Andalkan Fitur Autopilot, Pengemudi Tesla Tewas Tabrak Truk

Teknologi autopilot Tesla harus disempurnakan kembali setelah kejadian ini.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 17 Mei 2019 | 20:15 WIB
Tesla Model 3 atapnya hancur karena menabrak truk trailer. (NTSB)

Tesla Model 3 atapnya hancur karena menabrak truk trailer. (NTSB)

Hitekno.com - Sebuah tabrakan mengerikan terjadi pada seorang pengemudi Tesla Model 3 dengan fitur autopilot. Meski fitur autopilot Tesla telah canggih, pengemudi beserta mobilnya justru menabrak truk dengan kecepatan tinggi.

Seperti yang telah diketahui, Tesla dilengkapi dengan chip berteknologi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan yang memungkinkan mobilnya menjalankan beberapa sensor.

Teknologi sensor yang ada diketahui dapat menjalankan sistem radar yang memungkinkan fitur autopilot Tesla diaktifkan.

Baca Juga: Pecahkan Rekor, Baterai Baru Tesla Bisa Beroperasi 1,6 Juta Kilometer

Autopilot dengan AI diharapkan menjadi teknologi andalan di masa depan ketika mobil otonom sudah banyak tersebar.

Namun sepertinya setelah kejadian ini, teknologi di atas harus dikembangkan lagi karena memiliki kelemahan.

Berdasarkan laporan dari badan resmi keselamatan transportasi AS yaitu National Transportation Safety Board (NTSB) pada hari Kamis (16/05/2019), terdapat insiden kecelakaan yang melibatkan mobil Tesla dan truk trailer.

Baca Juga: Ngeri Banget, Mobil Tesla Ini Tiba-tiba Meledak Sendiri di Parkiran

Korban sekaligus pengemudi yang mengendarai Tesla Model 3 bernama Jeremy Banner, pria berusia 50 tahun.

Tesla Model 3. (Wikipedia/ Carlquinn)
Tesla Model 3. (Wikipedia/ Carlquinn)

Ketika mobil memasuki jalur cepat, sebuah truk yang sedang menyeberang menghalangi jalur mobil Tesla.

Berdasarkan laporan dari NTSB, detik-detik rekaman video tidak memperlihatkan bahwa mobil Tesla melakukan manuver mengelak.

Baca Juga: Janjikan Hadiah Mobil, Tesla Tantang Hacker untuk Temukan Bug di Sistemnya

Karena ukuran trailer cukup besar, atap mobil Tesla menabrak bagian bawah truk ketika mobil melaju dengan kecepatan 109 kilometer per jam.

Tabrakan memotong bagian atas mobil dan langsung menewaskan Banner seketika di tempat kejadian.

Karena fitur autopilot Tesla masih aktif, mobil terus melaju sejauh 500 meter hingga akhirnya berhenti di tengah jalan.

Baca Juga: Pengemudi Tesla Tewas Terbakar, Gagang Pintu Otomatis Gagal Terbuka

Ilustrasi kecelakaan yang terjadi pada jalur cepat di Palm Beach County, Florida, Amerika Serikat. (NTSB)
Ilustrasi kecelakaan yang terjadi pada jalur cepat di Palm Beach County, Florida, Amerika Serikat. (NTSB)

''Pengemudi menggunakan autopilot sekitar 10 detik sebelum tabrakan. Kurang dari 8 detik sebelum tabrakan hingga saat benturan, kendaraan tidak mendeteksi tangan pengemudi di setir,'' kata NTSB dalam rilis resminya.

Dikutip dari Arstechnica, pihak Tesla langsung memberikan komentarnya mengenai kecelakaan ini.

''Kami sangat sedih dengan kecelakaan tersebut dan pikiran kami ada pada semua orang yang terkena dampak tragedi ini,'' kata perwakilan juru bicara Tesla.

Berdasarkan keterangan dari Tesla, pengemudi ini banyak login dan mengendarai mobil tersebut dengan melibatkan fitur autopilot.

Ini bukan kasus pertama yang terjadi, tahun 2016, pengemudi Tesla juga tewas ketika karena menabrak kendaraan lain ketika autopilot aktif.

Robotaxi Tesla. (Teslarati)
Fitur autopilot pada Robotaxi Tesla. (Teslarati)

Sistem ''Cruise Control'' yang ada pada radar Tesla diketahui bagus dalam mendeteksi pergeseran Doppler, sehingga efektif dalam mendeteksi objek bergerak.

Tetapi kurang dalam mengenali benda-benda yang diam (atau benda-benda, seperti truk yang menyeberang jalan, yang tidak bergerak ke arah datangnya mobil).

Tesla mewanti-wanti agar tetap waspada ketika fitur autopilot aktif dan pengemudi harus bersiap mengambil alih kemudi apabila situasi membahayakan terjadi.

Kasus ini akan diselidiki kembali oleh Tesla dan semoga saja mereka bisa menemukan formula yang cocok untuk teknologi mobil otonom di masa depan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak