Menjadi Misteri, Rahasia Lubang Menganga di Samudera Antartika Terungkap

Menggunakan robot apung dan anjing laut yang dilengkapi teknologi, lubang menganga di samudera Antartika ini adalah polynya yang dalam bahasa Rusia berarti open water.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Minggu, 16 Juni 2019 | 10:00 WIB
Lubang menganga di Samudera Antartika. (NASA)

Lubang menganga di Samudera Antartika. (NASA)

Hitekno.com - Belum lama ini, sebuah laporan menyebut adanya lubang besar di samudera Antartika. Menjadi misteri dan tersimpan lama, akhirnya fakta sebenarnya di balik hal ini terungkap.

Lubang besar di samudera Antartika ini memang sudah ditemukan secara sporadis sejak tahun 1970 lalu. Selama itu pula fakta sebenarnya dan penyebab lubang tersebut menjadi rahasia. Dilansir dari Live Science, fakta sebenarnya terkait hal ini akhirnya terungkap.

Menggunakan robot apung dan anjing laut yang dilengkapi teknologi, lubang menganga di samudera Antartika ini adalah polynya yang dalam bahasa Rusia berarti open water. Menurut hasil penelitian, lubang menganga di samudera Antartika merupakan hasil dari badai dan garam.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Batu dengan Ukiran Kuda Tanpa Kepala Berusia 12.000 Tahun

Para peneliti mengambil data dengan menggunakan dua robot apung berukuran manusia yang diterjunkan di Laut Weddell melalui Proyek Pemantauan dan Pemodelan Iklim Serta Karbon Laut (SOCCOM). Proyek ini didanai oleh National Science Foundation.

Robot apung ini diterjunkan ke arus sekitar satu mil di bawah permukaan laut dan mengumpulkan data mengenai suhu air, salinitas, dan kandungan karbon.

Robot apung dan anjing laut. (Dan Costa/University of California, Santa Cruz)
Robot apung dan anjing laut. (Dan Costa/University of California, Santa Cruz)

Tidak hanya data dari robot apung, peneliti juga menggunakan data pengamatan sepanjang tahun dari kapal penelitian Antartika sebagai perbandingan.

Baca Juga: Bisakah Intervensi Teknologi Percepat Cakupan Imunisasi di Indonesia?

Sebelum diketahui, polynya ini cukup mencuri perhatian karena bentuknya yang besar dan berada di Laut Weddell pada tahun 2016 dan 2017.

Perairan terbuka ini diketahui membentang lebih dari 115.097 mil persegi atau sekitar 298.100 kilometer persegi. Efek dari polynya ini bisa saja mempengaruhi pola cuaca di sekitar Antartika.

Bentangan lubang menganga yang merupakan hasil polynya ini terbentuk karena variasi iklim dan cuaca yang memburuk. Hasilnya, polynya melepaskan banyak uap panas laut ke atmosfer.

Baca Juga: China dan Rusia Bisa Deteksi Pesawat Siluman AS, Tapi Masih Ada Masalah Ini

Fakta mengerikan Antartika. (Pixabay/MemoryCatcher)
Antartika. (Pixabay/MemoryCatcher)

Selain itu, banyak peneliti yang menduga-duga bahwa badai memiliki peran penting dalam terciptanya polynya selama beberapa tahun terakhir ini.

Pada tahun 2017, badai ganas dengan kecepatan angin mencapai 72 mil per jam atau 117 kilometer per jam pernah terjadi di daerah tersebut.

Akhirnya terungkap dan tidak lagi menjadi misteri, lubang menganga di Samudera Antartika ini akan terus mendapat perhatian dari para peneliti.

Baca Juga: Lobster Biru Ini Sangat Langka, Harganya Bikin Geleng Kepala

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak