Antisipasi "Hari Kehancuran" Bumi, Ilmuwan Simpan Benih Baru di Brankas

Doomsday Vault merupakan sebuah brankas khusus yang dipersiapkan ketika Bumi hancur.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 27 Februari 2020 | 19:45 WIB
Doomsday Vault. (Wikipedia/Miksu)

Doomsday Vault. (Wikipedia/Miksu)

Hitekno.com - Hari Kehancuran Bumi atau bisa dibilang sebagai kiamat ternyata dipercayai oleh sebagian ilmuwan. Mengantisipasi kemungkinan terburuk di hari tersebut, ilmuwan berupaya memasukkan ribuan benih DNA tanaman baru yang disimpan di dalam brankas khusus.

Global Seed Vault atau Doomsday Vault merupakan upaya terakhir yang dilakukan ilmuwan ketika Bumi sudah dalam tingkat kehancuran parah.

Dibangun di sebuah deretan bukit penuh salju di Norwegia, Global Seed Vault berfungsi untuk mendinginkan benih hingga suhu -18 derajat Celcius.

Baca Juga: Asteroid Disebut Bisa Sebabkan Kiamat, Ilmuwan Eropa Sepakati Misi Ini

Batu dan lapisan permafrost yang mengelilingi benih diharapkan membuat benih tetap awet meski Bumi mengalami kehancuran parah.

Global Seed Vault telah mengumpulkan sekitar 1 juta benih yang mewakili lebih dari 5.000 spesies tumbuhan sejak dibuka pada tahun 2008.

Doomsday Vault. (Wikipedia/NordGen Dag Terje Filip Endresen)
Doomsday Vault. (Wikipedia/NordGen Dag Terje Filip Endresen)

Posisinya yang berada pada bukit terpencil di Norwegia diharapkan tetap bertahan ketika hari kiamat tiba.

Baca Juga: Hanya karena Seekor Burung, Pesawat Hari Kiamat Rusak

Dikutip dari The Verge, kali ini, ilmuwan menerima lebih dari 60 ribu sampel benih yang dikirimkan oleh suku Cherokee, salah satu suku tertua di Amerika Serikat.

Ilmuwan juga menyebutkan bahwa benih tanaman dari berbagai negara akan dimasukkan ke dalam Global Seed Vault.

Departemen pertanian dari Thailand, Amerika Serikat, dan Irlandia serta universitas dan pusat penelitian dari Kosta Rika, Ethiopia, dan Lebanon dikabarkan juga akan berkontribusi menyumbang benih.

Baca Juga: Doomsday Vault, Gudang Khusus yang Disiapkan saat Kiamat Tiba

Global Seed Vault atau yang dikenal luas sebagai Doomsday Vault dibangun untuk melindungi DNA dari tanaman dunia.

Doomsday Vault. (Wikipedia/Frode Ramone from Oslo,Norway)
Doomsday Vault. (Wikipedia/Frode Ramone from Oslo,Norway)

Hal tersebut diupayakan ilmuwan untuk memastikan bahwa keanekaragaman spesies selalu ada dan manusia memiliki cukup makanan ketika kehancuran benar-benar melanda Bumi.

Isu pemanasan global yang sangat dipercayai ilmuwan membuat mereka tergerak dalam membangun Global Seed Vault.

Baca Juga: Mesin Kiamat Rusia Dipasang di Kapal Selam, Bikin AS dan NATO Ketir-ketir

Pemanasan global pula yang menjadi alasan utama mereka mempercayai bahwa Bumi akan mengalami kehancuran atau setidaknya mengalami "masa kelaparan".

Brankas yang berperan sebagai bank benih ini juga dapat membantu ilmuwan menghasilkan tanaman yang lebih tahan lama di masa depan.

"Tanaman di masa depan harus lebih toleran terhadap kekeringan, suhu tinggi, dan tanah yang lebih asin (sebagai akibat kenaikan permukaan laut)," kata salah seorang ilmuwan sekaligus kepala organisasi Crop Trust, Hannes Dempewolf.

Gudang pertahanan terakhir manusia untuk menyimpan benih di "Hari Kehancuran" atau kiamat diharapkan dapat mempertahankan keanekaragaman spesies tumbuhan ketika Bumi benar-benar berada di ujung tanduk.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak