Donald Trump Menginginkan agar Google Dituntut, Ternyata Ini Alasannya

Donald Trump mengklaim bahwa Google telah memanipulasi suara sehingga perusahaan teknologi itu layak dituntut.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 21 Agustus 2019 | 17:30 WIB
Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/ @realdonaldtrump)

Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/ @realdonaldtrump)

Hitekno.com - Tak hanya di dunia ilmiah saja Donald Trump menuai kontroversi, di dunia teknologi ia juga tak kalah populer. Pada hari Selasa (19/08/2019) Donald Trump menimbulkan kehebohan di Twitter setelah ia ingin agar Google dituntut.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim bahwa Google memanipulasi suara dalam Pemilu AS 2016.

Ia juga percaya bahwa kemenangan yang diperolehnya sebenarnya bisa lebih besar lagi.

Baca Juga: CEO Apple Peringatkan Donald Trump, Perang Dagang China Untungkan Samsung

Disambut dengan suka cita oleh ratusan ribu pendukungnya, ia mencuitkan ," Wow laporan baru saja keluar! Google memanipulasi 2,6 juta hingga 16 juta suara untuk Hillary Clinton pada Pemilu 2016! Ini dikeluarkan oleh pendukung Clinton, bukan Pendukung Trump! Google harus dituntut. Kemenangan saya bahkan lebih besar dari yang diperkirakan!"

Cuitan tersebut langsung dibantah dengan tegas oleh Hillary Clinton dan mengatakan sampel penelitian terlalu sedikit jika dijadikan sebuah kesimpulan.

Cuitan Donald Trump yang menyatakan bahwa Google seharusnya dituntut. (Twitter/ realDonaldTrump)
Cuitan Donald Trump yang menyatakan bahwa Google seharusnya dituntut. (Twitter/ realDonaldTrump)

Penelitian yang dimaksud kemungkinan merujuk pada penelitian milik Robert Epstein, peneliti psikologi yang bekerja pada American Institute for Behavioral Research and ology.

Baca Juga: Optimis, Donald Trump Ingin Bendera AS Berkibar di Planet Mars

Ia pernah memberikan kesaksian di hadapan Senate Judiciary Committee pada bulan Juni 2019 bahwa "hasil pencarian yang bias oleh mesin pencari Google memengaruhi peserta pemilu yang belum menentukan pilihan dengan cara memberikan setidaknya 2,6 juta suara kepada Hillary Clinton (yang saya dukung)".

Dikutip dari CNBC, tentang klaim Eipstein, juru bicara Google juga sudah memberikan pernyataan balasan.

Cuitan pembelaan dari Hillary Clinton. (Twitter/ HillaryClinton)
Cuitan pembelaan dari Hillary Clinton. (Twitter/ HillaryClinton)

"Klaim tidak akurat peneliti ini (Robert Epstein) telah dibantah sejak dibuat pada tahun 2016. seperti yang kami nyatakan pada saat itu, kami tidak pernah memeringkat (reranking) atau mengubah hasil pencarian untuk memanipulasi sentimen politik. Tujuan kami adalah untuk memberi orang akses ke informasi berkualitas tinggi dan relevan untuk pertanyaan mereka, tanpa memandang sudut pandang politik," tulis perwakilan Google dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Ini Jawaban Donald Trump Ketika Ditanya Percaya UFO atau Tidak

Cuitan Trump tersebut juga merujuk pada dokumen yang bocor ke grup konservatif, Project Veritas.

Ilustrasi logo Google. (Pixabay/ Hebi B.)
Ilustrasi logo Google. (Pixabay/ Hebi B.)

Kebocoran itu memberi amunisi kepada anggota parlemen konservatif seperti Senator Ted Cruz.

Ia menuduh perusahaan teknologi termasuk Google menekan suara konservatif melalui algoritma yang bias.

Baca Juga: Biar Bisa Main Golf di Gedung Putih, Donald Trump Pasang Simulator Ini

Atas kehebohan di Twitter dan perang cuitan antara Donald Trump dan Hillary Clinton, tampaknya Pemilu AS 2020 akan semakin panas.

Berita Terkait

TERKINI

Zoho Corporation mengumumkan pencapaiannya mendapatkan lebih dari100 juta pengguna di lebih dari 55 aplikasi bisnis.
internet | 13:58 WIB
Local Media Summit 2023 menjadi ajang pertemuan tahunan para pengelola media lokal se-Indonesia.
internet | 10:22 WIB
Cek seperti apa kerja sama Exabytes Indonesia dan EasyStore untuk para UMKM ini.
internet | 18:05 WIB
Ada juga promo menarik disiapkan Grab Indonesia dan OVO untuk HUT ke-78 RI.
internet | 17:57 WIB
Salah satu aplikasi populer yang memungkinkan pengguna untuk menikmati komik dan manga.
internet | 12:23 WIB
Solusi Hemat yang mencerminkan#PastiAdaJalan, Semangat Indonesiadipercaya bisa memperluas pangsa pasar Gojek di Indonesia
internet | 13:07 WIB
Dalam GIIAS 2023, JKIND menawarkan LLumar Pinnacle sebagai produk kaca film andalannya.
internet | 12:56 WIB
Menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh situs Telco X.
internet | 12:00 WIB
Staffinc Suite yang membantu Ariston Indonesia dalam mengoptimalkan promosi penjualan produk elektronik.
internet | 18:07 WIB
Zoho Creator tawarkan solusi membuat aplikasi bisnis tanpa keahlian coding.
internet | 17:57 WIB
Mengamankan Top Level Domain Website bisa jadi investasi.
internet | 18:27 WIB
AMSI, AJI, IJTI dan IDA meminta Presiden Joko Widodo mengkaji kembali naskah Rancangan Peraturan Presiden tentang Tanggung Jawab Platform Digital untuk Jurnalisme yang Berkualitas.
internet | 10:22 WIB
ADA dan Meta akan meluncurkan Business Messaging Hackathon terbesar yang berfokus pada pengembang.
internet | 14:26 WIB
Grab Indonesia menggelar pelatihan untuk para mitra pengemudi di berbagai kota.
internet | 09:34 WIB
Mendukung pertumbuhan entrepreneur di Indonesia, Endeavor Indonesia menunjuk seorang venture capitalist Jefrey Joe sebagai board member terbarunya.
internet | 14:34 WIB
UG Technopark merupakan kawasan bagi dosen dan mahasiswa serta mitra kampus baik dari Industri maupun institusi lainnya dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
internet | 14:18 WIB
Hanif Aldjaidi,seorang desainerarsitek dari Bandung, Indonesia, dinobatkan sebagaiJuara Umum.
internet | 16:54 WIB
Kemitraan ini memperkuat kerja sama antara kedua perusahaan, dimana Kredivo menjadi mitra layanan Samsung Finance+ di Asia Tenggara, yaitu di Indonesia dan Vietnam.
internet | 22:34 WIB
Tampilkan lebih banyak