Trump Diduga Tanpa Sengaja Bocorkan Data Satelit Mata-Mata AS

Cuitan Trump membuktikan bahwa satelit mata-mata AS menghasilkan resolusi luar biasa.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 03 September 2019 | 13:00 WIB
Donald Trump diduga bocorkan data rahasia satelit AS. (Twitter/ realDonaldTrump)

Donald Trump diduga bocorkan data rahasia satelit AS. (Twitter/ realDonaldTrump)

Hitekno.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terkenal dengan cuitannya yang kontroversial dan "ceplas-ceplos". Cuitan miliknya pada akhir Agustus 2019 berbuntut panjang setelah beberapa ilmuwan dan pakar nuklir memprotes bahwa aksi Trump bisa membahayakan satelit mata-mata AS.

Pada 31 Agustus 2019, Donald Trump mencuitkan apa yang diduga tampak dari gambar satelit mata-mata AS.

Gambar satelit memperlihatkan Semnan Launch Site One, lokasi yang diduga sebagai tempat terjadinya kegagalan peluncuran roket pembawa satelit di Iran.

Trump mengatakan bahwa AS tidak terlibat pada kecelakakaan yang terjadi dalam persiapan final salah satu peluncuran satelit Iran meskipun ada ketegangan antara kedua negara.

Meski cuitan itu terlalu sederhana bagi orang awam, namun dilihat dari sudut pandang pakar militer dan ilmuwan, cuitan Trump berpotensi menyebabkan risiko keamanan yang sangat besar.

Trump diduga membocorkan data rahasia satelit mata-mata AS. (Twitter/ realDonaldTrump)
Trump diduga membocorkan data rahasia satelit mata-mata AS. (Twitter/ realDonaldTrump)

Pemerintah AS terkenal sangat rahasia tentang satelit pengawasannya, tetapi dengan hanya gambar ini, para ahli dapat memecahkan sejumlah detail penting.

Salah satu ahli seperti astronom Marco Langbroek, dapat menggunakan sudut gambar tersebut untuk mengetahui satelit mana yang mengambil gambar.

Dari perhitungannya dan waktu perkiraan foto yang jatuh pada waktu setempat (29 Agustus 2019 9.44 A.M UTC), ia sangat yakin bahwa yang mengambil gambar adalah satelit USA 224.

Astronom Cees Bassa bahkan bisa melakukan prediksi mengenai tempat satelit dan mengatakan bahwa itu terletak sekitar 382 kilometer dari lokasi peluncuran satelit Iran.

Ilmuwan bisa memperkirakan letak satelit dengan data yang dibocorkan oleh Donald Trump. (Twitter/ cgbassa)
Ilmuwan bisa memperkirakan letak satelit dengan data yang dibocorkan oleh Donald Trump. (Twitter/ cgbassa)

"Satelit ini dilengkapi dengan cermin 2,4 meter, sebanding dengan teleskop Hubble dan mampu menghasilkan 'gambar paling tajam dari permukaan Bumi' dibandingkan satelit biasa lainnya," kata Cees Bassa dikutip dari Forbes.

Baca Juga: Donald Trump Menginginkan agar Google Dituntut, Ternyata Ini Alasannya

Beberapa pakar lainnya berpendapat bahwa hal tersebut sangat ceroboh dan berpotensi berguna bagi beberapa musuh Amerika.

Satelit pribadi hanya diperbolehkan mengambil gambar dengan resolusi tajam hingga 25 sentimeter.

Namun resolusi foto yang dibagikan Trump setidaknya mencapai 10 sentimeter sehingga disinyalir itu adalah "satelit khusus".

Joshua Pollack, seorang ahli proliferasi nuklir mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Donald Trump adalah sebuah kecerobohan.

Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/ @realdonaldtrump)
Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/ @realdonaldtrump)

"Ini akan memiliki dampak global. Kecerobohan total dari itu semua. Sangat ceroboh," kata Joshua Pollack kepada CNBC.

Meski diperingatkan keras oleh pakar militer maupun astronom, namun cuitan Trump sangat berguna bagi penggemar luar angkasa.

"Resolusi ini luar biasa tinggi. Jauh lebih tinggi daripada apa pun yang pernah saya lihat," kata Ankit Panda dari Federation of American Scientists.

Itu membuktikan bahwa satelit pencitraan Amerika atau disinyalir sebagai satelit mata-mata AS mempunyai resolusi yang luar biasa.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB