Ada Pengakuan Gibran Tak Tamat di UTS Insearch, Roy Suryo Desak Mendikdasmen Cabut Penyetaraan Ijazah

Roy Suryo dan Rismon Sianipar mendesak Mendikdasmen untuk mencopot surat penyetaraan ijazah Gibran Rakabuming.

Lintang Siltya Utami

Posted: Kamis, 16 Oktober 2025 | 09:17 WIB
Roy Suryo dan Rismon Sianipar di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. [YouTube/Balige Academy]

Roy Suryo dan Rismon Sianipar di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. [YouTube/Balige Academy]

Hitekno.com - Riwayat pendidikan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming hingga kini masih menjadi topik perbincangan hangat. Sebelumnya, beredar pengakuan seorang warga negara Indonesia yang menetap di Australia bahwa Gibran tidak menyelesaikan pendidikannya di UTS Insearch, Sydney.

Hal itu rupanya mendorong sejumlah tokoh yang kerap mempertanyakan pendidikan Gibran, yaitu Roy Suryo dan Rismon Sianipar mendatangi kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Rabu (15/10/2025). Mereka mendesak agar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti untuk mencabut surat penyetaraan ijazah milik Gibran Rakabuming.

Kedatangan mereka direkam dalam video yang tayang di kanal YouTube Balige Academy berjudul "Ke Kemdikdasmen Tanya Ijazah SMA Gibran" pada 15 Oktober 2025.

Menurut Roy Suryo, Kementerian Pendidikan dan KPU pada saat Gibran mengajukan pencalonan telah melakukan kesalahan.

"Hari ini kami ingin menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Gibran itu adalah sebuah pemufakatan jahat dengan instansi-instansi yang terkait waktu itu. Terkait waktu itu adalah Kementerian Pendidikan waktu itu, KPU waktu itu, dan lain sebagainya," ucap Roy Suryo.

Ia lantas menunjukkan riwayat pendidikan Gibran yang tercantum di situs KPU, di mana putra sulung Jokowi mengenyam pendidikan di Orchid Park Secondary School pada 2002 hingga 2004. Roy Suryo kemudian mengutip pernyataan seorang profesor di Nanyang nological University (NTU), Sulfikar Amir, yang menjelaskan bahwa Orchid Park Secondary School hanya setara O-Level.

"Dan akan kita bongkar. Kenapa? Karena sejarahnya Gibran kalau tertulis dalam lembar riwayat pendidikan di KPU, di Orchid Park Secondary School tadinya 2002-2004, padahal kami sudah mendapatkan data yang disampaikan oleh Rismon Sianipar bahwa di Orchid Park Secondary School itu hanya ada dua kelas, dua lembar rapor, dan itu tidak cukup. Karena apa? Menurut data dari Profesor Sulfikar Amir, seorang profesor di Nanyang University, Orchid Park Secondary School itu bukan SMA, itu SMP plus. Lulusnya dia hanya O-Level, itu nggak bisa langsung masuk perguruan tinggi. Dia harus masuk pendidikan lagi untuk dapat A-Level atau Junior College," jelas Roy Suryo.

Tak hanya itu, Roy Suryo turut menyinggung kembali pengakuan Ikhsan Katonde yang sempat viral beberapa waktu lalu. Menurut pernyataan Ikhsan, ia pernah mendampingi Gibran saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Australia pada 2018. Kala itu, Gibran Rakabuming masih belum menjabat sebagai pejabat negara.

Saat mengobrol dengan Gibran, Ikhsan mengatakan bahwa suami Selvi Ananda itu bercerita bahwa dirinya tidak menamatkan program yang diikuti di UTS Insearch.

Baca Juga: Update Kode Redeem Free Fire Max 16 Oktober 2025, Ada Outfit EVOS Juara!

"Dan di sini, dia seolah-olah masuk UTS Insearch tiga tahun. Mana ada UTS Insearch 3 tahun. UTS Insearch itu matrikulasi, biasanya hanya 9 bulan atau 12 bulan. Dan menurut pengakuan Pak Ikhsan Katonde, orang Indonesia yang sudah menjadi permanen resident di Sydney yang mengantar Gibran sendiri dalam kendaraannya, Gibran mengaku tidak selesai ketika di UTS Insearch," sambung Roy Suryo.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menyatakan bahwa dirinya tidak menerima keterangan kelulusan Gibran Rakabuming dari Management Development Institute of Singapore (MDIS).

"Kemudian di sini baru MDIS. Saya terus terang menolak kalau keterangan dari MDIS. MDIS itu hanya institusi swasta, rankingnya hanya 46 dari 55, bisa dibayangkan dan Singapura sedemikian hebatnya, ranking MDIS itu hanya 46 dari 55 dan tidak tercatat dalam ranking universitas dunia," tambahnya lagi.

Setelah itu, Roy Suryo menyinggung bahwa data pendidikan Gibran di KPU dan di situs Kementerian Sekretariat Negara berbeda. Hal tersebut menimbulkan tanda tanya besar.

"Kemudian data dari Kementerian Sekretariat Negara, ini pun yang resmi begini. Masih tercatat 2004-2007 MDIS dulu, baru ke UTS. Loh, kok bisa? Berarti S1 dulu, baru matrikulasi. Ini kan kebalik-balik, salah dong. Artinya ini ada pengingkaran atau kepalsuan," cecar Roy Suryo.

Lebih lanjut, Roy Suryo meminta pertanggungjawaban dari orang yang menandatangani surat penyetaraan ijazah Gibran Rakabuming, yaitu Dr. Sutanto.

"Pak Dr. Sutanto itu ada di sini. Nah ini, penandatanganan surat yang menyatakan penyetaraan dan ini bukan surat penyetaraan. Surat penyetaraan itu harusnya berbunyi surat keputusan, menimbang dan lain sebagainya, memperhatikan dan lain sebagainya. Ini hanya surat keterangan menyetarakan telah menyelesaikan Gibran ini pendidikan grade 12 di UTS Insearch. Mana ada pendidikan 6 bulan tidak lulus bisa selesai grade 12? Ya, ini palsu," sambungnya.

Oleh karena itu, Roy Suryo dan rekannya meminta agar Mendikdasmen mencabut surat penyetaraan ijazah milik Gibran Rakabuming. Namun jika hal tersebut dikabulkan, Gibran dapat dimakzulkan dari kursi Wakil Presiden RI.

"Ini yang kami mohonkan kepada Menteri Pendidikan Dasar Menengah, Prof. Abdul Mu'ti untuk mencabut surat ini. Kalau dicabut surat ini, berarti apa? Dia layak untuk kemudian disahkan, dimakzulkan. Karena apa? Gibran tidak memenuhi syarat lagi," tutur Roy Suryo.

Unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit publik yang mendesak agar pemerintah mulai memperhatikan polemik ini.

"Pak Abdul Mu'ti juga jangan ikut-ikutan jadi termul, kami malu kalau anda ikut jadi termul. Ingat akhirat, pak. Utamakan kejujuran dan bela yang benar," tulis akun @anak*******.

"Kami sebagai masyarakat berharap kepada Kemendikdasmen agar mengatakan yang sebenarnya tanpa rasa takut pada penguasa lama. Kalau salah, katakan salah. Kalau benar, katakan benar," komentar @kedai********.

"Tolong disegerakan pemakzulan. Gibran sudah otomatis batal dari jabatan wapres. Ayo ramai-ramai ke DPR," tambah @dha*****.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Sekarang ada tiga cara ubah bubble chat WhatsApp jadi warna-warni sesuai selera kamu, sehingga setiap percakapan terasa ...

internet | 17:56 WIB

Perburuan saldo DANA gratis via link DANA Kaget hari ini menjadi fenomena harian yang sengit. Namun, di balik iming-imin...

internet | 13:30 WIB

Untuk cara mendapatkan saldo DANA gratis hari ini dari link DANA kaget hari ini, kalian harus mengklaimnya melalui tauta...

internet | 13:07 WIB

Cara mudah mengunggah file ke link Google Drive orang lain....

internet | 11:44 WIB

Akun Instagram Dheninda Chairunnisa dilaporkan hilang setelah dihujat publik....

internet | 11:25 WIB