Unggahan Wapres Gibran Rakabuming Raka saat sowan ke Wapres ke-6 RI, Try Sutrisno. (tangkapan layar/Instagram)
Hitekno.com - Isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang diusulkan oleh Forum Purnawirawan TNI hingga kini masih menjadi topik perbincangan hangat. Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno pun telah merestui aspirasi Forum Purnawirawan TNI untuk mengirim surat kepada DPR yang berisi delapan poin, di mana salah satunya pemeriksaan kembali proses pencalonan Gibran menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia.
Namun, pertemuan antara Gibran Rakabuming dan Try Sutrisno pada Rabu (13/8/2025) di Jakarta menjadi sorotan. Pasalnya, beberapa pihak menduga jika pertemuan tersebut diduga suruhan orang lain demi meredam isu pemakzulan.
Hal itu pun turut disampaikan oleh politikus dan aktivis Syahganda Nainggolan dan podcast yang tayang di kanal YouTube Bambang Widjojanto.
Syahganda menilai bahwa pertemuan Gibran Rakabuming dan Try Sutrisno adalah sesuatu yang unik di tengah isu pemakzulan saat ini.
"Menurut saya ini agak unik. Di tengah permintaan para purnawirawan TNI, di mana paling senior adalah Pak Try Sutrisno, mantan Wapres itu meminta agar Gibran dimakzulkan, diganti. Dan proses itu di DPR, kata Puan Maharani, ya tetap diproses. Kemudian ada teman di podcast lain mengatakan bahwa ada informasi bahwa itu sudah mencapai satu titik kesimpulan bahwa memang akan diganti," ucap Syahganda.
Sebelum bertemu dengan Try Sutrisno, Gibran Rakabuming telah berjumpa terlebih dahulu dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad pada Sabtu (9/8/2025).
Oleh karena itu, Syahganda menilai jika kunjungan Gibran Rakabuming ke kediaman Try Sutrisno mungkin adalah suruhan Dasco.
"Saya lihat seminggu lalu Profesor Dasco kan bertemu dengan Gibran. Kemudian menjadi pembicaraan publik. Nah sekarang, ada pertemuan antara Gibran dengan Pak Try Sutrisno dan itu diunggah juga bahkan di website Sekretariat Negara. Jadi artinya kan mungkin ada sedikit peredaan soal urusan konflik keluarga Jokowi ini dengan Istana, kelihatannya itu kan," jelas Syahganda.
Walaupun tidak diketahui apa isi pembahasan dalam pertemuan tersebut, namun diduga terkait dengan hubungan kerenggangan antara Prabowo Subianto dan Jokowi setelah Presiden RI memberikan abolisi untuk Tom Lembong serta amnesti kepada Hasto Kristiyanto.
Baca Juga: Realme Jadi Official Gaming Phone IKL Fall 2025 Honor of Kings
"Kalau Presiden kan sudah kelihatan dengan kasusnya Tom Lembong dan Hasto, dia melihatkan bahwa itu ada radical break. Nah, Jokowi tentu dengan kelompoknya terpukul dengan kasus Hasto dan Tom Lembong. Langkah manuver apa yang mereka lakukan? Ya kan, inilah kelihatan bahwa Gibran, meskipun dia anak kecil, dia kelihatan ada yang bimbing untuk ketemu dengan Pak Try," tambahnya lagi.
Ia melanjutkan bahwa tidak menutup kemungkinan jika pertemuan Gibran Rakabuming dengan Try Sutrisno adalah untuk "bernegosiasi" tentang pemakzulan dirinya.
"Kenapa sasarannya kepada Pak Try? Karena Pak Try inilah pemimpin daripada Forum Purnawirawan TNI yang isunya akan menggulingkan Gibran," jelas Syahganda.
Di sisi lain, Syahganda Nainggolan pun menilai bahwa Forum Purnawirawan TNI memiliki kekhawatiran jika terjadi skenario buruk, seperti mundurnya Prabowo Subianto dari bangku Presiden RI karena sakit atau meninggal dunia.
"Kecemasan Purnawirawan TNI ini kan sebenarnya takut Pak Presiden sakit atau meninggal dalam dua tahun. Nah isu itu yang dimainkan, takutnya memang Gibran (naik) di tengah jalan. Jadi, wajar aja Purnawirawan TNI ketakutan dengan bakal digantinya Prabowo dengan Gibran ke depan," timpalnya.
Oleh karena itu, Syahganda berharap agar pemerintah atau setidaknya Try Sutrisno dapat membuka dialog tentang pengubahan Undang-Undang Dasar agar Gibran Rakabuming tidak secara otomatis menduduki jabatan Presiden Republik Indonesia jika Prabowo Subianto tidak bisa menyelesaikan masa jabatannya.
"Jadi bapaknya raja, anaknya pingin jadi raja juga kan gitu, dengan tidak ada kapasitas. Padahal kan ini republik. Republik itu demokrasi, dipilih berdasarkan beberapa syarat-syarat leadership. Ada orang pintar, orang hebat, ada yang nggak jelas ijazah masa bisa jadi Wakil Presiden, nggak jelas umur bisa jadi Presiden, nggak jelas status bisa jadi Wakil Presiden. Digugat oleh Forum TNI," sambung Syahganda.
"Mudah-mudahan ada suatu dialog yang bisa lebih tuntas. Misalnya, bahwa Gibran, apabila Prabowo berhalangan tetap, itu undang-undangnya diatur baru. Bila perlu Undang-Undang Dasar diamendemen untuk kasus Gibran ini, bagaimana caranya dia tidak otomatis menjadi Presiden. Itulah mungkin dialog yang kita sarankan kepada Pak Try Sutrisno," lanjutnya lagi.
Unggahan itu pun menuai beragam komentar dari publik. Sejumlah warganet turut menyoroti sikap Gibran Rakabuming.
"Kelihatan banget gundahnya sang Wapres. Mau dilengserkan, tetap akan terjadi juga, udah banyak bukti dan fakta sebagai dasar memakzulkan. Ayo DPR mulai bergerak," komentar @asep****
"Siapapun penggantinya asal jangan dia," tulis @nurh******
"Rakyat yang cinta NKRI pastilah menginginkan pemakzulan terhadap dinasti si Jokowi, termasuk Wapres ilegal ini," sambung @mohamm******