Teori Aneh dari Ilmuwan: Hantu Jadi Bukti Alam Semesta Hanya Simulasi

Hantu dan indera keenam bisa menjadi bug atau sistem eror yang ada pada alam semesta "simulasi".

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 21 November 2019 | 10:00 WIB
Ilustrasi hantu pada dunia simulasi. (Pixabay/ Sergey Gricanov)

Ilustrasi hantu pada dunia simulasi. (Pixabay/ Sergey Gricanov)

Hitekno.com - Profesor sekaligus ilmuwan komputer menjelaskan sebuah teori aneh yang cukup menyeramkan. Ilmuwan tersebut menjelaskan bahwa hantu dan indera keenam bisa jadi merupakan sebuah bukti bahwa alam semesta ini hanyalah simulasi dari komputer super canggih.

Julian Keith, Ph.D dan Curry Guinn, Ph.D mengeksplorasi kemungkinan bahwa kita sebenarnya berada di dunia yang dihasilkan oleh komputer, mirip seperti film Matrix.

Profesor Guinn menjelaskan dan memberikan presentasi mengenai teori aneh miliknya di festival film Cucalorus ke-25 pada awal November 2019 di Wilmington, North Carolina, Amerika Serikat.

Baca Juga: Gokil, Astronot Berhasil Kembangkan Daging Sapi di Luar Angkasa

Peneliti sekaligus ilmuwan komputer senior dari Universitas North Carolina mengungkapkan bahwa dunia dan alam semesta ini tidak nyata.

Guinn mengakui bahwa idenya memang cukup spekulatif namun ada penjelasan logis di baliknya.

Ilustrasi dunia adalah simulasi virtual. (Pixabay/ Yassay)
Ilustrasi dunia adalah simulasi virtual. (Pixabay/ Yassay)

Ia menerangkan bahwa manusia bisa terjebak dalam sebuah video game atau percobaan ilmiah dari "masyarakat futuristik" atau makhluk dengan kecerdasan super tinggi.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Objek Berbentuk Belalai Gajah Raksasa di Luar Angkasa

Untuk mengetahui bahwa kita hidup di dunia simulasi atau tidak, kita bisa melihat fenomena sederhana yang beberapa di antaranya tidak bisa dijelaskan secara ilmiah.

Deja Vu, hantu, bahkan indera keenam yang dimiliki seseorang bisa menjadi bug atau sistem eror pada sebuah simulasi yang kita jalani saat ini.

"Gangguan dalam sistem. Deja Vu, seperti dalam film Matrix ketika seorang karakter melihat kucing melintasi pintu berulang kali, mungkin menjadi salah satu kesalahan (glitch) atau bug. Hantu, indera keenam, dan kebetulan lain yang pernah kita rasakan bisa menjadi kesalahan dalam sistem. Hukum fisika di alam semesta kita tampaknya dirancang secara khusus dengan seperangkat konstanta yang memungkinkan kehidupan berbasis karbon. Di mana ujung-ujungnya?" kata Guinn saat menjelaskan teorinya.

Baca Juga: Astronot Amerika Dituduh Bobol Rekening Suami dari Luar Angkasa, Kok Bisa?

Ilustrasi AI atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Gerd Altmann)
Ilustrasi AI atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Ia menganalogikan bahwa game zaman sekarang berbeda jauh dari game yang dikembangkan pada 47 tahun lalu.

Dilansir dari WRAL Wire, game arcade seperti Pong sangat berbeda dengan game-game VR yang sudah berkembang di tahun 2019.

Jika game berumur 50 tahun saja sudah berbeda, bisa dibayangkan perkembangan game pada 500 atau bahkan 5.000 tahun dari sekarang.

Baca Juga: 8 Sinyal Misterius Baru dari Luar Angkasa Kembali Tedeteksi, Apa Itu?

Itulah sebabnya bahwa manusia mungkin saja terjebak dalam dunia simulasi game super canggih atau eksperimen sains dari "makhluk lain" di mana secara tidak sadar kita sudah menjalani karakter di dalamnya.

Guinn dengan bangga mengatakan bahwa ia bukan satu-satunya yang mengungkapkan dan mendukung teori.

Ia menjelaskan bahwa Elon Musk pernah mengatakan bahwa ada satu di antara 1 miliar kemungkinan bahwa kita berada di simulasi komputer.

"Masyarakat futuristik" yang disebutkan oleh Guinn, mempunyai kecerdasan ultra tinggi sehingga dapat menciptakan simulasi ini dan mengawasi kita.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak