Ilustrasi HP Xiaomi. [Unsplash/Amanz]
Hitekno.com - Memiliki perlindungan garansi dari produsen seperti Xiaomi memberikan rasa aman kepada pengguna, terutama ketika terjadi kerusakan yang berasal dari pabrik. Dalam masa garansi yang umumnya berlaku selama dua tahun untuk produk seperti HP Xiaomi, tablet, maupun perangkat rumah pintar, pengguna bisa mendapatkan layanan perbaikan resmi tanpa dipungut biaya. Namun, jaminan ini akan hangus selamanya bila pengguna melanggar ketentuan tertentu.
Untuk memastikan pengguna tetap dapat menikmati layanan garansi Xiaomi secara maksimal, penting untuk menghindari delapan hal berikut ini:
1. Jangan Biarkan Perangkat Terkena Air
Kecuali perangkat Xiaomi pengguna memiliki sertifikasi IP68 atau tingkat perlindungan tahan air serupa, maka sebaiknya hindari kontak dengan cairan. Air dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen internal, dan kerusakan akibat cairan tidak akan ditanggung dalam garansi. Meskipun perangkat terlihat baik secara fisik setelah terkena air, kemungkinan besar akan ada efek jangka panjang yang mempengaruhi fungsionalitas, dan garansi tidak lagi berlaku.
2. Hindari Penggunaan Charger Palsu atau Tidak Resmi
Memakai adaptor pengisi daya yang tidak berasal dari Xiaomi atau yang tidak sesuai spesifikasi dapat merusak HP Xiaomi. Setiap model memiliki standar voltase dan arus listrik tertentu. Jika pengisian daya tidak sesuai, bisa menyebabkan overheat, kerusakan baterai, atau gangguan sistem. Oleh karena itu, penggunaan adaptor tidak resmi merupakan salah satu pelanggaran garansi yang paling umum terjadi.
3. Jangan Melakukan Root atau Membuka Bootloader
Modifikasi sistem operasi seperti rooting atau membuka kunci bootloader memang memungkinkan kustomisasi lebih lanjut, namun hal ini akan secara otomatis menghilangkan hak garansi pengguna. Xiaomi menganggap tindakan ini sebagai pelanggaran terhadap integritas sistem. Bahkan jika pengguna mencoba mengembalikan ke pengaturan pabrik atau menggunakan firmware resmi kembali, perangkat pengguna tetap tidak akan lolos dari status telah dimodifikasi.
4. Hindari Menginstal ROM Non-Resmi
Mengubah sistem operasi dengan menginstal ROM pihak ketiga dapat merusak kestabilan perangkat dan akan langsung membatalkan garansi. Meski pengguna mungkin bertujuan meningkatkan performa atau tampilan antarmuka, Xiaomi tidak memberikan jaminan untuk perangkat yang telah menjalankan ROM yang tidak disetujui. Bahkan setelah reflash ke sistem asli seperti HyperOS, teknisi dapat mendeteksi perubahan dan menolak klaim garansi.
Baca Juga: Xiaomi Pernah Garap HP Satu Kamera di 2024, Tapi Tak Pernah Dirilis
5. Waspadai Kerusakan Akibat Kelalaian Pengguna
Jika perangkat jatuh, terbentur, atau retak karena kesalahan penggunaan, maka kerusakan tersebut tidak akan ditanggung dalam garansi. Xiaomi memang merancang perangkatnya agar tahan lama, namun tetap saja kerusakan fisik merupakan tanggung jawab pengguna. Gunakan pelindung layar dan casing untuk meminimalisasi risiko dan menjaga agar hak garansi tetap berlaku.
6. Jangan Mengubah atau Mengganti Komponen
Melakukan pergantian hardware atau mengubah komponen perangkat dengan suku cadang tidak resmi, termasuk upgrade internal atau modifikasi software ekstrem seperti overclocking, akan langsung membatalkan garansi. Xiaomi hanya menyediakan perbaikan untuk produk yang masih dalam kondisi asli sebagaimana keluar dari pabrik, tanpa perubahan teknis yang tidak diotorisasi.
7. Pahami bahwa Keausan Normal Bukan Bagian dari Garansi
Seiring waktu, penggunaan normal akan menyebabkan perubahan pada perangkat, seperti penurunan performa baterai, warna casing yang memudar, atau munculnya goresan kecil. Semua ini adalah bagian dari pemakaian wajar dan tidak termasuk dalam cakupan garansi. Untuk meminimalkan dampak keausan, bersihkan perangkat secara berkala dan gunakan dengan hati-hati.
8. Kerusakan karena Bencana Alam Tidak Ditanggung
Jika perangkat rusak akibat bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau kebakaran, Xiaomi tidak menyediakan perlindungan garansi. Hal ini dikarenakan kejadian semacam itu berada di luar kontrol produsen dan masuk dalam kategori "force majeure" yang tidak dapat diprediksi maupun dicegah.
Menjaga agar garansi tetap aktif bukanlah hal sulit asalkan pengguna memahami dan mematuhi ketentuannya. Dengan menghindari delapan tindakan yang dijelaskan di atas, pengguna tidak hanya melindungi HP Xiaomi dari kerusakan yang tidak perlu, tapi juga memastikan bahwa jika ada kerusakan dari pabrik, pengguna bisa memperbaikinya secara gratis di pusat layanan resmi Xiaomi. Pastikan selalu menggunakan aksesori asli dan hindari segala bentuk modifikasi agar garansi tetap utuh hingga masa berlakunya habis.