6 Jenis Serangan Siber yang Perlu Kamu Ketahui, Pantang Dianggap Sepele

Kebocoran data yang marak terjadi belakangan ini membuat masyarakat harus melek teknologi.

Cesar Uji Tawakal
Rabu, 14 September 2022 | 12:45 WIB
Ilustrasi hacker. (pixabay)

Ilustrasi hacker. (pixabay)

Hitekno.com - Kasus peretasan yang belakangan ini menghebohkan publik Tanah Air seolah menunjukkan betapa pentingnya keamanan siber.

Aksi yang dilancarkan oleh hacker dengan sebutan Bjorka ini juga membuat masyarakat tanah air harus waspada.

Tak cuma kebocoran data seperti yang sebabkan oleh Bjorka, ada beragam macam penyerangan siber. Berikut jenis-jenis serangan siber yang patut diwaspadai.

Baca Juga: Oppo Find X6 Pro Diprediksi Bawa Chipset Anyar, Ini Bocoran Fiturnya

1. Penipuan alias Phising

Kegiatan “menyeret” korban untuk masuk dengan menyamar sebagai pihak berwenang sering disebut sebagai penipuan.

Aktivitas phishing ini sering terjadi pada pencari kerja yang tiba-tiba menerima email dari orang lain yang menyamar sebagai perusahaan.

Baca Juga: Google Cari Lokasi Baru untuk Produksi Pixel, Negara Ini Jadi Opsi

Biasanya, teknik penipuan ini digunakan untuk menipu orang lain dan mendapatkan keuntungan ekonomi.

Ilustrasi hacker. (pexels/Saksham Choudhary)
Ilustrasi hacker. (pexels/Saksham Choudhary)

2. Doxing

Doxing adalah teknik yang digunakan oleh Bjorka, khususnya hacking dengan mendistribusikan data atau informasi pribadi untuk menarik "perhatian".

Baca Juga: Infinix Zero Ultra 5G Muncul di Situs Sertifikasi, Bawa Spek Gahar!

Tak jarang pelaku juga sengaja menggunakan teknik ini untuk mengintimidasi individu atau kelompok yang dianggap musuh.

Teknik doxing ini tidak hanya merupakan upaya untuk mengintimidasi individu atau organisasi, tetapi juga dengan sengaja menekan nama mereka untuk keuntungan pribadi atau kolektif.

3. Masking

Teknik penyamaran ini biasanya dilakukan dengan berpura-pura menjadi orang yang berwenang untuk mengakses jaringan.

Biasanya, penyusup yang menggunakan teknik penyamaran ini akan bertindak seolah-olah mereka memiliki akses bebas ke jaringan dengan memanipulasi protokol di jaringan.

4. Ransomware

Ransomware jenis ini biasanya menyerang organisasi besar karena berupa ransomware besar yang merugikan banyak orang.

Tidak jarang para pelaku hack ransomware ini dengan sengaja memasang harga tinggi untuk “tebusan” bagi pihak yang dituju.

Pesan pemerasan ini seringkali sengaja disebarluaskan ke dalam sistem agar banyak orang mengetahuinya.

5. Rekayasa Sosial atau Social Engineering

Rekayasa sosial bisa terjadi di dunia nyata maupun di dunia maya. Hal ini biasanya terjadi ketika ada dua pihak atau lebih dengan tujuan masing-masing, tetapi ada keuntungan yang diinginkan oleh salah satu pihak.

Jenis peretasan ini melibatkan upaya untuk mendapatkan informasi dari pihak lain dengan meyakinkan mereka bahwa mereka setuju dengan pendapat mereka atau bahwa mereka "menghubungkan" ke sana.

Teknik sosialisasi ini biasa digunakan dalam obrolan perusahaan untuk mendapatkan data sensitif dari departemen atau departemen tertentu. Hack ini tidak hanya dilakukan melalui sarana elektronik tetapi juga dapat dilakukan secara langsung dengan metode yang sama.

6. Hijacking

Hack atau pembajakan ini menjadi “tren” di tahun 2010-an ketika teknologi telepon seluler mulai berkembang di Indonesia.

Namun, pembajakan saat ini merupakan salah satu metode peretasan yang paling populer, terutama pada sistem informasi dengan keamanan yang lemah.

Hack ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan informasi penting dari seseorang dan mendapatkan data tersebut untuk kepentingan individu atau kelompok.

 

Suara.com/Dea Nabila

Berita Terkait
TERKINI

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB

Di tengah tingginya frekuensi insiden keamanan siber di Indonesia, hanya 53 persen yang siap untuk mencegah insiden ters...

internet | 07:25 WIB

Berikut adalah beberapa kata kunci yang perlu kita pahami, agar kita dapat lebih mengenali istilah AI....

internet | 09:45 WIB

Nokia Bell Labs mendemonstrasikan teknologi proof-of-concept ini untuk pertama kalinya....

internet | 08:53 WIB
Tampilkan lebih banyak