WhatsApp Pejabat Pemerintah Jadi Sasaran Hacker, Serem!

Akun WhatsApp milik pejabat pemerintah di sejumlah negara sekutu AS jadi sasaran para hacker pada awal 2019.

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 04 November 2019 | 11:00 WIB
Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/ HeikoAL)

Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/ HeikoAL)

Hitekno.com - Keamanan aplikasi WhatsApp kembali jadi sorotan. Pasalnya, akun WhatsApp pejabat pemerintah di sejumlah negara, terutama negara sekutu Amerika Serikat (AS) jadi sasaran hacker.

Terpantau sejak awal 2019 kemarin, hacker mengincar akun WhatsApp milik para pejabat pemerintah.

Menurut laporan Reuters, peretasan itu dilakukan agar para hacker bisa mengambil alih ponsel pengguna yang merupakan sosok penting dalam pemerintahan.

Salah satu sumber yang mengetahui investigasi internal WhatsApp terhadap pelanggaran tersebut mengatakan bahwa sebagian besar korban merupakan pejabat pemerintah dan pejabat militer yang tersebar di 20 negara di lima benua. Anehnya, kebanyakan negara itu adalah sekutu AS.

Parahnya, peretasan ponsel yang menargetkan pejabat pemerintah ini ternyata jauh lebih luas ketimbang laporam sebelumnya.

Imbasnya, kebocoran informasi ini membuat keamanan WhatsApp mendapat kritikan tajam dari sejumlah pihak.

Sebelumnya, WhatsApp menggugat perusahaan intelijen siber Israel, NSO Group, yang dituding telah meretas penggunanya dengan cara menyusupkan program mata-mata atau spyware ke dalam aplikasi WhatsApp.

Ilustrasi hacker atau peretas dan sebuah ponsel. [Shutterstock]
Ilustrasi hacker atau peretas dan sebuah ponsel. [Shutterstock]

Lebih lanjut, hasil peretasan NSO Group disebut-sebut dijual kepada hacker lainnya. Imbasnya, sebanyak 1.400 pengguna WhatsApp dilaporkan mengalami peretasan pada periode 29 April - 10 Mei 2019.

Bahkan, seorang pengacara hak asasi manusia yang berbasis di London, yang termasuk di antara target peretasan, mengirimkan foto-foto kepada Reuters yang menunjukkan adanya upaya pemembobolan ponsel miliknya sejak 1 April.

Meski sudah dituntut oleh pihak WhatsApp, namun NSO tidak mengindahkan tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa spyware yang mereka jual hanya untuk pelanggan pemerintah saja.

Baca Juga: Jejak Akses Terlacak, Hacker Situs Kemendagri Ditangkap

Mereka juga menyatakan bahwa pihaknya tidak dapat mengungkapkan siapa kliennya, ataupun mengungkap cara kerja spyware saat meretas sebuah aplikasi. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

WhatsApp menyediakan beberapa cara mudah untuk mematikan fitur auto download ini, sehingga kamu bisa menghemat kuota dan...

internet | 15:24 WIB

Koneksi 4G LTE menjadi salah satu kebutuhan utama bagi pengguna HP Android di era digital saat ini, karena kecepatan dan...

internet | 14:51 WIB

Fenomena rebutan saldo DANA gratis hari ini yang didorong oleh fitur link DANA Kaget yang instan dan tanpa syarat rumit,...

internet | 14:07 WIB

Dengan mengetahui lima cara mudah untuk menambahkan website ke layar utama, baik di Android maupun iPhone, sehingga peng...

internet | 13:37 WIB

Ada kalanya kita membutuhkan teks dari voice note WhatsApp tersebut baik untuk arsip, catatan, atau sekadar memudahkan m...

internet | 13:07 WIB