4 Gerhana Kembali Terjadi di Indonesia pada 2020, Catat Tanggalnya

Baik gerhana bulan maupun gerhana matahari akan nampak dari Indonesia pada 2020 mendatang.

Agung Pratnyawan
Minggu, 29 Desember 2019 | 06:30 WIB
Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin. (Shutterstock)

Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin. (Shutterstock)

Hitekno.com - Pada 2020 mendatang, fenomena langit gerhana akan kembali bisa dinikmati dari Indonesia. Bukan cuma sekali, namun setidaknya ada 4 gerhana.

Baik itu gerhana Bulan maupun gerhana Matahari juga akan terjadi pada 2020 dan bisa disaksikan di Tanah Air.

Indonesia sendiri berkesempatan menikmati gerhana Matahari terakhir yang terjadi pada 26 Desember 2019 kemarin.

Baca Juga: Bakal Terjadi Gerhana Matahari Total Lagi di Indonesia, Catat Tanggalnya!

Pada tahun 2020, Indonesia pun memiliki kesempatan untuk melihat gerhana, baik Bulan ataupun Matahari.

Dilansir dari Time and Date, berikut gerhana yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2020. Klik di halaman selanjutnya ya!

1. Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020

Baca Juga: Menakjubkan, BMKG Rilis Gerhana Matahari Cincin Sempurna di Singkawang

Gerhana Bulan penumbra akan terjadi pada 11 Januari 2020. Gerhana ini terjadi karena Bumi memiliki dua bayangan, yaitu gelap (umbra) dan terang (penumbra).

Ketika orbit Bulan berpotongan dengan Bumi, Bulan bisa masuk ke dalam bayangan umbra atau penumbra Bumi.

Jika seluruh permukaan Bulan masuk ke dalam bayangan umbra, maka akan terjadi gerhana Bulan total.

Baca Juga: Admin Kemenkes RI Guyon soal Gerhana Matahari, Warganet: Gombal!

Namun jika hanya sebagian Bulan yang masuk ke dalam bayangan umbra, maka akan terjadi gerhana Bulan parsial. Sedangkan, jika Bulan hanya masuk ke dalam bayangan penumbra, maka yang terjadi adalah gerhana Bulan penumbra.

Gerhana Bulan penumbra di awal tahun mendatang dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia mulai pukul 00.07 WIB dan puncaknya akan terjadi pada pukul 02.10 WIB lalu berakhir pada pukul 04.12 WIB.

Nantinya, pengamat akan melihat Bulan purnama yang redup karena 89 persen Bulan akan masuk ke dalam bayangan penumbra.

Baca Juga: Pertama Kali Gerhana Matahari Cincin Melintasi Aceh Setelah 150 Tahun

2. Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni 2020

Gerhana Bulan penumbra lainnya akan terjadi pada 6 Juni 2020.

Perbedaannya, kali ini hanya 56 persen permukaan Bulan yang masuk ke dalam bayangan penumbra Bumi.

Gerhana ini bisa diamati mulai pukul 00.45 WIB dan puncaknya akan terjadi pada 02.24 WIB sebelum berakhir pada pukul 04.04 WIB.

3. Gerhana Matahari parsial 21 Juni 2020

Beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami gerhana Matahari parsial pada 21 Juni 2020.

Jalur gerhana ini akan melewati Kongo, Ethiopia, Yaman, Arab Saudi, Oman, Pakistan, bagian utara India, China, hingga ke Taiwan.

Berdasarkan peta jalur gerhana yang dibagikan Time and Date, Indonesia tidak dilalui jalur gerhana melainkan hanya sebagian wilayah Indonesia yang berkesempatan melihat gerhana Matahari parsial.

Di Indonesia, gerhana Matahari parsial dapat diamati mulai pukul 13.23 WIB dengan jalur gerhana dimulai dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

4. Gerhana Bulan Penumbra 30 November 2020

Gerhana Bulan penumbra pada 30 November mendatang akan menjadi penutup peristiwa gerhana yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2020.

Sayangnya, gerhana kali ini hanya dapat dilihat di wilayah Indonesia bagian timur.

Gerhana Bulan penumbra akan dimulai pada pukul 16.32 WIT dan puncaknya terjadi pada pukul 18.42 WIT.

Itulah emapt gerhana baik gerhana Bulan maupun gerhana Matahari yang nampak di Indonesia pada 2020 mendatang. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak