Helen Keller, Pencipta Bahasa Isyarat yang Dipakai Jokowi

Pencipta bahasa isyarat juga seorang disabilitas sejak umur 19 bulan.

Dinar Surya Oktarini
Senin, 08 Oktober 2018 | 12:00 WIB
Ilustrasi bahasa isyarat. (istudy.org.uk)

Ilustrasi bahasa isyarat. (istudy.org.uk)

Hitekno.com - Banyak hal menarik saat pertunjukkan Opening Asian Para Games 2018 yang diadakan Sabtu (06/10/2018) lalu, salah satunya adalah ketika Presdien Joko Widodo membuka perhelatan akbar ini dengan bahasa isyarat.

Hal unik tersebut dilakukan Presiden Joko Widodo lantaran atlet dan peserta Asian Para Games 2018 kali ini adalah para penyandang disabilitas.

Presiden Jok Widodo melakukan bahasa isyarat di pembukaan Asian Para Games 2018. (Twitter/@setkabgoid)
Presiden Jok Widodo melakukan bahasa isyarat di pembukaan Asian Para Games 2018. (Twitter/@setkabgoid)

Tidak hanya Presiden Joko Widodo yang melakukan gerakan bahasa isyarat ketika membuka pesta olahraga yang diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno lalu ini.

Baca Juga: Bikin Haru, Bocah Ini Sumbangkan Celengan Ayam untuk Korban Palu

Namun, beberapa penampilan para pengisi acara juga didukung dengan terjemahan dalam bahasa isyarat universal. Salah satu yang menarik adalah saat lagu Indonesia Raya berkumandang dan para pemeran berlutut untuk menerjemahkannya.

Seperti yang dikutip HiTekno di laman Wikipedia, bahasa isyarat merupakan bahasa tubuh, dan gerak bibir, bukannya suara, untuk berkomunikasi. Orang tuli adalah kelompok utama yang menggunakan bahasa ini, biasanya dengan mengkombinasikan bentuk tangan, orientasi dan gerak tangan, lengan, dan tubuh, serta ekspresi wajah untuk mengungkapkan pikiran mereka.

Bahasa isyarat bisa saja berbeda di negara-negara yang berbahasa sama. Contohnya, Amerika Serikat dan Inggris meskipun memiliki bahasa tertulis yang sama, mereka memiliki bahasa isyarat yang sama sekali berbeda lho guys.

Baca Juga: Tak Kalah Meriah, Beragam Cerita Pembukaan Asian Para Games 2018

Ilustrasi bahasa isyarat. (University of Houston)
Ilustrasi bahasa isyarat. (University of Houston)

Awalnya bahasa isyarat ini ditemukan oleh Helen Adams Keller, perempuan asal Alabama, Amerika Serikat.

Helen Keller juga adalah seseorang penyandang buta dan tuli saat berumur 19 bulan.

Saat itu ia dibimbing oleh Anne Sullivan dan mendapati bahasa isyarat pertama mereka melalui telapak tangan.

Baca Juga: Kamu Harus Tahu, Ini Sejarah Asian Para Games

Anne Sullivan berkomunikasi dengan Helen Keller dengan menuliskan abjad di telapak tangannya, saat itu juga Hellen Keller dapat mengerti lebih cepat saat belajar.

Kemampuannya untuk belajar berkembang pesat melampaui dari apa yang pernah dipikirkan oleh orang lain sebelumnya dalam diri seseorang yang tanpa penglihatan atau pendengaran.

Dengan Kecerdasannya tersebut Helen mampu untuk membuat Isyarat Tangan, Isyarat yang berkembang saat ini mengacu pada ASL (American Sign Language).

Baca Juga: Ramai Hoax Interview untuk Jadi Volunteer Asian Para Games 2018

Bahasa isyarat tangan digunakan untuk mewakili huruf-huruf dalam alfabet, untuk menggunakan bahasa isyarat ini kamu harus mampu menghafalkan bahasa isyarat sesuai dengan urutannya.

Helen Keller tidak hanya menciptakan bahasa isyarat tersebut, tetapi ia juga menerbitkan beberapa buku hasil karyanya sendiri.

Wah segala keterbatasan yang dimiliki Helen Keller ini tidak menghalanginya untuk menciptakan sesuatu yang besar, seperti menciptakan bahasa isyarat dan buku karyanya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak