Cegah Gorila Langka dari Ancaman Corona, Taman Nasional di Afrika Ditutup

Gorila gunung yang semakin langka keberadaannya berisiko terkena dampak virus corona Covid-19.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 30 Maret 2020 | 17:30 WIB
Ilustrasi gorila gunung. (Instagram/ virunganationalpark)

Ilustrasi gorila gunung. (Instagram/ virunganationalpark)

Hitekno.com - Sejumlah taman nasional di Afrika harus ditutup sementara sebagai imbas merebaknya virus corona Covid-19. Itu dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk melindungi gorila dan primata dari wabah virus corona.

Sebagai referensi, salah satu taman nasional di Afrika adalah tempat bagi spesies langka gorila yaitu gorila gunung (Gorilla beringei beringei).

Menurut situs resmi IUCN Redlist, gorila gunung yang berada di Afrika sudah masuk dalam kategori Kritis mengingat keberadaannya yang terus berkurang.

Baca Juga: Monyet Bisik-bisik Dijadikan Parodi, Videonya Bikin Netizen Auto Ngakak!

Taman Nasional Virunga di Republik Demokratik Kongo adalah rumah bagi beberapa gorila gunung terakhir di dunia.

Dalam keterangan di situs resmi Taman Nasional Virunga, mereka menutup taman nasional untuk sementara pada periode 23 Maret hingga 1 Juni 2020.

Situs resmi Taman Nasional Virunga mengumumkan penutupan sementara di tengah wabah corona. (Virunga.org)
Situs resmi Taman Nasional Virunga mengumumkan penutupan sementara di tengah wabah corona. (Virunga.org)

Mereka akan memberi kabar mengenai pembukaan atau perpanjangan masa penutupan sementara setelah tanggal 1 Juni 2020.

Baca Juga: Kelainan Pigmen, Gorila Anaka Punya Jari Mirip Manusia

Hal tersebut mereka lakukan untuk mengikut saran para ilmuwan yang mengatakan bahwa "primata, termasuk gorila gunung, kemungkinan rentan terhadap komplikasi yang timbul dari virus Covid-19".

Taman Nasional Gabon yang memiliki tempat sangat luas bagi ribuan gorila dataran rendah juga mengambil tindakan serupa.

Mereka mengambil tindakan penutupan sementara dengan menambahkan keterangan bahwa "virus pernapasan yang mempengaruhi manusia mudah ditularkan ke kera besar".

Baca Juga: Viral Video Gagak Menyamar Jadi Gorila, Ini Penjelasan Ilmuwan

Menurut laporan dari Associated Press, Rwanda juga menutup pariwisata di tiga taman nasional yang merupakan rumah bagi gorila dan simpanse.

Ilustrasi gorila gunung yang menggendong anaknya. (Instagram/ virunganationalpark)
Ilustrasi gorila gunung yang menggendong anaknya. (Instagram/ virunganationalpark)

Dilansir dari IFLScience, belum ada kasus mengenai gorila liar yang tertular virus corona Covid-19.

Namun ilmuwan sudah menemukan bahwa gorila dan anggota lain dari keluarga kera besar dapat tertular penyakit pernapasan dari manusia.

Baca Juga: Mirip Manusia, Begini Cara Gorila Berduka saat Rekannya Mati

Sebuah studi tahun 2008 menemukan "bukti pertama penularan virus dari manusia ke kera liar".

Dalam hal ini, infeksi itu bukan disebabkan oleh virus corona, tetapi dua paramyxovirus manusia yang umum.

Selain itu, para ilmuwan telah secara aktif menginfeksi monyet dengan novel coronavirus (SARS-CoV2) dalam upaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang virus dan infeksinya.

Para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina, menginfeksi kera rhesus dengan SAR-CoV-2 dan menemukan mereka mengembangkan “penyakit pernapasan ringan”.

Gorila gunung di Virunga National Park. (Instagram/ virunganationalpark)
Gorila gunung di Virunga National Park. (Instagram/ virunganationalpark)

Meskipun mereka tidak mengalami demam atau gejala serius, paru-paru mereka menunjukkan tanda-tanda pneumonia, sebanding dengan beberapa infeksi COVID-19 pada manusia.

Berdasarkan bukti ilmiah terbatas di atas, penutupan sementara taman nasional digunakan sebagai langkah pencegahan dalam melindungi spesieslangka dan terancam punah.

Gorila gunung diperkirakan hanya tersisa kurang dari 1.000 ekor di seluruh dunia.

Mereka hanya dapat ditemukan di pengunungan sekitar Uganda, Republik Demokratik Kongo dan Rwanda.

Karena jumlahnya yang tinggal sedikit, pihak pengelola tidak mau mengambil risiko untuk tetap membuka taman nasional karena ditakutkan gorila bisa terkena dampak virus corona Covid-19.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak