Ilustrasi HP Realme. [Unsplash/Rajkamal rk]
Hitekno.com - Saat para raksasa teknologi seperti Samsung, Oppo, dan Vivo berlomba-lomba memamerkan supremasi mereka di pasar ponsel lipat yang super premium, Realme justru mengambil arah yang berlawanan secara radikal.
Realme secara terbuka mendeklarasikan bahwa mereka belum tertarik untuk bergabung dengan pasar ponsel lipat, sebuah keputusan strategis yang menegaskan identitas mereka sebagai brand yang fokus pada nilai dan aksesibilitas, bukan gengsi semata.
Langkah ini bukan sekadar ketidaksiapan, melainkan sebuah pilihan sadar Realme untuk tidak ikut dalam perlombaan 'senjata' yang mahal dan berisiko.
Alih-alih mengejar segmen pasar yang sangat niche, Realme memilih untuk menggandakan kekuatan di arena yang telah mereka kuasai: ponsel kelas menengah yang bertenaga dan ekosistem aksesori yang fungsional.
Alasan di Balik Sikap 'Anti-Mainstream'
Keputusan ini bukan tanpa alasan dan diutarakan langsung pada perayaan ulang tahun ke-7 perusahaan. CEO Realme, Xu Qi, secara tegas menyatakan bahwa HP lipat "tidak masuk dalam rencana mereka saat ini."
Logika di baliknya sangat pragmatis dan berorientasi pada konsumen massal. Ia beralasan kalau ponsel lipat memerlukan biaya tinggi. Selain itu perangkat tersebut juga dianggapnya kurang memiliki daya tarik untuk kalangan masyarakat umum.
Bagi Realme, sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk riset dan pengembangan engsel yang rumit serta layar fleksibel yang mahal, lebih baik dialihkan ke area yang memberikan dampak langsung bagi sebagian besar penggunanya.
Sebagai gantinya, Realme lebih memilih berinvestasi pada aksesori seperti power bank atau headphone.
Sikap ini tercermin jelas dalam pameran produk mereka, di mana yang menjadi bintang bukanlah prototipe lipat, melainkan perangkat seperti power bank berkapasitas 20.000 mAh hingga charger kencang 45W.
Baca Juga: Spesifikasi Huawei MatePad Mini Bocor, Terungkap Baterai dan Chipsetnya
Bahkan inovasi smartphone mereka tetap berada di jalur kepraktisan, dengan memamerkan konsep "ponsel konsep dengan baterai besar 15.000 mAh layaknya power bank.
Medan Perang yang Dihindari Realme
Langkah Realme untuk "absen" dari arena ini bisa dibilang sangat strategis jika melihat betapa padat dan mahalnya pasar HP lipat Indonesia di tahun 2025. Arena ini telah menjadi taman bermain eksklusif bagi para raksasa dengan kantong tebal:
Samsung: Memimpin pasar dengan duo andalannya, Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Samsung Galaxy Z Flip 7.
Oppo dan Vivo: Saudara tiri Realme dari BBK Group ini telah terjun dengan Oppo Find N5 dan Vivo X Fold 5.
Huawei: Tidak hanya memiliki Huawei Mate X6, tetapi juga menjadi satu-satunya brand di Indonesia yang memiliki HP lipat layar tiga, Huawei Mate XT Ultimate Design yang dibanderol dengan harga Rp 52.999.000.
Melihat harga-harga fantastis tersebut, keputusan Realme untuk fokus pada smartphone model biasa menjadi sangat masuk akal.
Mereka memilih untuk tidak bertarung di medan perang yang membutuhkan modal luar biasa besar, dan sebagai gantinya memperkuat benteng mereka di segmen menengah.
"Strategi ini disebut menempatkan Realme dalam persaingan ketat dengan Xiaomi, yang juga fokus pada power bank maupun produk ekosistem."