Menakjubkan, Ilmuwan Temukan Hiu Omnivora Pertama di Dunia

Wah hiu ini bisa jadi vegetarian suatu saat nanti.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 05 September 2018 | 19:30 WIB
Hiu Bonnethead. (ThoughtCo)

Hiu Bonnethead. (ThoughtCo)

Hitekno.com - Hiu dikenal dengan pemakan daging hewan laut lainnya sehingga identik dengan hewan karnivora. Namun sepertinya hiu bonnethead berhasil dinobatkan sebagai hiu omnivora pertama di dunia.

Hiu bonnethead (Sphyrna tiburo) hidup di perairan pantai sekitar Atlantik dan di pesisir teluk Amerika Serikat. Hiu itu masuk dalam kerabat dekat hiu martil.

Hiu ini cukup aneh karena memiliki kepala berbentuk sekop.

Baca Juga: Buaya Gokil, Seberangi Kanal Menggunakan Alat Bantu Renang

Para peneliti dari Departemen Ekologi dan Biologi Evolusioner di Universitas California berhasil menunjukkan bahwa hiu bonnethead mampu mencerna dan menyerap nutrisi dari lamun.

Tanaman laut yang bernama lamun merupakan tanaman yang mirip dengan rumput laut namun berbeda jenis kategori tanamannya.

Lamun merupakan kelompok tumbuhan berbiji tertutup dan berkeping tunggal yang mampu hidup di bawah permukaan air laut.

Baca Juga: Misteri Megalodon, Hiu Terbesar yang Pernah Ada

Contoh Lamun / Seagrass di dasar laut. (Harribon Foundation)
Contoh Lamun / Seagrass di dasar laut. (Harribon Foundation)

Jurnal penelitian mengenai hiu bonnethead yang mampu menyerap nutrisi dari lamun dan dikategorikan sebagai hiu omnivora sudah diterbitkan pada hari Selasa (04/08/2018) di Proceedings of the Royal Society B.

Penelitian itu dipimpin oleh seorang ahli biologi kelautan yang bernama Samantha Leigh.

Sebenarnya ilmuwan sudah cukup mengenal mengenai hiu bonnethead yang suka memakan lamun.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Gigi Hiu Purba Raksasa, Umurnya 25 juta tahun

Namun mereka sebelumnya menganalis bahwa hiu bonnethead mengunyah lamun karena terbawa masuk di mulut ketika sedang berburu.

Krustasea, cumi-cumi, dan moluska biasanya bersembunyi di kerumunan lamun dan hiu bonnethead terpaksa ikut memakan lamun untuk memakan hewan buruannya.

Hiu Bonnethead tampak dari bawah. (Wikimedia/ Dr. Ross Robertson)
Hiu Bonnethead tampak dari bawah. (Wikimedia/ Dr. Ross Robertson)

Ahli biologi pernah melakukan penelitian di tahun 2007 dan menemukan bahwa 62 persen isi perut hiu bonnethead adalah lamun.

Baca Juga: Demi Konten Foto di Pantai, Model Seksi Ini Digigit Ikan Hiu

Namun mereka berasumsi bahwa lamun ikut terbawa ketika hiu itu sedang berburu.

Tak tergoyahkan dengan pendapat populer ilmuwan dan ahli biologi sebelumnya, Leigh lantas melakukan penelitian mendalam mengenai hiu bonnethead.

Dikutip dari Gizmodo, Leigh dan peneliti lain kemudian meneliti lima hiu bonnethead dan memberi makan hiu dengan diet tanaman hijau.

Makanan yang diberikan terdiri dari 90 persen lamun dan 10 persen cumi-cumi.

Pola makannya sebanyak 5 persen dari berat badan ikan hiu per hari yang dilakukan selama tiga minggu.

Para peneliti mengumpulkan feses hiu selama sesi pemberian makan.

Hiu Bonnethead.  (Wikimedia/ Dr. Ross Robertson)
Hiu Bonnethead. (Wikimedia/ Dr. Ross Robertson)

Analisis pencernaan yang ada pada ikan hiu omnivora menunjukkan bahwa hiu bonnethead mampu mencerna dan menyerap nutrisi dari lamun.

Hiu juga menunjukkan pertumbuhan somatik saat menjalani pola makan nabati. Sekitar setengah dari total bahan organik dalam lamun telah dicerna.

''Akhirnya, kami menemukan jenis enzim pencernaan (enzim yang digunakan untuk memecah molekul makanan) yuang dimiliki hiu bonnethead,'' kata Leigh dalam pernyataannya.

Hiu bonnethead yang dinobatkan sebagai hiu omnivora dapat menghasilkan studi lain dan pentingnya lamun untuk mendukung ekosistem hiu.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak