Mengejutkan, Inilah Alasan Mengapa Hewan Tega Memakan Anaknya Sendiri

Tak kejam, hewan memakan anaknya sendiri justru sebuah ''kasih sayang''.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 18 April 2019 | 13:00 WIB
Ilustrasi anak kucing dan induknya, hewan ini terkenal tega memakan anaknya sendiri. (Pixabay/ Jonas Jovaisis)

Ilustrasi anak kucing dan induknya, hewan ini terkenal tega memakan anaknya sendiri. (Pixabay/ Jonas Jovaisis)

Hitekno.com - Kita sering melihat hewan tega memakan anaknya sendiri ketika mereka lahir dan menganggapnya sebagai hal yang sadis.

Pembunuhan dan pembiaran anak adalah praktik yang terlihat pada banyak mamalia, burung, ikan, reptil dan invertebrata.

Penelitian terbaru memberikan penjelasan mengapa hewan berlaku sadis terhadap anaknya.

Baca Juga: Serem Banget, Hewan Berkaki 14 Ini Bisa Memangsa Buaya dengan Kejam

Ilmuwan bahkan menemukan sesuatu yang mengejutkan, tak sadis, itu justru bentuk ''kasih sayang'' mereka terhadap anaknya.

Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal Frontiers in Ecology and Evolution pada awal April 2019.

Hewan yang tega memakan anaknya terutama hewan yang bertelur, ternyata merupakan teknik bertahan hidup yang dilakukan induk hewan untuk anaknya.

Baca Juga: Dikira Dinosaurus, Wujud Asli Hewan Ini Bikin Ngakak

Kelinci dan ayam dikenal suka memakan anaknya sendiri. (Pixabay/ haru999)
Kelinci dan ayam dikenal tega memakan anaknya sendiri. (Pixabay/ haru999)

Michael Bonsall, salah satu penulis penelitian sekaligus profesor dari University of Oxford menjelaskan bahwa ada beberapa faktor mengapa hewan melakukannya.

Keputusan induk hewan untuk membunuh anaknya memungkinkan keturunan lainnya mempunyai kesempatan hidup lebih tinggi.

Itu dilakukan hewan ketika mereka memperkirakan dengan instingnya bahwa sumber daya di lingkungan tidak memadai untuk membiarkan semua anaknya hidup.

Baca Juga: Bersihkan Selokan, Pasukan Oranye Temukan Hewan Mirip Komodo Ini

Itu memungkinkan keturunan mereka yang lain dapat bertahan hidup dalam jangka panjang.

Penelitian menggunakan model matematika untuk menguji skenario hewan yang melindungi, menetaskan telur, serta memilih memakannya saat akan hidup.

Pemimpin penelitian, Mackenzie Davenport, dari University of Tennessee menjelaskan bahwa memakan anak adalah bentuk good parenting hewan.

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Merekam Hewan Langka, Spesies Baru Paus Pembunuh?

Ilustrasi anak ayam. (Pixabay/ MonkeyLahr)
Ilustrasi anak ayam. (Pixabay/ MonkeyLahr)

''Temuan kami menunjukkan bahwa secara mengejutkan, kanibalisme anak dan pengabaian anak dapat berfungsi sebagai salah satu bentuk pengasuhan orang tua, dengan meningkatkan kelangsungan hidup total anak lainnya,'' kata Davenport dikutip dari IFLSCcience.

Ketika lingkungan terdapat persebaran penyakit yang tinggi, sumber daya makanan sedikit, serta kondisi anak yang rentan, induk hewan akan memilih memakan anaknya sendiri.

Itu dilakukan agar anak lainnya (meski berkurang) mempunyai kesempatan hidup yang lebih besar.

Penelitian mengenai mengapa hewan memakan anaknya ini sangat berguna, terutama untuk mempertahankan jumlah spesies tertentu di masa depan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak