NASA Siapkan Teleskop Hubble untuk Abadikan Tabrakan Dua Galaksi

Tabrakan dua galaksi ini sudah diketahui ilmuwan sejak 1784.

Agung Pratnyawan
Senin, 18 Maret 2019 | 12:00 WIB
Teleskop Hubble. (NASA)

Teleskop Hubble. (NASA)

Hitekno.com - Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA melaporkan adanya fenomena alam tabrakan dua galaksi. Untuk mengabadikan kejadian ini, NASA menyiapkan teleskop Hubble.

Berkat teleskop antariksa ini pula, NASA bisa mengetahui adanya tabrakan antar galaksi yang kini telah menyatu ini.

Dalam konstelasi 230 juta tahun cahaya, dua galaksi yang selama ini memang saling beradu, akhirnya bertabrakan dan bergabung menjadi satu.

Baca Juga: Menakjubkan, NASA Pamer Foto Dua Galaksi Bertabrakan

Menurut Science Alert, pertempuran antara dua galaksi ini rupanya sudah terjadi sejak tahun 1784 saat pertama kali ditemukan astronom William Herschel.

Saat ditemukan pertama kali, Herschel mengira bahwa hal tersebut hanyalah satu galaksi besar dengan bentuk bulat yang tidak normal.

Teleskop Hubble. (NASA)
Teleskop Hubble. (NASA)

Kedua galaksi tersebut ditarik gravitasi yang cukup kuat sehingga bintang-bintang dalam galaksi tersebut akhirnya bersatu. Proses penyatuan bintang-bintang itu terjadi saat masing-masing galaksi mengeluarkan bintang dari orbit dan menempatkannya ke jalur yang baru.

Baca Juga: Bikin Ilmuwan Kaget, Tiap Tahun Ada Bintang Meledak di Galaksi Andromeda

Penggabungan dua galaksi ini diabadikan teleskop Hubble dengan menggunakan Wide Field dan Planetary Camera 2 (WFPC2) versi lama.

Meski tabrakan antar dua galaksi terdengar menakutkan, namun tabrakan keduanya tidak memberikan dampak serius karena terjadi di ruang angkasa yang merupakan ruang kosong.

Walau begitu, fenomena tabrakan dua galaksi bukanlah sesuatu yang baru. Tidak bisa dipungkiri, suatu saat nanti galaksi Bimasakti juga akan mengalami tabrakan dengan galaksi tetangga, yaitu Andromeda.

Baca Juga: Melihat Galaksi Tetangga Kita, Pemandangan Triangulum Indah Banget

Menurut prediksi para ilmuwan, tabrakan antara Bimasaksi dan Andromeda akan terjadi sekitar empat miliar tahun yang akan datang. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak