengakuan Pengacara!", Abdullah Alkatiri justru mengaku ada teman seangkatan Jokowi lainnya yang ingin menunjukkan ijazah miliknya kepada pihak dokter Tifa.
Menurut Abdullah Alkatiri, jika ijazah pembanding milik Andi Pramaria identik dengan milik Jokowi, maka polisi pun harus memastikan bahwa ijazah UGM milik Andi Pramaria adalah otentik.
"Kalau ada yang lain berbeda, makanya kan otentikannya ini yang perlu. Pembanding pun harus otentik, harus diuji, nggak bisa cuma ngomong aja. Otentikannya ini harus diuji dan sedikit saya bongkar, kami sebenarnya sudah menyiapkan angkatan-angkatan Jokowi yang akan menunjukkan ijazahnya dari pihak kami. Sudah siap. Makanya kalau dibuka, ini akan terbuka dan insya Allah jumlah kami lebih banyak dibandingkan jumlah yang berbeda itu," ucap Abdullah Alkatiri.
Ia melanjutkan bahwa ada banyak orang yang ingin menyerahkan ijazahnya untuk dijadikan pembanding.
"Sudah banyak yang daftar ke kami ingin menjadi pembanding. Jadi kami itu bukan cuma dua orang aja itu sebenarnya yang berbeda, banyak yang merasa berbeda. Seperti kemarin ada yang membahas soal nama dekannya berbeda dan sebagainya," tambah Abdullah Alkatiri.
Baca Juga: 35 Kode Redeem FF MAX 19 Agustus 2025, Dapatkan Spin 9 Diamond dan Bundle Itachi!
Orang yang disiapkan oleh pihak kuasa hukum dokter Tifa pun mengaku bahwa ijazah UGM yang dikeluarkan pada 1980-an tidak menggunakan materai.
"Dia katakan bahwa ijazah yang tahun-tahun segitu itu, itu tidak pakai materai. Dan pada saat itu ada aturan tidak boleh pakai kacamata kalau untuk foto ijazah. Itu kan banyak variabel, itu ada semua di kami. Kami sebagai lawyer sudah siap untuk itu. Banyak poin-poin yang belum kami buka. Nanti akan kami buka pada saatnya sehingga tidak bisa diantisipasi," sambungnya lagi.
Menurutnya, poin-poin penting yang belum dibeberkan kepada publik kemungkinan bisa terungkap saat gelar perkara terbuka atau di persidangan.
Unggahan itu pun sontak menuai beragam komentar dari publik. Mayoritas warganet tampaknya mulai lelah dengan drama kasus dugaan ijazah palsu Jokowi karena dianggap bertele-tele. Menurut warganet, jika memang ijazah Jokowi asli, seharusnya Presiden RI ke-7 tersebut cukup memperlihatkannya kepada publik untuk menyudahi masalah.
"Sebenarnya membuktikan sebuah kebenaran itu tidak sulit, sepanjang ada niat yang jujur sejujur-jujurnya ingin sebuah kebenaran. Tinggal tunjukkin ijazah selesai masalah," komentar @danu******
"Saran untuk Pak Roy Suryo dan kawan-kawan, bukti-bukti terbaru yang ditemukan itu jangan selalu diekspos ke publik karena bisa membuat pihak sebelah menyiapkan bahan untuk membantahnya," tulis @jefr*******
"Tinggal kita lihat kejujuran pihak Kapolri, bisa jujur mau terbuka atau berbohong dalam masalah ijazah Jokowi," sambung @dian*****
"Drama ijazah ini sungguh sangat merendahkan nalar siapapun yang punya nurahi dan akal sehat. Fakta yang begitu terang dengan telanjang tanpa malu-malu sengaja dibuat gelap! Sungguh sangat merusak semua tatanan hidup yang katanya disepakati dengan hukum modern bangsa yang beradab tapi ternyata dikangkangi dengan sangat biadab," timpal @fate*******