Ilmuwan Kaget, Ada Kehidupan di 600 Meter Bawah Bumi

Wah penelitian ini bisa diaplikasikan di Mars.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 02 Oktober 2018 | 17:30 WIB
Ilustrasi lubang terdalam di Bumi. (Nueva Mujer)

Ilustrasi lubang terdalam di Bumi. (Nueva Mujer)

Hitekno.com - Di kedalaman tanah yang sangat gelap, ilmuwan ternyata menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan. Ternyata ada kehidupan di bawah Bumi atau tepatnya pada kedalaman 2.000 kaki atau 610 meter di bawah permukaan.

Ini merupakan sebuah kejutan bagi ilmuwan karena di kedalaman tersebut, sinar matahari, air, dan nutrisi sangat jarang ditemukan.

Ilmuwan menemukan cyanobacteria dapat hidup di kedelaman yang sangat gelap di bawah permukaan Bumi.

Baca Juga: Palu Salah Satunya, Ini 5 Tsunami Terbesar di Indonesia

Daerah Iberian Pyrite yang terletak di barat daya Spanyol merupakan daerah yang mirip dengan dunia asing (alien).

Terdapat danau yang berwarna merah menyala di tengah batuan gersang yang membosankan.

Salah satu danau di Iberian Pyrite Spanyol. (CSIC)
Salah satu danau di Iberian Pyrite Spanyol. (CSIC)

Meski daerah tersebut merupakan daerah yang ''aneh'', di bawah daerah tersebut ternyata lebih aneh lagi.

Baca Juga: Gerakan Sesar Mendatar, Ini Penyebab Gempa Besar Secara Ilmiah

Mereka menyimpan rahasia kehidupan yang mengagetkan ilmuwan.

Penelitian tentang penemuan kehidupan (cynobacteria) di kedalaman lebih dari 600 meter telah dipublikasikan kemarin (01/10/2018), di dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences.

Fernando Puente-Sanchez seorang peneliti yang memimpin penelitian mengungkapkan bahwa mereka awalnya tak berniat mencari cynobacteria di dalam tanah.

Baca Juga: Lumut Berubah Warna di Antartika, Pertanda Buruk Bagi Manusia

Mereka sebenarnya mempunyai misi menemukan sejenis mikroba yang mengoksidasi besi dan belerang di permukaan.

''Sebenarnya, kami tidak bermaksud mencarinya bakteri itu. Sebaliknya, cyanobacteria ada di mana-mana di bebatuan. Awalnya, kami mengira itu kesalahan,'' kata Sanchez dalam sebuah pernyataan.

Cyanobacteria. (Shamus Biology)
Cyanobacteria. (Shamus Biology)

Dia juga menjelaskan kemampuan hidup cynobacteria sangat unik.

Baca Juga: Mesin Kiamat Rusia, Mampu Ciptakan Tsunami 100 Meter

Jika kita pergi ke padang pasir, laut, bahkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional kita bisa menemukan bakteri jenis ini.

Dikutip dari National Geographic, cyanobacteria memegang penting dalam catatan sejarah Bumi.

Mereka bertanggung jawab untuk memompa oksigen ke atmosfer, dan membuka jalan kehidupan mereka dengan berenang, meluncur, melompat, terbang dan berlari mengelilingi planet.

Cyanobacteria dapat bertahan hidup tanpa sinar Matahari karena mereka menggerogoti gas hidrogen.

Sungai merah di Rio Tinto banyak mengandung Cyanobacteria. (Leslie Mullen)
Sungai merah di Rio Tinto banyak mengandung Cyanobacteria. (Leslie Mullen)

Hal itu sangat cocok dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa kurangnya hidrogen di suatu daerah sebanding dengan keberadaan cyanobacteria.

Ada kehidupan di bawah Bumi termasuk penelitian yang sangat penting karena ilmuwan bisa mengaplikasikan penelitian ini di planet Mars.

Mungkin saja terdapat mikroba yang sejenis di bawah permukaan Mars sehingga sejarah Mars bisa terungkap.

Penelitian mengenai adanya kehidupan di bawah Bumi sangat menarik karena cynobacteria lebih kuat dari yang kita duga selama ini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak