Kepala BSSN Anggap Serangan Siber Bjorka Hanya Intensitas Rendah

Kepala BSSN mengatakan masyarakat sebenarnya tidak perlu resah terhadap isu kebocoran data nasional oleh hacker Bjorka.

Agung Pratnyawan
Rabu, 14 September 2022 | 07:30 WIB
Logo BSSN. (BSSN)

Logo BSSN. (BSSN)

Hitekno.com - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSNHinsa Siburian kembali buka suara soal aksi peretasan yang dilakukan hacker Bjorka belakangan ini. Menurut Kepala BSSN, serangan tersebut masih dalam intensitas rendah.

Hinsa Siburian menyebutkan klasifikasi serangan siber berupa pencurian data seperti yang dilakukan hacker Bjorka, masih tergolong dalam katergori intensitas rendah.

Pernyataan ini dikatakan Kepala BSSN dalam jumpa pers di Kantor BSSN di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/9/20220).

Baca Juga: 5 Poin Penting Soal Insiden Dugaan Kebocoran oleh Hacker Bjorka

"Kalau dilihat dari kategori atau klasifikasi serangan yang bersifat pencurian data itu masih intensitas rendah sebenarnya," kata Hinsa diwartakan Suara.com (13/9/20220).

Secara keseluruhan, Hinsa Siburian menjelaskan intensitas ancaman serangan siber sendiri diklasifikasikan menjadi tiga, yakni rendah, sedang, dan tinggi.

Serangan siber dengan intensitas tinggi menurutnya adalah yang sampai melumpuhkan infrastruktur informasi vital.

Baca Juga: Gegara Netizen, Hacker Bjorka Dinilai Semakin Ngelunjak

"Jadi, infrastruktur informasi vital ini adalah sistem elektronik yang sudah digunakan di objek vital nasional kita," tambahnya.

Ilustrasi hacker. (pixabay)
Ilustrasi hacker. (pixabay)

Terkait hal tersebut, kepala BSSN kemudian menegaskan bahwa secara umum infrastruktur informasi vital nasional sampai saat ini berjalan dengan baik.

"Sistem elektronik yang untuk pelayanan masyarakat berjalan dengan baik; yang menjadi persoalan isu sekarang ini adalah masa data oleh Bjorka ini disebarkan sedemikian rupa," katanya.

Baca Juga: Dibocorkan Hacker Bjorka, Mahfud MD Malah Sebut Data Pribadinya Bukan Rahasia

Oleh karena itu, dia mengatakan masyarakat sebenarnya tidak perlu terlalu resah terhadap isu kebocoran data nasional oleh hacker yang mengaku sebagai Bjorka.

"Secara umum ini adalah masalah data," imbuh Hinsa Siburian.

Dia menjelaskan BSSN telah melakukan proses validasi dan forensik digital terhadap data-data yang beredar tersebut. Sehingga, meskipun ada informasi valid dari data-data yang bocor tersebut, lanjutnya, validitas tersebut memiliki masa berlaku untuk menentukan apakah data tersebut merupakan informasi penting atau data terbaru.

Baca Juga: 7 Pejabat dan Tokoh yang Disenggol Hacker Bjorka, Menkominfo hingga Puan Maharani

"Setelah ditelisik, ini ada juga datanya berulang. Jadi, saya tidak katakan semuanya tidak valid, tapi ada juga valid, tapi juga ada masanya waktunya," jelas Kepala BSSN.

Namun, katanya, isu peretasan data nasional yang mencuat belakangan ini perlu menjadi pengingat akan pentingnya meningkatkan keamanan siber, apalagi ancaman serangan siber bisa terus berkembang.

"Jadi enggak boleh sombong 'oh kami sudah kuat, sistem kami paling hebat', tidak ada. Karena apa? Teknologi kan berkembang, hacker dan ancaman berkembang," ujar Hinsa Siburian.

Itulah pernyataan Kepala BSSN yang menyebut kalau serangan siber yang dilakukan hacker Bjorka masih tergolong intensitas rendah. (Suara.com/ Liberty Jemadu)

Berita Terkait
TERKINI

Jaringan internet yang ditawarkan HSPnet berkapasitas tinggi hingga 6 Tb/s....

internet | 10:48 WIB

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB
Tampilkan lebih banyak