Ilustrasi Xiaomi 17, 17 Pro, dan 17 Pro Max. (Xiaomi)
Hitekno.com - Sebuah anomali menarik terjadi di pasar smartphone China. Di satu sisi, Xiaomi secara gegap gempita mengumumkan pencapaian fenomenal di mana penjualan Xiaomi 17 series berhasil menembus 1 juta unit hanya dalam dua hari.
Namun di sisi lain, laporan dari analis industri ternama, Ming-Chi Kuo, justru melukiskan gambaran yang jauh lebih suram, menyebutkan bahwa penjualan flagship ini sebenarnya lesu dan "kalah telak" dari rival utamanya, iPhone 17.
Dua narasi yang saling bertentangan ini menciptakan sebuah teka-teki besar: apakah strategi berani Xiaomi untuk menantang Apple benar-benar berhasil, atau justru menjadi bumerang di kandang sendiri?
Versi Xiaomi: Euforia Kemenangan di Segmen Premium
Menurut narasi resmi dari Xiaomi, peluncuran seri 17 adalah sebuah kesuksesan besar. Lu Weibing, Partner dan Presiden Xiaomi Group, menyatakan bahwa perusahaan bahkan harus meningkatkan produksi untuk mengimbangi minat konsumen yang membludak.
Yang lebih menarik, model Pro Max mendominasi penjualan, menyumbang lebih dari 50 persen dari total unit yang terjual.
Keberhasilan model termahal ini, menurut Weibing, menandai sebuah "peningkatan bersejarah dalam struktur produk" bagi Xiaomi, membuktikan bahwa strategi mereka untuk merangsek ke pasar premium seharga di atas 6.000 Yuan (Rp 14 juta) telah diterima dengan baik oleh pasar.
Versi Analis: Realita Pahit di Balik Angka
Namun, Ming-Chi Kuo menyajikan data yang sangat kontras. Menurutnya, proyeksi pengiriman seri Xiaomi 17 kini harus direvisi turun sekitar 20 persen dari target awal 10 juta unit.
Penurunan ini bahkan berpotensi membuat total penjualannya lebih rendah dibandingkan seri Xiaomi 15 pendahulunya.
Baca Juga: Seri Huawei Mate 80 Kantongi Sertifikasi 3C, Ungkap Detail Desain
"Biang keladi" dari tren negatif ini adalah permintaan yang lesu untuk model Xiaomi 17 standar. Varian yang diharapkan menjadi tulang punggung penjualan ini ternyata performanya jauh di bawah ekspektasi.
Sementara itu, kebangkitan tak terduga dari iPhone 17 standar—yang kini hadir dengan peningkatan signifikan seperti layar 120Hz—secara langsung menggerus pangsa pasar yang seharusnya diisi oleh Xiaomi.
Sekilas Monster yang Jadi Pertaruhan
Terlepas dari perdebatan penjualannya, tidak bisa dipungkiri bahwa Xiaomi 17 series adalah monster teknologi sejati. Seluruh jajaran ditenagai oleh chipset terbaru dan terkencang dari Qualcomm, Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Model standarnya sendiri sudah sangat gahar dengan layar OLED datar 6,3 inci berbezel super tipis 1,18 mm, baterai raksasa 7.000 mAh, dan sistem tiga kamera Leica 50 MP.
Sementara varian Pro dan Pro Max tampil lebih inovatif dengan fitur layar sekunder di bagian belakang dan kemampuan 5x optical zoom pada model teratas.
Peringatan untuk Masa Depan
Kini, Xiaomi menaruh harapan pada momentum libur Pekan Emas Hari Nasional di China untuk membalikkan keadaan. Namun, Kuo memberikan peringatan jangka panjang yang serius.
Menurutnya, keberhasilan Apple tahun ini menunjukkan bahwa masa-masa terburuk mereka di China mungkin telah usai.
"Xiaomi perlu menghadapi tekanan kompetitif dari model-model baru Apple di tahun 2026 Menjelang tahun 2026, strategi kompetitif seri Xiaomi 18 dan peta jalan AI on-device (edge) akan menjadi kunci apakah model premiumnya dapat kembali bertumbuh," pungkas Ming-Chi Kuo.