Tentara Amerika Kembangkan Algoritma Ukur Dosis Kafein

Peneliti dari Angkatan Darat Amerika Serikat, mengembangkan algoritma yang membuat rekomendasi pribadi untuk mengatur waktu konsumsi kafein

Agung Pratnyawan
Rabu, 13 Juni 2018 | 14:00 WIB
sumber foto: pixabay

sumber foto: pixabay

Hitekno.com - Tak sedikit orang yang membutuhkan secangkir kopi di pagi hari, namun bertanya-tanya tentang seberapa banyak kafein yang aman untuk dikonsumsi dan kapan harus meminumnya agar tidak melewati batasan. Tentara Amerika menggunakan cara unik untuk mengukurnya.

Peneliti dari Angkatan Darat Amerika Serikat, mengembangkan algoritma yang membuat rekomendasi pribadi untuk mengatur waktu konsumsi kafein seseorang, sehingga orang tersebut dapat meminum paling sedikit kafein untuk mencapai tingkat kewaspadaan maksimal.

Dilansir dari Live Science, studi ini menemukan bahwa algoritme membantu orang meningkatkan kewaspadaan hingga 64 persen. Di sisi lain, ditemukan bahwa jadwal pemberian dosis yang tepat, orang dapat mengurangi konsumsi kafein hingga 65 persen dan masih mencapai tingkat kinerja yang sama.

Mereka membuat algoritme komputer yang mempelajari pola tidur, jadwal, dan kewaspadaan dampak kafein selama waktu yang berbeda dalam satu hari.

"Kami mengembangkan algoritma yang bekerja sama dan mereka pada dasarnya memungkinkan kami menentukan pada tingkat individu tentang kapan dan berapa banyak individu tersebut harus mengkonsumsi kafein untuk mencapai kinerja maksimal pada waktu dan durasi yang diinginkan," jelas Jaques Reifman, direktur DoD Biotechnology High Performance Computing Software Applications Institure di U.S Army Medical Research and Materiel Command di Fort Detrick, Maryland.

Reifman pun menjelaskan, sebagai contoh jika ada seorang siswa yang kurang tidur selama seminggu terakhir menjelang ujian yang akan datang, algoritme ini bertujuan memberi tahu kapan siswa tersebut harus mengkonsumsi kafein.

Para peneliti telah menggunakan teknologi mereka untuk mengembangkan alat berbasis web dan aplikasi smartphone yang disebut 2B-Alert, yang dapat memprediksi kewaspadaan seseorang berdasarkan waktu tidur dan konsumsi kafein.

Meskipun alat yang masih divalidasi dalam studi tentara Amerika Serikat ini dikembangkan untuk militer, Reifman berharap, penemuan itu juga dapat bermanfaat bagi masyarakat awam, termasuk pekerja shift, pengatur lalu lintas, bahkan siswa yang akan melakukan ujian.

Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Unik, Cara Tentara Amerika Ukur Dosis Kafein.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak