Berukuran Jumbo, Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru

Allosaurus jimmadseni berukuran cukup jumbo jika dibandingkan dinosaurus lain yang berburu secara kelompok.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 28 Januari 2020 | 18:45 WIB
Ilustrasi kelompok Allosaurus jimmadseni menyerang Sauropoda. (University of Utah)

Ilustrasi kelompok Allosaurus jimmadseni menyerang Sauropoda. (University of Utah)

Hitekno.com - Setelah melakukan penelitian bertahun-tahun, ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies dinosaurus karnivora baru bernama Allosaurus jimmadseni. Hewan ini diyakini merupakan dinosaurus yang berukuran cukup jumbo jika dibandingkan dengan dinosaurus yang berburu secara kelompok.

Penelitian mengenai penemuan spesies dinosaurus baru ini telah diterbitkan di jurnal PeerJ pada tanggal 24 Januari 2020.

Rekonstruksi struktur tulang dinosaurus tersebut telah dipamerkan di National History Museum of Utah, Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat.

Baca Juga: Dianggap Predator Puncak, Dinosaurus "Bergigi Hiu" Ditemukan di Thailand

Ilmuwan yang berhasil meneliti dan menguak identitas Allosaurus jimmadseni merupakan sekelompok ilmuwan dari University of Utah.

Allosaurus jimmadseni dinobatkan sebagai spesies Allosaurus tertua di dunia.

Struktur tulang Allosaurus jimmadseni. (Jurnal PeerJ)
Struktur tulang Allosaurus jimmadseni. (Jurnal PeerJ)

Spesies ini mendahului Allosaurus fragilis "sepupu muda" yang lebih terkenal paling tidak selama 5 juta tahun setelahnya.

Baca Juga: Ditemukan Fosil Dinosaurus Dewa Naga, Tapi Herbivora

Berkeliaran di dataran Amerika Utara yang penuh rawa selama Periode Jurassic Akhir (155-145 juta tahun), dinosaurus pemakan daging tersebut mempunyai ukuran yang terbilang cukup besar.

Mereka mempunyai berat sekitar 1.800 kilogram dengan panjang tubuh sekitar 8 hingga 9 meter.

Tengkorak dinosaurus Allosaurus jimmadseni. (Jurnal PeerJ)
Tengkorak dinosaurus Allosaurus jimmadseni. (Jurnal PeerJ)

Dalam ekosistemnya, Allosaurus jimmadseni merupakan predator yang menduduki puncak rantai makanan.

Baca Juga: Main di Tepi Sungai, Bocah Ini Temukan 11 Fosil Telur Dinosaurus

Dinosaurus itu mempunyai kaki dan ekor yang relatif panjang, lengkap dengan tiga cakar yang tajam.

Spesimen pertama Allosaurus jimmadseni ditemukan pada salah satu sumber fosil dinosaurus di Amerika Utara.

Perbandingan spesies Allosaurus jika dibandingkan dengan manusia. (Wikipedia/ Marmelad)
Perbandingan spesies Allosaurus jika dibandingkan dengan manusia. (Wikipedia/ Marmelad)

Pada Juli 1990, ilmuwan sudah mengetahui bahwa mereka telah menemukan kerangka dinosaurus namun masih belum mengetahui apa jenisnya.

Baca Juga: Kerangka Dinosaurus Raksasa Ini Dapat Kirim Pesan Singkat, Kok Bisa?

Butuh waktu hampir 30 tahun bagi ilmuwan untuk menentukan bahwa dinosaurus itu merupakan spesies bernama Allosaurus jimmadseni.

Selama penggalian situs, ilmuwan mengandalkan bahan peledak untuk memisahkan kerangka seberat 2.770 kilogram yang menempel pada batuan raksasa di sekitarnya.

Ciri unik dari spesies Allosaurus jimmadseni meliputi kepala tengkorak yang cukup pendek mulai dari tanduk di depan mata hingga hidung serta permukaan datar di bawah mata.

Setelah menemukan spesies dinosaurus baru berukuran jumbo, ilmuwan masih akan menggali lebih dalam situs di Amerika Utara karena mereka yang masih ada spesies dinosaurus lain lagi.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak