Terlalu Kepo sama Mantan, Ini Efek Psikologinya ke Kamu

Yakin masih mau nerusin rutinitas kepo-in mantan?

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 14 Desember 2018 | 17:30 WIB
Ilustrasi kepo sama mantan. (Pixabay/ MoreHarmony)

Ilustrasi kepo sama mantan. (Pixabay/ MoreHarmony)

Hitekno.com - Kepo merupakan singkatan dari knowing every particular object atau rasa ingin tahu secara rinci terhadap sesuatu. Seorang peneliti mengamati efek kepo sama mantan dan mengungkap efek psikologi yang akan dirasakan.

Michele Galietta, seorang dokter dan profesor psikologi dari City University, New York melakukan penelitian yang berfokus pada perawatan terapeutik terhadap stalker atau penguntit.

Orang yang kepo tingkat tinggi biasanya sering berubah menjadi stalker tingkat tinggi.

Baca Juga: 10 Potret Tingkah Lucu Satwa Liar yang Kepoin Fotografernya

Bahkan peneliti tersebut mengungkap bahwa tidak ada yang namanya ''stalker biasa''.

Mereka mempunyai kemampuan khusus hingga mendapatkan informasi detail mengenai seseorang yang akan menjadi korbannya.

Galietta mengamati para stalker dengan latar belakang biasa sampai stalker yang sudah dua tahun menguntit sebelum mencoba membunuh korbannya.

Baca Juga: Greget Abis, Ini Singkatan Kisah Percintaan ala Kepolisian

Ilustrasi kepo. (Pixabay/ OliverKepka)
Ilustrasi kepo. (Pixabay/ OliverKepka)

Alih-alih disebut dengan satu gangguan mental, stalker dan rasa kepo berlebihan ternyata gejala dari berbagai macam gangguan mental.

Itu diperkuat dengan sebuah penelitian tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Aggression and Violent Behavior.

Motivasi untuk menjadi stalker termasuk sebuah keyakinan atau delusi seseorang yang menganggap dirinya terjebak dalam takdir romantis.

Baca Juga: Cari Tahu yang Kepoin Profil WhatsApp Kamu dengan Aplikasi Ini

Penelitian juga mengungkap bahwa stalker yang kepo sama mantan berlebihan mempunyai keinginan merebut kembali hubungan sebelumnya.

Dalam efek yang parah, itu termasuk keinginan atau dorongan sadis untuk menyiksa korban.

Ilustrasi kekecewaan. (Kissfm Radio)
Ilustrasi kekecewaan. (123rf/Katarzyna Biaasiewicz)

Peneliti juga menemukan adanya identifikasi psikotik yang berlebihan kepada korban serta keinginan untuk menggantikannya.

Baca Juga: Untuk Si Kepo dan Posesif, Ini Cara Lacak Lokasi di WhatsApp

Stalker bisa terjatuh ke dalam berbagai macam diagnosa, itu termasuk gangguan kepribadian narsistik, gangguan delusional seperti erotomania, dan gangguan psikotik.

Erotomania merupakan keyakinan bahwa orang lain (seringkali lebih prestisius atau menawan dari korban) jatuh cinta atau tergila-gila pada kamu.

Dikutip dari Vice, menurut penelitian Galietta, orang-orang dengan gangguan penggunaan zat juga sering cenderung menjadi stalker.

Dari 137 stalker yang menjadi objek penelitian, separuh di antaranya memiliki gangguan penggunaan zat tertentu.

Sementara setengah lainnya memiliki gangguan kepribadian. Beberapa stalker seringkali pria berusia 30-an sedangkan target mereka seringkali wanita di awal 20-an.

Peneliti menemukan bahwa rasa kemarahan dan ketidakamanan ketika masa anak-anak dapat menjadikan seseorang menjadi stalker saat dewasa.

Penelitian juga mengungkap bahwa kemunculan stalker sebagai akibat dari ''hubungan tidak sehat'' di masa lalu.

Wah ternyata terlalu kepo sama mantan atau menjadi stalker ternyata berdampak negatif ya pada psikologi seseorang, yakin masih ingin kepo?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak