Wow, Urin Bisa Menjadi Bahan untuk Membuat Pangkalan Manusia di Bulan

Ilmuwan menyelidiki jika debu Bulan, yang dikenal sebagai regolith, dicampur dengan komponen urin manusia.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 03 April 2020 | 20:45 WIB
Ilustrasi pangkalan manusia di Bulan. (ESA)

Ilustrasi pangkalan manusia di Bulan. (ESA)

Hitekno.com - Di masa depan, badan antariksa hingga perusahaan antariksa swasta berambisi untuk membangun pangkalan manusia di Bulan atau Mars. Berdasarkan penelitian terbaru, mereka menemukan bahwa urin manusia bisa berpotensi digunakan sebagai bahan pembangunan pangkalan di Mars.

Bekerja sama dengan European Space Agency (ESA), tim ilmuwan melakukan sebuah eksperimen yang cukup aneh.

Penelitian "aneh" mereka telah dipublikasikan di Journal of Cleaner Production

Baca Juga: Terbaru, NASA Klaim Temukan Planet Layak Huni

Pangkalan manusia di Bulan harus dibangun dengan sangat kuat mengingat kondisi Bulan yang sangat ekstrem.

Suhu di Bulan bisa mencapai minus 22 derajat Celcius hingga minus 191 derajat Celcius.

Percobaan ketika bahan regolith atau debu Bulan dicampur dengan urea dari urin.  (Journal of Cleaner Production)
Percobaan ketika bahan regolith atau debu Bulan dicampur dengan urea dari urin. (Journal of Cleaner Production)

Menurut laporan dari CNN, biaya untuk mengangkat material ke Bulan juga sangat mahal.

Baca Juga: Gunakan Rover, NASA Akan Kirim Lebih dari 10,9 Juta Nama ke Mars

Pengangkutan dan penerbangan material seberat satu pon atau 0,45 kilogram dari Bumi ke Bulan bisa berharga 10 ribu dolar AS atau Rp 164,5 juta.

Jadi bahan yang ditemukan di Bulan, atau yang sudah ada pada astronot, adalah kunci pendekatan berkelanjutan untuk membangun pangkalan.

Dalam penelitian terbaru, ilmuwan menyelidiki mengenai apa yang akan terjadi jika debu Bulan, yang dikenal sebagai regolith, dicampur dengan komponen urin manusia (yang disebut urea) untuk membuat sejenis beton yang dicetak menggunakan printer 3D.

Baca Juga: Astronom Temukan Exoplanet Raksasa dengan Hujan Besi

Gambar kiri meurpakan campuran yang mengandung 3 persen urea sementara gambar kanan menunjukkan campuran yang mengandung  3 persen naphthalene. (Journal of Cleaner Production)
Gambar kiri merupakan campuran yang mengandung 3 persen urea sementara gambar kanan menunjukkan campuran yang mengandung 3 persen naphthalene. (Journal of Cleaner Production)

Bahan campuran itu diharapkan dapat membangun struktur yang cocok untuk tempat tinggal manusia di Bulan.

Ramón Pamies, seorang profesor dari University of Cartagena yang terlibat dalam penelitian menjelaskan bahwa urin dari astronot bisa digunakan untuk menjadi bahan struktur bangunan.

"Dengan penelitian ini kita telah melihat bahwa produk limbah, seperti urin personel yang menempati pangkalan bulan, juga dapat digunakan. Dua komponen utama cairan tubuh ini adalah air dan urea, molekul yang memungkinkan ikatan hidrogen dan karenanya mengurangi viskositas (ketebalan) campuran air," kata Ramón Pamies.

Baca Juga: NASA Menemukan Molekul Organik di Mars, Tanda Kehidupan Kuno?

Para peneliti memutuskan untuk menguji apakah urea dapat digunakan sebagai "plasticizer pada beton", yang dapat melunakkan campuran agar lebih lentur sebelum beton mengeras.

Dilansir dari Futurism, setelah peneliti memanaskannya hingga suhu 80 derajat Celcius, mereka menemukan bahwa struktur yang dihasilkan mampu menahan beban berat.

Tanah dan debu Bulan. (Wikipedia/ NASA)
Tanah dan debu Bulan. (NASA)

Bahkan setelah delapan kali pembekuan yang disimulasikan pada siklus siang dan malam di Bulan, struktur ini masih mampu mendukung beban berat.

Namun masih ada satu rintangan kecil untuk diatasi sebelum kita memutuskan membangun "Urine Town" di permukaan Bulan.

"Kami belum menyelidiki bagaimana urea akan diekstrasi dari urin, karena kami menilai apakah ini benar-benar diperlukan, karena mungkin komponen lainnya juga dapat digunakan untuk membentuk beton geopolimer," kata Profesor Anna-Lena Kjøniksen dari Ostfold University College yang juga terlibat pada penelitian.

Jika penelitian ini benar-benar diaplikasikan, sepertinya manusia bisa cukup berhemat untuk membangun pangkalan di Bulan karena urin secara otomatis bisa dikeluarkan dari tubuh astronot.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak