Planet Raksasa Ini Bisa Mengorbit Bintang Kerdil, Misterinya Terpecahkan!

Ilmuwan menemukan bahwa planet raksasa memang bisa terbentuk di sekitar bintang kerdil.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 24 Januari 2020 | 16:45 WIB
Ilustrasi planet raksasa dengan bintang di dekatnya. (Pixabay/ LoganArt)

Ilustrasi planet raksasa dengan bintang di dekatnya. (Pixabay/ LoganArt)

Hitekno.com - Sebuah hal yang lumrah di luar angkasa ketika bintang yang berukuran jauh lebih besar dikelilingi oleh planet dengan ukuran lebih kecil yang mengorbit di sekitarnya. Sebuah keanehan dideteksi oleh ilmuwan ketika mereka menemukan planet raksasa yang berada di sekitar bintang kerdil.

Bintang yang disebut sebagai red dwarf star (bintang kerdil merah) atau dikenal sebagai katai merah merupakan bintang dengan ukuran sangat kecil.

Katai merah mempunyai ukuran sekitar 0,08 hingga 0,5 massa Matahari dengan suhu rendah sekitar 400 hingga 2.500 derajat Kelvin (127 hingga 2.227 derajat Celcius).

Baca Juga: Remaja 17 Tahun Temukan Planet Baru, Netizen Malah Buat Cuitan Kocak Ini

Suhu di bintang katai merah jauh lebih kecil jika dibandingkan suhu permukaan Matahari yang mencapai 5.505 derajat Celcius.

Semua bintang terbentuk di awan material raksasa. Begitu mereka terbentuk, cahayanya mendorong materi ini.

Ilustrasi katai merah yang dikelilingi planet. (University of Central Lancashire)
Ilustrasi katai merah yang dikelilingi planet. (University of Central Lancashire)

Bintang-bintang besar memiliki banyak bahan di sekitar mereka sehingga butuh waktu lama untuk terbentuk.

Baca Juga: Satelit Pemburu NASA Temukan Planet Mirip Bumi

Planet raksasa terbentuk secara perlahan dari material awan raksasa selama jutaan tahun.

Sementara bintang katai merah biasanya tidak memiliki banyak bahan di sekitar mereka untuk memulai pembentukan.

Sesuatu yang membingungkan ketika ilmuwan menemukan bintang kerdil merah pada sekitar planet raksasa di dekatnya.

Baca Juga: Mengerikan, Begini Penampakan Badai Besar di Planet Jupiter

Untuk memecahkan misteri ini, ilmuwan dari University of Central Lancashire menggunakan super komputer untuk mensimulasikan planet apa yang dapat terbentuk di sekitar bintang katai merah.

Dikutip dari IFLScience, dalam jurnal yang diterbitkan di Astronomy & Astrophysics, penelitian mereka mengungkapkan bahwa planet raksasa memang bisa terbentuk di sekitar katai merah.

Ilustrasi bintang katai merah. (Wikipedia/ NASA)
Ilustrasi bintang katai merah. (Wikipedia/ NASA)

Mereka bisa berbagi materi dan pembentukan proses dari katai merah berlangsung lebih cepat.

Baca Juga: Jelajahi Area Baru di Planet Mars, Robot NASA Malah Ambil Foto Selfie

Bahkan prosesnya hanya memakan waktu ribuan tahun atau hanya "sekejap mata" dalam istilah kosmik.

"Fakta bahwa planet-planet mungkin dapat terbentuk dalam skala waktu yang singkat sekitar bintang-bintang kecil sangat menarik. Planet-planet yang kita kenal sekarang mungkin lebih beragam daripada yang kita duga sebelumnya," kata seorang peneliti bernama Dr Anthony Mercer.

Para peneliti menemukan bahwa katai merah bisa berdekatan dengan berbagai benda termasuk planet seukuran Bumi seperti dalam kasus TRAPPIST-1 hingga gas raksasa 10 kali massa Jupiter.

Penelitian mengenai planet raksasa dengan bintang kerdil di dekatnya ini sangat menarik karena ilmuwan bisa mengetahui karakter unik berbagai planet di Tata Surya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak