Hitekno.com - Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA melaporkan adanya fenomena alam tabrakan dua galaksi. Untuk mengabadikan kejadian ini, NASA menyiapkan teleskop Hubble.
Berkat teleskop antariksa ini pula, NASA bisa mengetahui adanya tabrakan antar galaksi yang kini telah menyatu ini.
Baca Juga
Bocoran Spesifikasi dan Tampilan Google Pixel 7 dan 7 Pro
Diambil dari Perut Kecoak, Debu Bulan Misi Apollo Dilelang Seharga Rp 5,8 Miliar
Samsung Akan Pangkas Produksi Smartphone Hingga 30 Juta Unit Tahun Ini
Oppo Umumkan A57 4G, Gunakan Helio G35 dan Pengisian Daya Lebih Cepat
Jangan Asal Klik, Ketahui Fungsi Allow Pada Izin Akses Website
Dalam konstelasi 230 juta tahun cahaya, dua galaksi yang selama ini memang saling beradu, akhirnya bertabrakan dan bergabung menjadi satu.
Menurut Science Alert, pertempuran antara dua galaksi ini rupanya sudah terjadi sejak tahun 1784 saat pertama kali ditemukan astronom William Herschel.
Saat ditemukan pertama kali, Herschel mengira bahwa hal tersebut hanyalah satu galaksi besar dengan bentuk bulat yang tidak normal.

Kedua galaksi tersebut ditarik gravitasi yang cukup kuat sehingga bintang-bintang dalam galaksi tersebut akhirnya bersatu. Proses penyatuan bintang-bintang itu terjadi saat masing-masing galaksi mengeluarkan bintang dari orbit dan menempatkannya ke jalur yang baru.
Penggabungan dua galaksi ini diabadikan teleskop Hubble dengan menggunakan Wide Field dan Planetary Camera 2 (WFPC2) versi lama.
Meski tabrakan antar dua galaksi terdengar menakutkan, namun tabrakan keduanya tidak memberikan dampak serius karena terjadi di ruang angkasa yang merupakan ruang kosong.
Walau begitu, fenomena tabrakan dua galaksi bukanlah sesuatu yang baru. Tidak bisa dipungkiri, suatu saat nanti galaksi Bimasakti juga akan mengalami tabrakan dengan galaksi tetangga, yaitu Andromeda.
Menurut prediksi para ilmuwan, tabrakan antara Bimasaksi dan Andromeda akan terjadi sekitar empat miliar tahun yang akan datang. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).