Ternyata, Banyak Peristiwa Gerhana di 2018

Gerhana sendiri adalah peristiwa langit yang tergolong biasa saja dalam astronomi.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 21 Juli 2018 | 07:00 WIB
Sumber: Seattle Met

Sumber: Seattle Met

Hitekno.com - Banyak terjadi peristiwa Gerhana di 2018 ini. Dua Gerhana Bulan dan tiga Gerhana Matahari terjadi di 2018 ini. Normalkah hal ini terjadi?

Memang tidak semuanya dapat diamati di langit Indonesia. Tapi lima peristiwa Gerhana yang terjadi pada 2018 ini terhitung cukup banyak.

Gerhana Matahari bisa terjadi pada fase Bulan baru, sementara Gerhana Bulan hanya terjadi saat fase Bulan Purnama.

Baca Juga: Hal Ini yang Akan Berdampak Saat Gerhana Bulan 28 Juli Nanti

Lalu, bagaimana kalau tidak terjadi Gerhana Matahari saat fase Bulan baru dan tidak terjadi Gerhana Bulan saat fase Bulan Purnama? Hal itu dikarenakan bidang orbit Bulan yang miring sekitar lima derajat terhadap ekliptika Bumi.

Gerhana Matahari sering dianggap langka di Indonesia karena tidak sering terjadi. Meskipun faktanya sekitar setiap 18 bulan sekali Gerhana Matahari Total selalu terjadi dan bisa dilihat dari beberapa tempat di permukaan Bumi.

Sayangnya, Gerhana Matahari baru akan kembali menyapa Indonesia pada 26 Desember 2019.

Baca Juga: Ini Cara Aman dan Mudah Melihat Gerhana Bulan Total

Gerhana Matahari Paling Jelas Berada di Garis Hijau(Sumber: Fred Espenak via eclipsewise)
Gerhana Matahari Paling Jelas Berada di Garis Hijau(Sumber: Fred Espenak via eclipsewise)

Pada tanggal 13 Juli lalu, Gerhana Matahari baru saja terjadi di pesisir selatan Australia, Selandia Baru, hingga Antartika. Namun, Indonesia tidak dapat melihatnya.

Untuk Gerhana Bulan sendiri, menurut perhitungan Jean Meeus dan Fred Espenak, ahli matematika astronomi, dalam periode 5.000 tahun antara tahun 2000 SM hingga 3000 M akan ada setidaknya 12.064 kali Gerhana Bulan.

Dari jumlah perhitungan ini, 3.479 di antaranya adalah Gerhana Bulan Total dan sisanya akan menjadi Gerhana Bulan Parsial. Bila dikalkulasikan pada setiap tahunnya, maka rata-rata akan terjadi dua sampai tiga kali Gerhana Bulan per tahun.

Baca Juga: Ini Waktu Terbaik Melihat Gerhana Bulan Total

Dengan kata lain, peristiwa Gerhana Bulan akan bisa dilihat di langit Bumi sekitar setiap 17 bulan sekali. Jadi bisa disimpulkan bahwa terjadinya peristiwa gerhana di 2018, baik Gerhana Bulan dan Matahari dalam satu tahun mencapai lima kali adalah peristiwa yang wajar.

Gerhana yang bisa dilihat di langit Indonesia tercepat adalah peristiwa Gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada 28 Juli mendatang.

Gerhana bulan (sumber foto: pixabay)
Gerhana bulan (sumber foto: pixabay)

Gerhana Bulan Total ini dikabarkan memiliki durasi totalitas yang lebih panjang yaitu selama 1 jam 43 menit. Durasi ini akan menjadi durasi totalitas Gerhana Bulan terpanjang di abad ke-21.

Baca Juga: Catat, Gerhana Bulan Terpanjang Abad Ini Terjadi di Bulan Juli

Sebagai informasi peristiwa Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi saat sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain.

Istilah ini umumnya digunakan untuk Gerhana Matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari. Pun dengan Gerhana Bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi.

Gerhana sendiri adalah peristiwa langit yang tergolong biasa saja dalam astronomi. Namun, di era modern ini kebanyakan orang menganggapnya sebagai peristiwa yang tidak biasa dan kerap disangkut pautkan pada tanda-tanda lainnya.

Tulisan mengenai Gerhana di 2018 ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Banjir Peristiwa Gerhana pada 2018, Normalkah?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak